- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PRIA INI MENJUAL KEWARGANEGARAAN INDONESIA


TS
b4nz0
PRIA INI MENJUAL KEWARGANEGARAAN INDONESIA
Quote:
KOPI - Hari-hari ini, kehidupan di metropolitan, juga di kampung-kampung pelosok negeri demikian sulit. Hilir-mudik para pengamen depan rumah, di jalan-jalan, dan di bus-bus kota adalah sedikit dari sekian pemandangan miris betapa sulitnya mengais sesuap nasi di negeri yang konon berjuluk “negeri zamrud di katulistiwa” ini. Jangankan mereka yang memang hanya mengandalkan otot tanpa “mikir” belaka, kalangan “pemikir” dan “trained-skill” pun tidak luput dari kemelaratan sistemik sepanjang hidupnya.
Komplikasi dan bertambahnya jenis kebutuhan hidup agar dapat bertahan terhadap perubahan zaman juga menjadi penambah rumitnya kehidupan jaman kini. Keharusan menyekolahkan anak –istilah kerennya: generasi masa depan bangsa– adalah sebuah keniscayaan, berbeda dengan jaman baheula. Ini berarti, mencukupi kebutuhan pangan-sandang-papan saja belum cukup. Kepentingan pendidikan anak menjadi kemutlakan. Biaya hidup tentunya semakin bertambah, semakin berat.
Menghadapi semakin sulitnya hidup di negeri Indonesia “tanah air beta” ini, segala usaha dan strategi harus dilakukan. Dengan modal pendidikan pasca-sarjana luar negeri, ditambah berbagai prestasi yang dicapai –termasuk mendapatkan peringkat kelulusan “dengan pujian” pada lembaga pendidikan kepemimpinan nasional Lemhannas RI tahun 2012 lalu– plus sebagai pegawai negara dengan masa kerja lebih dari 20 tahun, tidaklah serta-merta memudahkan akses saya ke sumber-sumber kehidupan di tanah nenek moyang saya ini. Sulitnya mencukupi kebutuhan harian telah menyita semua keuangan yang ada sehingga menghambat usaha menyekolahkan anak yang baru saja menamatkan sekolah menengah kejuruan-nya. (Nak, maafkan papamu yang kurang beruntung secara ekonomi di tanah kakek-moyangmu ini...)
Dalam kondisi asa yang tinggal satu-satu akibat himpitan ekonomi keluarga saat ini, saya meneguhkan dan mengiklaskan hati untuk menjual “aset-turunan” saya satu-satunya: Kewarga-negaraan Indonesia atas nama diri saya sendiri Wilson Lalengke. Harapan utamanya, dari penjualan status WNI saya ini, semoga dapat terkumpul dana yang cukup untuk biaya sekolah anak saya Anggi Lalengke, ke jenjang pendidikan berikut yang dicita-citakannya: kuliah di jurusan tehnik multi-media.
Melalui sarana social-media ini, saya tawarkan kepada sesiapapun, khususnya warga asing Non-WNI, yang membutuhkan dan berminat memiliki status Kewarganegaan Indonesia (WNI - Warga Negara Indonesia), silahkan menghubungi saya dengan alamat:
WILSON LALENGKE
Mobile: +6281371549165
Email: shony_01@yahoo.com
Fb: @Wilson Lalengke, @Shony Lalengke
Twitter: @Shony_Lalengke
PinBB: 268A77E3
Home: Jl. Anggrek Cendrawasih IX No. 17B RT: 03/RW:03
Kemanggisan, Palmerah, Slipi – Jakarta 11480.
Penawaran harga yang pantas, memadai untuk menyekolahkan anak saya yang namanya tersebut di atas, akan amat membantu dan diluluskan. Saya akan mencari tempat lain, entah masih di bumi yang “brutal” ini ataupun di negeri-negeri di atas awan putih.***
Komplikasi dan bertambahnya jenis kebutuhan hidup agar dapat bertahan terhadap perubahan zaman juga menjadi penambah rumitnya kehidupan jaman kini. Keharusan menyekolahkan anak –istilah kerennya: generasi masa depan bangsa– adalah sebuah keniscayaan, berbeda dengan jaman baheula. Ini berarti, mencukupi kebutuhan pangan-sandang-papan saja belum cukup. Kepentingan pendidikan anak menjadi kemutlakan. Biaya hidup tentunya semakin bertambah, semakin berat.
Menghadapi semakin sulitnya hidup di negeri Indonesia “tanah air beta” ini, segala usaha dan strategi harus dilakukan. Dengan modal pendidikan pasca-sarjana luar negeri, ditambah berbagai prestasi yang dicapai –termasuk mendapatkan peringkat kelulusan “dengan pujian” pada lembaga pendidikan kepemimpinan nasional Lemhannas RI tahun 2012 lalu– plus sebagai pegawai negara dengan masa kerja lebih dari 20 tahun, tidaklah serta-merta memudahkan akses saya ke sumber-sumber kehidupan di tanah nenek moyang saya ini. Sulitnya mencukupi kebutuhan harian telah menyita semua keuangan yang ada sehingga menghambat usaha menyekolahkan anak yang baru saja menamatkan sekolah menengah kejuruan-nya. (Nak, maafkan papamu yang kurang beruntung secara ekonomi di tanah kakek-moyangmu ini...)
Dalam kondisi asa yang tinggal satu-satu akibat himpitan ekonomi keluarga saat ini, saya meneguhkan dan mengiklaskan hati untuk menjual “aset-turunan” saya satu-satunya: Kewarga-negaraan Indonesia atas nama diri saya sendiri Wilson Lalengke. Harapan utamanya, dari penjualan status WNI saya ini, semoga dapat terkumpul dana yang cukup untuk biaya sekolah anak saya Anggi Lalengke, ke jenjang pendidikan berikut yang dicita-citakannya: kuliah di jurusan tehnik multi-media.
Melalui sarana social-media ini, saya tawarkan kepada sesiapapun, khususnya warga asing Non-WNI, yang membutuhkan dan berminat memiliki status Kewarganegaan Indonesia (WNI - Warga Negara Indonesia), silahkan menghubungi saya dengan alamat:
WILSON LALENGKE
Mobile: +6281371549165
Email: shony_01@yahoo.com
Fb: @Wilson Lalengke, @Shony Lalengke
Twitter: @Shony_Lalengke
PinBB: 268A77E3
Home: Jl. Anggrek Cendrawasih IX No. 17B RT: 03/RW:03
Kemanggisan, Palmerah, Slipi – Jakarta 11480.
Penawaran harga yang pantas, memadai untuk menyekolahkan anak saya yang namanya tersebut di atas, akan amat membantu dan diluluskan. Saya akan mencari tempat lain, entah masih di bumi yang “brutal” ini ataupun di negeri-negeri di atas awan putih.***
Sumber: Pewarta Kota
Sedih banget ya gan

