Mengetahui Akar Masalah Tuntutan Kenaikan Buruh Melalui Tanya Jawab Sederhana
(disertai lagu Die-Die Berkeley)

Sebelum baca donglot dulu sebagai sound track gan:

http://www.reverbnation.com/playlist...artist_2804935

siapkan kupingnya ya.... soalnya lagu band ane berisik!

Atau kalau pengen langsung, silahkan saja baca tanya jawab dibawah ini:

1. (Kamu) : ”KENAPA BURUH MENUNTUT KENAIKAN UPAH? “

(Saya) : “Karena uang yang mereka dapat tidak mencukupi –setidaknya—untuk :

1. Menyekolahkan anaknya (pendidikan)
2. Tamasya (rehat disela-sela kerja),
3. Biaya rumah sakit (kesehatan)
4. dan lain sebagainya.”

KARENA UPAHNYA TIDAK MENCUKUPI, maka maka buruh dan serikat pekerja biasanya NUNTUT PENGUSAHA untuk menaikan upahnya.

PADAHAL, sebenarnya upah buruh bisa mencukupi seandainya PEMERINTAH, –setidaknya—bisa menjamin:

1. Basic need (makan minum masyarakat). Maksudnya bukan semuanya harus dikasih jatah makan dan minum, melainkan kalau masyarakat kekurangan pemerintah memiliki kebijakan untuk mencover supaya gak ada warganya yang kelaparan.
2. Kesehatan (sekarang uang sakit mahal. Orang miskin dilarang sakit)
3. Pendidikan (pendidikan sekarang juga mahal ampun-ampunan. Kan ada beasiswa? Iya beasiswa untuk yang cerdas. Yang dianggap bodo gimana? Gak boleh sekolah? Apa mereka gak akan jadi pintar nantinya jadi gak dikasih jaminan untuk sekolah?)
4. BBM yang terjangkau.
5. Dsb.”



2. (Kamu) : “TAPI KAN PEMERINTAH GAK PUNYA UANG UNTUK BIAYAIN HAL DIATAS.”

(Saya) : “Iya, karena apa? Karena :

1. Aset negeri ini sudah dijual untuk asing dan kapitalis lokal. Sumber daya alam kita kayak minyak dan gas, emas, perak, tembaga dsb sudah dijual ke Caltex, Freeport, Exxon Oil, Freeport, Bumi Resources dan perusahaan transnasional lainnya. Memang bukan dijual untuk dimiliki selamanya, tetapi di kontrakkan, dikeruk selama berpuluh-puluh tahun, hingga saat ini.

Logikanya:

Kalau sumber daya alam dikuasai asing, dikuasai kapitalis lokal maupun luar maka bagaimana mungkin pemerintah membiayai kebutuhan dasar buruh/warganya?

Jadi karena PEMERINTAH tidak mampu, lantas yang disalahin siapa?
Ya PENGUSAHA! PENGUSAHA diadu domba dengan BURUH. Serikat buruh dimanfaatkan baik oleh PEMERINTAH ataupun kepentingan ideologi (Sosialis dan Komunis). SERIKAT BURUH DIMANFAATKAN BAIK OLEH PEMERINTAH ATAUPUN KEPENTINGAN IDEOLOGI (SOSIALIS)UNTUK MEMBENTURKAN ANTARA BURUH DENGAN PENGUSAHA.
Padahal kita harusnya tau siapa yang harus dituntut.

3. (Kamu) : “SIAPA?”
(Saya) : “Pemerintah, ya pemerintah yang membiarkan aset negeri ini dikuasai asing.”

4. (Kamu) : “KENAPA PEMERINTAH DIAM SAJA ASET NEGARA DIKUASAI ASING?”
(Saya) : “Karena wajar!
1. Karena sistem ekonomi negeri ini memang dirancang untuk memenuhi kepentingan Kapitalis.
2. Karena sistem ekonomi negeri adalah sistem Neo Liberal yang dirancang oleh agen-agen FREEMASON internasional (banyak pengamat ekonomi seperti Kwik Kian Gie, Revrisond Baswir, Hendr Saparini dsb. Yang memahami hal ini.)

5. (Kamu) : “JADI SEKARANGSIAPA YANG SEBENARNYA HARUS KITA TUNTUT? TETAP
PENGUSAHA?”

(Saya) : “Bukan. Mereka tidak bertanggung jawab secara langsung atas kesejahteraan
masyarakat. Mereka tidak bisa mengambil tugas penguasa/pemerintah.
Yang harus bertanggung jawab thd kenaikan upah dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat adalah penguasa negeri ini.”

6. (Kamu) : “JADI SIAPA YANG HARUS KITA TUNTUT?”
(Saya) : “PEMERINTAH dan SISTEM EKONOMI NEOLIB YANG SAAT INI MENJADI
PERPANJANGAN SISTEM EKONOMI GLOBAL NEW WORLD ORDER.”


Mudah-mudahan urut-urutan sederhana itu bisa membuat agan-agan semua memahami. Kita sebagai buruh, sebagai pekerja harus faham bahwa sebenarnya kita memiliki hak atas sumber daya alam luar biasa yang dimiliki oleh negeri makmur bernama Indonesia ini. Sayangnya, kita tidak menikmati secara maksimal dan mungkin tidak maksimal, karena sistem ekonomi yang dijalankan di negeri ini adalah sistem ekonomi liberal.

Padahal, sekali lagi ane mau ingatkan bahwa sumber daya alam itu milik kita (bukan milik perorangan/perusahaan transnasional/lokal). Terkait hal ini, karena ane muslim maka ane mau kutip hadist Rasulullah : “Kaum muslimin berserikat dalam tiga perkara yakni padang rumput, air dan api.” Hr Abu Daud, Sunan Abu Daus 2/596 – 952) atau “Tiga hal yang tidak boleh dihalangi (dari manusia) yaitu air, padang dan api " (Hr. Ibn Majah, Sunan ibn Majah, 3/177 - 606)

Beberapa ulama kontemporer, menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh hadist tadi bisa dikaitkan dengan minyak dan gas. Apapun itu, sumber daya alam memang bukan milik pengusaha.
Karenanya, mudah-mudahan kita faham mengenai AKAR PERMASALAHAN (TUNTUTAN KENAIKAN GAJI) --dan secara tersirat—BAGAIMANA MENCARI SOLUSI ATAS PERMASALAHAN YANG BURUH DAN PENGUSAHA ALAMI.

Nah, setelah membaca tulisan ini, silahkan agan mendownload lagu band ane :
Anti-Mammon yang judulnya: Die-Die Berkeley! yang bercerita mengenai sejarah penguasaan sumber daya alam Indonesia oleh pihak asing.

Silahkan didonglot gan:

http://www.reverbnation.com/playlist...artist_2804935

siapkan kupingnya ya.... soalnya lagu band ane berisik!


nb: sori ye, judulnya nipu Cheer, wedang jahe 