Kaskus

Entertainment

tio5Avatar border
TS
tio5
Tentang Orang China --- comment dari Andre Hui :
Artikel ini didapatkan di milis2, penulisnya kemungkinan adalah orang Tionghoa atau pribumi tapi pro-Tionghoa sehingga sangat mengagung-agungkan bangsa cina

Posted by Ahmad Yanuana Samantho in Hikmah

Walaupun saya juga keturunan Cina, saya rasa artikel ini tidak fair dan merasa perlu untuk membuat anti-thesis/sanggahan.

Post dari ‘milis’ ini aslinya berasal dari forum KafeGaul bertahun-tahun silam yang lalu disebarkan melalui milis dan hebatnya kini Broadcast BBM (yang membuat saya bisa mampir kesini) walau saya tak bisa mempertanggungjawabkan klaim ini karena forum itu telah ditutup. Saya sendiri adalah user sejak tahun 2002 yang cukup aktif saat itu.

Seingat saya, tulisan asli di KG saat itu tidak menyebutkan dirinya bekerja di New York City (KEMUNGKINAN BESAR, SIAPAPUN YANG MEM-FWD ARTIKEL INI TELAH MENAMBAH2KAN SESUATU.) User yang memposting tulisan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan legitimasinya: dia memposting satu tulisan dan tidak pernah muncul lagi. SAYA TIDAK YAKIN DIA ADALAH WNI YANG TINGGAL DI AMERIKA. Dia bisa saja ‘seseorang’ yang, hanya Tuhan tahu siapa, mengarang cerita fiktif. Tulisan dia sendiri ada cacat:

1. Sistem lembur di dunia kerja USA.
Jam kerja yang ditetapkan pemerintah adalah 40 jam per minggu. Jika lebih dari itu, maka dianggap ‘lembur.’ Pemilik perusahaan selalu mencoba untuk menghindari ini karena uang lembur sangat mahal. Menurut hukum, untuk setiap jam lembur, pekerja berhak atas 1.5-2 kali lipat gaji per jam yang diberikan untuk 40 jam pertama. Terlebih dari itu, dari sisi pegawai, tak ada yang mau lembur lebih dari 45+ jam karena sistem tax-bracket USA menjadikan insentif ekstra itu sebagai bumerang: Semakin besar income tambahan perbulan, semakin besar juga PAJAKnya. Lembur bagi pegawai dan bos adalah sesuatu yang dihindari sebisa mungkin. Nah, si ‘Cina’ itu tak akan bisa kaya hanya dengan mengandalkan lembur semata. Besar kemungkinan dia ujungnya menghasilkan hanya sedikit lebih banyak dari yang tidak lembur, tapi jumlahnya akan membuat setiap manusia dengan akal sehat mengernyitkan dahi karena tidak setimpal dengan usahanya.

2. Beli barang cash, bukan ngutang.
Dalam sistem moneter USA, mengutang itu perlu! Ada yang namanya ‘credit score’ atau bisa dikatakan sebagai reputasi keuangan seseorang. Jika mengutang dan membayar tepat waktu, maka score-nya akan bagus. Score ini sangat dibutuhkan untuk melamar kerja, membeli rumah atau mobil, menyewa apartment/rumah, membuka usaha, mengajukan pinjaman pribadi ataupun mendapatkan suku bunga yang rendah untuk kartu kredit. Score ini menggambarkan kredibilitas seseorang, bukan hanya dalam cakupan uang semata, tapi juga dependabilitas seseorang sebagai penyewa properti ataupun pelamar kerja. Saya tidak pernah mendengar adalah orang membeli rumah dengan uang tunai disini, kalaupun ada, akan dicurigai sebagai kriminal karena transaksi melibatkan uang dalam jumlah besar harus dibukukan via instrumen keuangan karena diwajibkan oleh hukum. DARI SINI SAJA, SAYA SUDAH MERAGUKAN KREDIBILITAS SI PENULIS YANG NOTABENE TAK MENGERTI SISTEM2 YANG DIGUNAKAN DI USA.

Saya tidak bisa tak setuju dengan opini orang-orang Cina itu rajin bekerja dan ulet. 9 dari 10 yang saya lihat selama ini memang seperti itu. Tapi tetap saja tak semuanya serajin itu, selalu ada apel busuk dari satu pohon besar. Generalisasi terhadap orang Cina di USA sendiri tak begitu bagus. Tak sedikit dari mereka yang ‘memanfaatkan’ sistem social welfare untuk mendapatkan tunjangan tanpa harus bekerja. Dari sisi sosial, orang-orang Daratan dikenal kasar dan jorok.

Walau saya ber-darah Cina, saya tidak melihat kemiripan orang Cina dalam diri saya. Saya sendiri merasa bersyukur dibesarkan di Indonesia. Tumbuh diantara masyarakat yang sangat majemuk dengan beraneka budaya-suku-ras-agama, saya bisa lebih menghargai perbedaan dan belajar melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Saya melihat itikad baik dari si penulis untuk menjadikan ini sebagai motivasi, tapi generalisasi tak selamanya bagus. Judul artikel ini seharusnya diganti menjadi: “Mengapa [kebanyakan] Orang Cina Sukses.” Untuk menghilangkan tendensi kalau SEMUA orang ber-darah Cina itu sukses, karena memang faktanya TIDAK SEMUA dari mereka itu berhasil, dan hilangkan kata ‘KAYA’ karena TIDAK SEMUA dari kami ini berkelimpahan harta! Sukses itu sendiri tidak bisa diasosiasikan dengan ukuran harta!

Semoga pemilik blog ini ikhlas untuk mengoreksi tulisan ini. Semua artikel berbau sentimen kesukuan tak akan pernah berfaedah baik, malahan akan menjadi bumerang bagi sumbernya. (Kerusuhan Mei 1998 yang diwarnai penjarahan terhadap warga Keturunan itu salah satunya dipicu oleh generalisasi ngaco kalau SEMUA dari mereka itu KAYA.)

Saya rasa generasi Indonesia sekarang cukup pintar dan bijak untuk tidak mengikuti tradisi leluhur ngaco yang telah membawa negara kita kearah seperti sekarang ini. Perubahan Indonesia ada di tangan kita. Toleran terhadap sesama, hormati perbedaan, bersatu dalam semangat kebersamaan, dan kita bisa bawa bangsa ini ke tempat yang lebih baik
0
1.9K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan