goodiskonAvatar border
TS
goodiskon
DAHLAN ISKAN: Agar Lebih Efisien, Beli 1 Juta Hektar Lahan Peternakan di Australia
Ide Dahlan Iskan Beli 1 Juta Hektar Lahan Peternakan di Australia

Bandung - Untuk mengatasi kelangkaan pasokan daging sapi di dalam negeri, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, BUMN harus membeli perusahaan peternakan dengan luas lahan minimal 1 juta hektar di Australia.

Dahlan mengatakan, peternakan ini hanya khusus untuk melahirkan sapi saja, nanti penggemukannya akan dilakukan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dahlan saat memberikan pidato usai menerima penghargaan 'Anugerah Padjadjaran Utama' dari Rektor Universitas Padjadjaran, Ganjar Kurnia dalam acara puncak rangkaian Dies Natalis Universitas Padjadjaran ke-56 di Graha Sanusi, Kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur, Rabu (11/9/2013).

Pada kesempatan itu, Dahlan menyatakan, dirinya meminta masukan para ahli-ahli peternakan di Unpad untuk mengatasi persoalan peternakan di bidang daging.

"Semalam saya rapat kabinet sampai jauh malam untuk membicarakan itu. Dan BUMN ambil kesimpulan, bahwa untuk mengatasi masalah ternak, akhirnya kita harus membeli perusahaan dengan 1 juta hektar lahan pertanian di Australia hanya untuk khusus melahirkan sapi.

"Anak sapi itu kemudian segera dibawa ke Indonesia untuk digemukan oleh para peternak," ujar Dahlan.

Lewat cara ini, Dahlan berharap kondisi kelangkaan sapi di Indonesia bisa diselesaikan. Ujungnya, harga daging sapi bisa ditekan dan tidak mahal lagi.

"Karena setelah didiskusikan dengan ahli, mereka mengatakan bahwa untuk melahirkan sapi di Indonesia itu biayanya 5 kali lipat di Australia. Sementara untuk menggemukan di Indonesia itu 3 kali lebih murah. Kalau salah tolong koreksi ini," tuturnya.

Dahlan menjelaskan, pengembangbiakan sapi di Indonesia pernah dicoba dilakukan di Sumba dan Sulsel, namun ternyata tak sukses.

"Sapi dibiarkan di lahan luas di Australia masih bisa tetap 1 gen terpelihara di sana. Sementara di Indonesia terjadi penurunan gen kualitas sapi karena dibiarkan liar sehingga terjadi inses. Perkimpoian dengan ibunya dan lain-lainnya. Keturunan jadi jelek sementara di Australia tidak begitu. Karena setelah lahir, jantan langsung dikebiri. Sementara di kita, itu tidak bisa dilakukan karena masih ada paham yang tidak boleh mengebiri," tuturnya.

Dahlan pun meminta masukan termasuk penelitian soal enzim untuk menggemukkan sapi yang dikembangkan oleh Unpad. "Yang belinya itu BUMN. Jadi nanti itu impor, tapi milik kita sendiri," tambah Dahlan usai acara.

[URL="http://finance.detik..com/read/2013/09/11/123506/2355604/4/ide-dahlan-iskan-beli-1-juta-hektar-lahan-peternakan-di-australia"]DAHLAN ISKAN DETIK[/URL]

Dahlan Iskan: Pembibitan Sapi Australia Lebih Efisien Dibanding Indonesia

Bisnis.com, BANDUNG - Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai pembibitan sapi di Australia jauh lebih efesien lima kali lipat jika dibandingkan dengan di dalam negeri.

Dahlan mengatakan pengembangan ternak sapi sudah seharusnya dilakukan di luar negeri karena setelah melakukan berbagai penelitian gen pembibitan di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya. "Karena [sapi] kimpoi dengan anak, ayah, atau ibunya sehingga terjadi penurunan gen pada sapi tersebut," katanya, Rabu (11/9/2013).

Oleh karena itu, pembelian 1 juta hektare di Australia oleh BUMN memang harus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah ketersediaan sapi.

Akan tetapi, untuk proses penggemukan akan dilakukan di Indonesia, karena setelah melakukan penelitian prosesnya tiga kali lebih efesien dibandingkan dengan di Australia.