kira2 bisa dpt berapa ya kalo status WNI kita dijual?

kalo dijual, berarti tu orang jadi orang asing di tanah sendiri dong

Quote:
gimana cara jual status WNI kita?
ini buat penjelasan aja gan, jangan di tiru
caranya adalah dengan pemalsuan dokumen, mulai dari akte lahir, KK, KTP, dan surat2 penting lainnya
gimana prosesnya?
misalnya nih agan yg jual status WNI
yg beli status WNI agan jadinya pake identitas asli agan, agan pake identitas orang yg beli (tukar identitas), ato bisa juga jadi orang lain yg sebenarnya ga ada
Quote:
siapa yg mau beli?
EKSPAT tajir yang mau habisin hidupnya di indo.
selama ini ekspat susah sekali dapat status WNI kecuali kalo dia mau menikah dengan orang indonesia atau punya prestasi bagus. cth: Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, dll
tapi ekspat yg bergelut di dunia hitam (penyelundupan dll) dan juga yg jadi bos2 di perusahaan pertambangan & native speakers bakal susah dpt status WNI
EKSPAT tajir yang mau habisin hidupnya di indo.
selama ini ekspat susah sekali dapat status WNI kecuali kalo dia mau menikah dengan orang indonesia atau punya prestasi bagus. cth: Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, dll
tapi ekspat yg bergelut di dunia hitam (penyelundupan dll) dan juga yg jadi bos2 di perusahaan pertambangan & native speakers bakal susah dpt status WNI
Quote:
apa enaknya ekspat dapat status WNI?
lepas dari biaya hidup yg lebih besar dari WNI seperti pajak yg lebih besar, urusan ijin tinggal, urusan VISA, termasuk dalam urusan birokrasi (ngurus SIM/STNK misalnya)
Diubah oleh b4nz0 10-09-2013 21:05
0
6.5K
Kutip
87
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan