Gimana Jakarta Mau rapih, Kalau sudah ditertibkan lapaknya malah balik lagi
TS
id45xtreme
Gimana Jakarta Mau rapih, Kalau sudah ditertibkan lapaknya malah balik lagi
Quote:
Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Gembrong, tepatnya di sepanjang Jalan Basuki Rahmat diangkut petugas Satpol PP Jakarta Timur, Senin (9/9/2013) pagi kemarin.
Penertiban tersebut berjalan tertib. PKL mainan dan karpet di kawasan itu sudah tak berjualan. Mereka menyimpan seluruh lapak dan barang dagangan di gudangnya masing-masing.
Selain membongkar lapak PKL, ratusan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga membongkar kanopi dari sejumlah toko mainan yang dianggap terlalu menjorok ke trotoar ataupun badan jalan.
Namun sayang, hal tersebut tidak berlangsung lama, kesadaran para PKL untuk tidak berjualan di trotoar masih belum ada. Senin siang, sekira pukul 14.00 WIB, saat para petugas Satpol PP mulai meninggalkan lokasi penertiban, para PKL mulai menggelar dagangan mereka kembali di pinggir jalan.
Soni (60) pedagang mainan yang biasa berjualan di trotoar jalan mengaku kembali menggelar dagangannya karena sudah tidak ada lagi petugas yang berjaga. Dikatakan Soni, sejak pagi dirinya tidak berjualan ditrotoar karena telah mengetahui informasi penertiban tersebut.
"Baru buka tadi pukul dua siang, pas petugasnya pada pergi baru buka lagi. Selama tidak ada yang jaga ya jualan lagi, kecuali Satpol PP jaga 24 jam," kata ayah lima anak itu.
Soni mengaku enggan direlokasi ke pasar yang telah disediakan karena takut dagangannya tidak laku. "Di sana sepi, mending di sini ramai. Belum lagi, setelah enam bulan bayar, kalau di sini kan tidak bayar,"tukasnya.
Tidak hanya PKL yang membandel para pedagang mainan yang kiosnya terkena penertiban karena dianggap terlalu menjorok ke trotoar ataupun badan jalan juga mulai meletakan barang dagangan di luar kios.
Hendra (39) salah satu pemilik kios mainan mengaku akan kembali memasang tenda terpal di depan kiosnya untuk melindungi barang dagangannya dari panas maupun hujan, setelah kanopi atau atap kiosnya dibongkar karena terlalu menjorok ke trotoar.
"Ini cuma sementara, nanti saya pasang lagi tenda, biar tidak kehujanan atau kepanasan. Barang dagangan ini kan harus dipajang,"ungkapnya.
Ditemui saat penertiban, Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Syahdonan mengungkapkan sebanyak 280 personil akan disiagakan tiap harinya untul mengantisipasi kembalinya pedagang.
Syahdonan memaparkan, personil akan dibagi dalam dua shift, yakni 140 personil bertugas pada pagi hari dan 140 personil pada sore hari. "Selain itu akan ada petugas dari Sudin Perhubungan dan Satlantas Jakarta Timur untuk menindak pemilik kendaraan yang parkir di kawasan tersebut," tegas Syahdonan.
Pantauan Okezone di lapangan, tak terlihat petugas berwenang baik Satpol PP maupun Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga usai penertiban berlangsung. Hal itu juga dimanfaatkan para tukang parkir liar untuk kembali beraksi.
Puluhan motor pengunjung Pasar Gembrong mulai terparkir di sepanjang bahu Jalan Basuki Jakarta Timur.
Ketika dikonfirmasi pada Senin sore, Syahdonan mengaku sengaja tidak melakukan penjagaan kembali setelah penertiban untuk melihat komitmen para pedagang tersebut.
"Pedagang sudah berkomitmen, tidak akan berjualan di atas trotoar. Tapi kenyataannya, mereka berjualan kembali. Pastinya kami akan tindak, dan kami kini mempunyai alasan tambahan yang lebih kuat lagi untuk menindak mereka," katanya.
Gimana jakarta mau tertib nih supaya jakarta bebas macet, kalau warganya susah diatur. mudah-mudahan si pada sadar kan biar terwujud jakarta kota yang indah dan bebas kemacetan