Pemerintah pusat hadapi tantangan Jokowi soal mobil murah
TS
judsiahaan
Pemerintah pusat hadapi tantangan Jokowi soal mobil murah
Setelah sekian lama berkutat pada tataran wacana, akhirnya mobil murah ramah lingkungan atau yang dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC) hadir di Indonesia. Yang menjadi perintis adalah dua raksasa otomotif Daihatsu dan Toyota.
Keduanya menghadirkan mobil murah yang menyasar kelompok masyarakat kelas menengah atau orang kaya baru. Dengan banderol di bawah Rp 100 juta, kehadiran mobil murah diyakini bakal menyedot perhatian publik. Bahkan disebut-sebut, sudah 8.000 unit mobil murah yang dipesan masyarakat.
Fenomena lahirnya mobil murah bagai dua sisi mata uang. Bagi industri otomotif, kehadiran mobil murah tentu semakin merangsang pertumbuhan bisnis industri ini. Produsen otomotif kini berlomba-lomba untuk menciptakan mobil murah yang harganya terjangkau masyarakat. Terlebih, fenomena mobil murah juga didukung penuh oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian.
Salah satunya melalui Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2013 tentang mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC). Tidak hanya itu, menperin pun cukup rajin untuk mempopulerkan mobil murah di hadapan publik. Dia meyakini, pangsa pasar mobil murah hampir mencapai 300.000 mobil per tahun.
Di sisi lain, lahirnya mobil murah dikhawatirkan bakal menimbulkan dampak negatif. Khususnya untuk ibu kota DKI Jakarta. Jika semakin banyak mobil murah yang diproduksi, maka ada kemungkinan Jakarta bakal dikepung kemacetan yang luar biasa.
Kekhawatiran itulah yang juga dirasakan orang nomor satu di DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. "Jelas menimbulkan kemacetan," tegas Jokowi beberapa waktu lalu.
Sadar akan hal itu, Jokowi tidak tinggal diam. Jokowi sudah menyiapkan cara untuk menjegal berkembangnya mobil murah yang akan memperparah kemacetan di Jakarta.
"Nanti kita cegat dengan ERP (Electronic Road Pricing). Kemudian akan gunakan aturan genap ganjil. Mencegatnya pakai cara-cara itu, cara lainnya bisa juga menerapkan aturan pajak khusus," kata Jokowi.
Jokowi khawatir, munculnya kebijakan itu nanti bakal memperparah kondisi Jakarta. "Kita saja yang sekarang pusing dengan kemacetan saat ini," ucapnya.
Quote:
Original Posted By miss.kucin9►ane setuju sama Bapak Jokowi
Pernyataan keras dan ancaman Jokowi ditanggapi serius oleh pemerintah pusat. Menteri Perindustrian MS Hidayat berdiri di garda terdepan untuk menyelesaikan persoalan sekaligus tantangan dari sang gubernur.
Dia menjelaskan, mobil murah tidak hanya dijual di Jabodetabek, tapi juga di 400 kota di Indonesia. Agar tidak menumpuk di Jakarta, menperin mengaku sudah meminta agar penjualannya merata. "Jadi ketakutan untuk kemacetan di Jakarta dan Jabodetabek bisa saya mengerti, tapi agak berlebihan," ujar MS Hidayat.
Waw... cerdas sekali... biar kemacetannya makin rata ya di semua daerah ? Biar ga cuma di Jabodetabek macetnya...
Orang beli di luar jabodetabek, trus ga taunya kerja di Jakarta (yang masi di Jabar mungkin aja ada yang pulang pergi naek mobil ), naek mobil pulang pergi ke Jakarta... ya sama aja tambah macet
Genius abis, permasalahannya tuh bukannya mobil numpuk di 1 tempat, tapi jumlah mobil yang emang dah kebanyakan.
Quote:
Original Posted By iepanx►kira2 calo undang2 dapet berapa duit ya dari pabrik mobil?
walaupun 100jt ane tetep g mampu beli pak! lagian mana bisa sih dibatasi orang mau beli mobil? apalagi mobilnya murah, tell me how pak mentri?!
kalo lambatnya pekembangan infrastruktur di ibukota juga DOSA pemerintah pusat bos!
ingat bos! NEGARA MAJU BUKAN NEGARA YANG BIKIN ORANG MISKIN BISA BELI MOBIL, TAPI NEGARA YANG BISA BIKIN ORANG KAYA NAIK TRANSPORTASI UMUM!
Hidayat beralibi, kemacetan terjadi bukan saja karena produksi mobil dalam jumlah besar. Namun juga pembangunan infrastruktur yang terlambat. Menurutnya, seharusnya Jokowi memberi hak untuk warga Jakarta memiliki mobil pribadi.
"Saya udah bilang kemarin, anda harus memberi hak untuk teman teman kita yang punya penghasilan kecil dan menengah untuk beli mobil," katanya.
Quote:
Original Posted By somnean►Menterinya cerdas, sgala alesan dipake. yg ga pake otak skalipun, demi mempertahankan persenan dari produsen2 itu mobil
Mantan ketua umum Kadin ini justru menyerang balik cara Jokowi menjegal tumbuhnya mobil murah dengan cara memberlakukan pajak khusus mobil murah dan aturan lain. Secara tegas Hidayat mengatakan tidak setuju dengan cara Jokowi itu.
Menurutnya, lebih baik Jokowi mengenakan pajak ke orang-orang yang memiliki banyak mobil. "Saya nggak setuju. Pajakin secara progresif mobil-mobil cc tertentu atau orang yang punya mobil kedua, ketiga, itu lebih adil," ujar M.S Hidayat.
Meski tidak setuju, menperin mengaku tidak bisa memaksa Jokowi membatalkan rencana kebijakan tersebut. Dia mempersilakan jika Jokowi tetap berencana memberlakukan pengenaan pajak untuk mobil murah.
Quote:
Original Posted By MyArinds►kalo ane gan lebih milih naek kendaraan umum asal jalan gak macet ! jujur gan ane masih pengen punya negara yg sistem transportasinya kaya di singapura & jerman .. dikit bgt mobilnya lbh milih angkutan umum karena emang nyaman, tepat waktu n murah ..
bukan malah ky ngara kita yg jor2an produksi mobil, udah bikin polusi, banyak impor minyak, subsidi membengkak yg ujung2nya jg dikorupsi dan yg pasti MACET !!!!
Perlawanan terhadap Mobil Murah
Spoiler for Perlawanan:
Quote:
Original Posted By Activators►
Mobil murah memang kebijakan yang agak kontroversial. Di satu sisi kita lagi memerangi kemacetan dan subsidi bbm, di sisi lain pemerintah mendorong pertumbuhan kendaraan, Salah satu solusi yang mungkin diambil pemda DKI: http://nasional.kompas.com/read/2013...n.Mobil.Murah.
Spoiler for Jakarta, "Lawan" Mobil Murah!:
JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil murah memunculkan polemik. Terlepas dari argumentasi yang diajukan para pihak yang pro ataupun kontra, satu hal yang dapat dipastikan adalah kepadatan jalanan Jakarta akan bertambah. Bagaimana gambarannya? Lalu, apa yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pengampu wilayah yang diperkirakan menanggung dampak terbesar dari kebijakan mobil murah?
"(Dengan tambahan mobil ini) diprediksi kecepatan berkendara di Jakarta saat jam-jam sibuk di jalur padat hanya akan berkisar 9 kilometer per jam," ujar Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, Minggu (15/9/2013). Saat ini, imbuh dia, laju kendaraan pada jam puncak di jalur padat Jakarta adalah 10-12 kilometer per jam.
Bakal semakin macetnya jalanan Jakarta dengan kehadiran mobil yang diklaim murah itu, menurut Danang, merupakan akibat dari ketadaan aturan yang melarang mobil itu dijual di kawasan Jabodetabek. Sementara itu, dengan arus perputaran uang nasional terbesar ada di Jabodetabek, tak bisa dihindari bahwa pembelian terbanyak juga akan terjadi di wilayah ini.
Padahal, menurut Danang, aturan untuk membatasi penjualan mobil di wilayah tertentu tidak mustahil dibuat. "Misalnya Polda Metro Jaya ataupun Kepolisian Bogor tidak diperbolehkan memberikan pelat nomor kendaraan untuk mobil ini," ujar guru besar transportasi dari Universitas Gadjah Mada tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Danang, memang akan menanggung akibat paling besar dari adanya kebijakan pemerintah pusat itu. Menurut dia, satu-satunya langkah yang sekarang dapat diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas kebijakan yang sudah diputuskan itu adalah melakukan "perlawanan".
"Perlawanan" Jakarta...
"(Lawan dengan) mencari investasi besar-besaran untuk perbaikan dan pembangunan transportasi publik," tekan Danang. Bila pemerintah pusat berpendapat tak ada masalah dengan membuat kebijakan yang menghadirkan mobil murah, lanjut dia, maka "perlawanan" paling efektif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan memudahkan orang melalui angkutan publik yang murah, nyaman, dan berwawasan lingkungan. "Solusinya, angkutan publik!" ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Danang pernah memaparkan contoh sukses mengatasi kemacetan di dua kota besar Asia, yaitu Bangkok di Thailand dan Tokyo di Jepang. Punya sejarah kemacetan parah di masa lalu, kini Bangkok memiliki laju rata-rata kendaraan pada jam sibuk mencapai 18 kilometer per jam, sementara Tokyo 21 kilometer per jam. "Kedua kota sukses mengatasi kemacetan dengan perbaikan dan pembangunan transportasi publik," ujar Danang.
Di tengah persoalan kemacetan yang tiada akhir di Jakarta, kontroversi soal bahan bakar minyak bersubsidi, dan tekanan terhadap neraca berjalan dari impor minyak; pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2013 tentang insentif penjualan atas barang mewah bagi produksi mobil ramah lingkungan.
Pada intinya peraturan itu membebaskan pajak untuk mobil berkapasitas mesin kurang dari 1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak per liter untuk jarak tempuh 20 kilometer. Oleh karenanya, pada awal bulan ini, berbagai agen tunggal pemegang merek kendaraan bermotor seperti Honda, Toyota, dan Daihatsu langsung membanjiri pasar Indonesia dengan tawaran mobil "murah".
Para produsen dan agen penjualan itu dikabarkan mematok target produksi 4.000 unit per bulan untuk pasar Indonesia, menyusul terbitnya aturan tersebut. Belum sebulan sejak peluncuran beberapa merek dan tipe mobil "murah", pesanan yang tercatat untuk mobil itu disebut sudah mencapai 11.000 unit.
Mobil Murah >< Macet
Pilih Mana ?
Yang pasti pilihan agan harus dan jangan lupa ya gan.