Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama membuka keuangan Jakarta menjadi setransparan mungkin kepada warganya. Contoh nyata yang diberikan oleh dua pemimpin Jakarta ini diikuti oleh Dinas Perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, yang sudah menjabat sejak era Fauzi Bowo, berani blak-blakan membuka anggaran proyek besar senilai Rp 1.734.868.075.787 terkait revitalisasi 15 terminal.
"Semuanya kita buka, enggak ada yang kita tutup -tutupi," ujar Udar Pristono di Balaikota, Senin (9/9/2013) lalu.
Udar pun memperinci pembiayaan revitalisasi terminal di Jakarta tersebut:
1. Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, menggunakan combination concept, luas: 3.968 meter persegi, estimasi biaya Rp 12.553.146.659, menggunakan anggaran single years.
2. Terminal Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat, menggunakan pedestrian crossing concept, luas: 3.832 meter persegi, estimasi biaya Rp 9.022.419.500, menggunakan anggaran single years.
(Kedua terminal tersebut akan dibangun pertama kali sebagai contoh bangunan terminal yang lain).
3. Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menggunakan mezanine concept, luas: 141.000 meter persegi, estimasi biaya Rp 871.688737.000, menggunakan anggaran multi years.
4. Terminal Kalideres, Jakarta Barat, menggunakan mezanine concept, luas 35.345 meter persegi, estimasi biaya Rp 248.000.000.000, menggunakan anggaran multi years.
5. Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, menggunakan mezanine concept, luas 34.996 meter persegi, estimasi biaya Rp 263.697.720.000, menggunakan anggaran multi years.
6. Terminal Muara Angke, Jakarta Utara, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 1.266 meter persegi, estimasi biaya Rp 8.000.000.000, menggunakan anggaran single years
7. Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 10.963 meter persegi, estimasi biaya Rp 26.862.907.129, menggunakan anggaran single years
8. Terminal Klender, Jakarta Timur, menggunakan Pedestrian Crossing Concept, luas 3.675 meter persegi, estimasi biaya Rp 11.716.370.000, menggunakan anggaran single years
9. Terminal Ragunan, Jakarta Selatan, menggunakan Pedestrian Crossing Concept, luas 500 meter persegi, estimasi biaya Rp 9.000.000.000, menggunakan anggaran single years
10. Terminal Grogol, Jakarta Barat Menggunakan Combination Concept, luas 14.283 meter persegi, estimasi biaya Rp 55.874.023.000, menggunakan anggaran single years
11. Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menggunakan Pedestrian Crossing Concept, luas 6.460 meter persegi, estimasi biaya Rp 50.738.000.000, menggunakan anggaran single years
12. Terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat, menggunakan Combination Concept, luas 8.675 meter persegi, estimasi biaya Rp 72.179.000.000, menggunakan anggaran single years
13. Terminal Pinang Ranti, Jakarta Timur Menggunakan Combination Concept, luas 23.731 meter persegi, Estimasi biaya Rp 42.184.596.000, menggunakan anggaran single years
14. Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan Combination Concept, luas 5.373 meter persegi, estimasi biaya Rp 5.235.656.500, menggunakan anggaran single years
15. Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, menggunakan Mezanine Concept, luas 11.958 meter persegi, estimasi biaya Rp 48.295.500.000, menggunakan anggaran single years
Revitalisasi 15 terminal bus DKI tersebut telah memasuki tahap awal, yaitu DED (Detail Engineering Design). Rencananya, tahap lelang konstruksi akan dilaksanakan awal tahun 2014 mendatang dan diperkirakan akan rampung dua tahun lagi, yakni 2016 mendatang.
Sesuai arahan Gubernur DKI Joko Widodo, gaya arsitektur eksterior terminal tersebut akan dibuat kolonial Belanda. Adapun, interiornya akan dibuat campuran antara khas Betawi serta modern.
Dilihat dari anggarannya si lumayan besar juga dana yang digunakan,konsep yang digunakan juga konsep Kolonial Belanda dicampur dengan Konsep betawi dan modern,
Semoga saja dengan adanya revitalisasi ini Terminal Bus yang biasanya kotor,jorok,dan "sarang preman" bisa menjadi Terminal Bus yang bagus,dan indah...
emberrrr