Memo — Ikhwanul Mufit (15) warga Jl Sultan Agung RT 01 RW 02, Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tewas dengan cara gantung diri di kamarnya Sabtu (7/9) sekitar pukul 17.30. Kejadian ini membuat warga sekitar rumah korban mendadak geger.

Informasi yang dihimpun memoarema.com, korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya. Pertama kali yang mengetahui korban gantung diri adalah Udin (28) yang diketahui sebagai kakak ipar korban.

Menurut Ketua RT 01, Sunarto,” Udin masuk ke dalam rumah, setelah itu Udin mencari keberadaan korban, setelah dicari kesana kemari akhirnya Udin mendapati Ikhwanul Mufit sudah dalam kondisi tewas dengan cara gantung diri.”

Mengetahui korban tewas, Udin kaget dan minta tolog kepada warga sekitar. Wargapun berhamburan keluar dan melihat apa yang terjadi. Setelah itubeberapa warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tumpang.

Sedangkan saat kejadian berlangsung, diketahui rumah sedang kosong. Karena orangtua korban yakni ayah korban Samsul (36) dan ibunya Faik (28) sedang keluar untuk menghadiri hajatan pernikahan tetangganya. Dari keterangan Ketua RT 01 korban yang hanya lulus bangku SD ini nekat gantung diri karena dipaksa nikah oleh kedua orangtuanya.

Dari informasi beberapa warga yang lain, korban sendiri tidak suka dengan wanita pilihan orangtuanya. Selain itu, korban juga diketahui sudah mempunyai pacar pilihannya sendiri. Sehari sebelum gantung diri, Mufit sempat dimarahi sama ayahnya.

Selain korban memang nakal, katanya Mufit juga sudah dinikahkan sirih oleh orang tuanya. Saat korban ditemukan, didalam kamar juga terdapat surat wasiat yang mengatakan korban sangat mencintai pacarnya tersebut. Sedangkan kedua orangtua korban, terlihat masih syok dan tidak bisa dimintai keterangan.

Kanit Reskrim Polsek Tumpang Aiptu Dian mengatakan,” kejadian ini merupakan murni bunuh diri dan korban gantung diri dengan menggunakan selendang batik yang diikatkan pada plafon kamar korban. Selesai dilakukan visum jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya.



Penulis : Cholis
Editor : Muhammad Dhani


Heran, dikimpoikan kok nggak mau