Dia berharap rencana tersebut bisa mengatasi persoalan sapi, yang selama ini selalu menjadi kekhawatiran bagi masyarakat. "Jadi nantinya sapi akan tetap diimpor, tetapi oleh perusahaan sendiri," ujarnya.

Selain itu, guna meningkatkan penggemukannya, pihaknya telah mempersiapkan program pemberdayaan peternak di bawah binaan PT BUMN Hijau Lestari.

Sementara itu, Direktur PT BUMN hijau lestari (Persero) Ali Rahman mengatakan pihaknya telah mempersiapkan 16.000 tenaga binaan di 200 desa di Indonesia.

Menurutnya, pemberdayaan tersebut dilakukan di lahan milik masyarakat, dengan membuat model berbasis masyarakat yang sudah mempunyai skala khusus menengah ke atas seperi di daerah Sumedang Jabar.

"Program tersebut dikombinasikan dengan pertanian, perkebunan dan kehutanan, terkait masalah kebutuhan pakan," jelasnya.

Dia menjelaskan program pemberdayaan peternakan tersebut sudah direncanakan sejak 2010, dan tahun ini diharapkan dapat terealisasi.

Dari segi bisnis, program kementerian BUMN sudah berjalan karena impor sudah mulai dilakukan, tetapi klasifikasinya masih dalam proses. "Mungkin karena murni bisnis kami seperti investor di sana, sehingga ada peraturan yang harus dipatuhi," ujarnya.

Pada perkembangan lain, populasi sapi dan kerbau di Jabar berdasarkan sensus pertanian 2013 mencapai 587.284 ekor atau turun 18% dibandingkan dengan 2011 yang mencapai 693.116 ekor.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jawa Barat Ruslan menyebutkan penurunan populasi sapi dan kerbau paling tinggi terjadi di Kabupaten Bandung sebanyak 22.694 ekor, sementara terendah di Kota Cirebon 43 ekor.

Adapun kenaikan populasi sapi dan kerbau terjadi di Purwakarta mencapai 1.480 ekor dan Kota Banjar 140 ekor. “Sapi dan kerbau tersebut mencakup seluruh populasi di Jabar, baik yang di pedagang, dipelihara, maupun yang dijual atau tidak dijual,” paparnya.

Menurutnya, penurunan terjadi akibat kebutuhan konsumsi meningkat, sementara produksi berkurang. “Selama ini Jabar masih mengandalkan impor untuk konsumsi tersebut akibat keterbatasan peternak,” ujarnya.

DAHLAN ISKAN-BISNIS

Dahlan Iskan Minta Lulusan Unpad Bisa Kebiri Sapi

BANDUNG, FAJAR -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memaparkan keseriusan perusahaan pelat merah yang ia pimpin untuk mengatasi kekurangan pasokan daging sapi di Indonesia. Hal itu ia paparkan usai mendapat Anugerah Padjadjaran Utama dari Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat.

Bentuk keseriusan untuk mencegah terjadinya krisis daging adalah membeli lahan peternakan sapi di Australia. Rencana pembelian lahan ternak sapi seluas satu juta hektar di Australia karena diangap lebih efektif untuk pengembangan sapi karena lokasi peternakannya yang baik.

"Lahan itu khusus untuk proses kelahiran sapi. Padang rumput yang bagus itu diperlukan untuk pembiakan ternak sapi secara massal," ujar Dahlan di Aula Graha Sanusi, Kampus Unpad, Bandung, Rabu (11/9).

Selain lebih murah, pembiakan sapi di Australia diyakini Dahlan lebih baik jika dibanding di Indonesia karena dibiarkan tumbuh liar di padang rumput yang luas.

"Anak sapi yang dilahirkan di Australia nanti akan dibiarkan di sana. Setelah beberapa bulan, akan dibawa ke Indonesia lagi untuk digemukkan (di Indonesia)," terangnya.

Di samping itu, mantan Dirut PLN ini juga berharap Unpad yang memiliki Fakultas Peternakan bisa mengembangkan ilmu mengebiri ternak sapi. Pengebirian itu nantinya bisa juga dilakukan di Australia.

"Tujuannya untuk mencegah perkimpoian antarketurunan dengan induk sama atau incest. Dengan mencegah incest, kualitas ternak sapi bisa diharapkan tetap terjaga baik," pungkasnya. (jpnn)

DAHLAN ISKAN-FAJAR
0
1.4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan