Terima kasih pada agan dan momod sudah meluangkan waktunya untuk berkunjung di threads ane ini, ane mencoba memberika sebuah informasi yang mungkin memberikan tambahan pengertahuan agan dan aganwati sekalian. kali ini ane mengajak agan-agan dan aganwati terbang menuju sebuah desa di Uttar Pradesh, India
CEKIDOT MONGGO!!!!!!!
Spoiler for :
Nat PurwaNat Purwa adalah sebuah desa unik di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk terpadat di India. Di sini, pramuriaan sudah menjadi semacam ‘tradisi’ selama berabad-abad.
Tapi seorang perempuan bernama Chandralekha menentang tradisi ini. Ia menjadi pekerja seks saat berusia 15 tahun.
“Ayah tidak mau saya jadi pramuria. Tapi nenek bilang menikah bukanlah tradisi di desa ini. Tidak ada pernikahan di desa saat itu. Dia bilang jika dia menikah dia akan dipukuli. Semua warga desa terlibat dalam pramuriaan jadi apa yang membuatnya berbeda adalah apakah ia bergabung atau tidak, kata nenek saya. Dialah yang membuat saya terlibat dalam prostitusi,” ujar Chandralekha.
Chandralekha mengatakan saat itu dia tidak punya pilihan lain.
“Saya selalu merasa buruk. Dengan laki-laki pertama lalu yang kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam. Ribuan pria datang ke satu perempuan. Saya bilang perempuan mulai merasa buruk sejak awal, tapi di sana kelemahannya. Ada perut lapar yang harus diisi. Lalu juga ada pemikiran ‘saya sudah terjebak dalam bisnis ini dan sudah tidak ada harapan lagi untuk keluar.’ Walau sudah merasa buruk sejak awal tapi perempuan harus melakukannya.”
Setelah 20 tahun berlalu, ada satu kejadian yang membuatnya berubah pikiran. “Suatu hari, saya sedang menari di sebuah desa tetangga. Saya bertengkar dengan seseorang di desa itu. Dia menyumpahi dan mencaci maki ibu saya. Saat itu saya sangat marah. Saya belajar bahwa dalam kehidupan nyata, tidak ada yang menghargai kehidupan seorang pramuria.”
“pramuria adalah pramuria. Dua hari saya di sana untuk menari dan menyanyi. Saya tidak makan selama di sana dan terus menangis. Saya sangat marah. Ketika saya pulang, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah mengenakan gelang di kaki saya setelah hari itu. Saya melepaskan gelang saya hari itu juga.”
Sekitar lima ribu jiwa tinggal di Nat Purwa. Para perempuan di sini mewariskan pramuriaan sebagai sebuah profesi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sekarang ini, hampir semua perempuan di desa ini adalah pekerja seks.
“Awalnya masyarakat terbagi berdasarkan sistem kasta. Orang dari kasta yang lebih tinggi biasanya mempekerjakan orang dari kasta yang lebih rendah untuk bekerja di ladang dan kebun,” tutur Kepala Desa Nat Purwa, Pinku.
“Para istri dan anak perempuan dari kaum Dalit ini dipaksa menjadi budak seks oleh para majikan. Mereka minum-minum dan tidur dengan perempuan Dalit untuk memuaskan hasart seksnya. Tidak ada yang membantu para perempuan ini dan mereka tidak bisa melawan. Perlahan ini kemudian berubah menjadi bisnis.”
Spoiler for Nat Purwa:
Apa yang diceritakan Pinku hanyalah sebagian cerita. Para pakar merujuk ke cerita lain.
Orang yang tinggal di Nat Purwa adalah masyarakat yang terpinggirkan. Mereka disebut masyarakat ‘Nat’, yang dulunya berprofesi sebagai pemain sandiwara dan penghibur tradisional.
Pada masa kolonial, aktivitas mereka ini dikategorikan sebagai ‘kejahatan’ dan mata pencarian mereka dimatikan. Inilah yang mendorong para perempuan di sana menjadi pramuria. Generasi berikutnya, para anggota keluarga, sebagian besar pria, mulai menjadi mucikari para perempuan itu untuk mencari nafkah.
Pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan terhadap seorang perempuan India di sebuah bus di Delhi telah memicu perdebatan panas soal hak-hak perempuan di negeri itu. Namun hanya sedikit yang membicarakan soal pramuriaan. Setiap tahun, ribuan perempuan desa dan kota dari berbagai tempat di India dipaksa terjun ke dalam bisnis prostitusi.
Ada begitu banyak stigma yang dilekatkan pada desa Nat Purwa dan masyarakatnya. Ram Babu, seorang pekerja sosial menjelaskan,“Anak siapa kamu? Anak pramuria? Kalau begitu kamu pasti juga bajingan. Tidak ada yang tahu siapa ayahmu. Tidak ada yang tahu kamu anak siapa. Pertanyaan-pertanyaan ini yang harus kami hadapi di luaran. Dan ketika seorang anak laki-laki menghadapi pertanyaan semacam ini, saya yakin mereka akan terluka. Tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada yang membantu mereka.”
Ram Babu bekerja di sebuah LSM ASHA untuk membantu para perempuan yang terlibat dalam pramuriaan. Usaha yang dilakukan LSM ini berhasil merubah perilaku masyarakat.
Selama beberapa tahun, mereka sudah meyakinkan lebih banyak perempuan untuk mendobrak tradisi dan meraih masa depan yang lebih baik. Kata dia, 60 persen perempuan di sini berhasil meninggalkan masa lalunya. Tapi masih ada tantangan lain.
“Jika Anda ingin melihat perubahan, Anda harus mampu menawarkan cara alternatif untuk menghasilkan uang. Jika mereka diberi pilihan konkrit mereka akan menganggapnya serius. Langkah jangka panjang yang juga harus dilakukan adalah dalam bidang pendidikan. Ini masalah besar di sini. Jika tidak ada pendidikan, mereka akan mudah diatur orang lain,” ujar Rm Babu.
Ram Babu mengeluhkan kurangnya dana dan bantuan dari pemerintah. Lambat laun, mulai ada tanda-tanda perubahan. Generasi pertama anak-anak perempuan di Nat Purwa sudah bersekolah.
“Saya mau jadi dokter agar bisa mengobati dan merawat orang miskin,” ujar Baislu, salah satu murid di sekolah negeri di Nat Purwa.
ane membuat thread ini sama sekali tidak ada niatan untuk menjatuhkan harkat dan martabat seorang perempuan, ane membuat thread ini hanya ingin berbagi informasi kalau dibelah dunia ini masih ada keanekaragaman manusia dan agar kita sadar, kita hidup agar tidak melakukan hal-hal seperti itu. mereka pun sadar akan yang mereka lakukan, sebagai seorang wanita yang tubuh nya dijamah oleh setiap lelaki yang bukan suaminya. mereka melakukan itu karena adanya tradisi, tradisi yang seharusnya sudah dihapuskan. selain itu mereka memiliki kewajiban untuk memberikan makan pada keluarga, jangan hinanya pekerjaan yang mereka lakoni kita perhatikan, tapi dibelakang itu semua mereka memiliki tanggung jawab yang besar pada keluarga.
sekali lagi terima kasih sudah berkenan mengunjungi thread ane ini
kalau boleh ane minta bantuannya sekali kali buat
satu lagi gan, karena buat thread ini ane haus gan kalau boleh minta
Spoiler for update gan:
video part 1 gan, 100% asli reporter India, ane kagak ngerti juga apa yang dibilang
ini lanjutannya gan, monggo
nah kalau yang ini berbahasa indonesia
Spoiler for kunjungi juga thread ane yang lainnya: