- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
All About Motivasi Hidup


TS
ebloceblo
All About Motivasi Hidup

Gan agar hidup lebih berwarna




disini saya akan membagikan kumpulan kata bijak, kata motivasi, kata mutiara, cerita motivasi, yang menurut saya keren, silahkan cek it out

Spoiler for :
Quote:
Quote:
. saya tidak pernah melihatnya menang, tapi saya juga tidak pernah melihatnya menyerah sekalipun dia kalah, .
Quote:
. Why complicate life?
Missing somebody? ... Call
Wanna meet up? ... Invite
Wanna be understood? ... Explain
Have Questions? ... Ask
Don't like something? ... Say it
Like something? ... State it
Want something? ... Ask for it
Love someone? ... Tell it
We just have one life, keep it simple
A goal without a plan is just a wish.
Missing somebody? ... Call
Wanna meet up? ... Invite
Wanna be understood? ... Explain
Have Questions? ... Ask
Don't like something? ... Say it
Like something? ... State it
Want something? ... Ask for it
Love someone? ... Tell it
We just have one life, keep it simple
A goal without a plan is just a wish.
Quote:
Spoiler for sabarlah. anakku:
Pada suatu hari, seorang anak mengeluh pada ayahnya.
"Ayah, aku lelah harus belajar setiap hari, tetapi teman-temanku yang menyontek dapat nilai yang lebih bagus. Aku lelah harus membantu ibu, padahal teman-temanku yang lain punya pembantu. Aku lelah kalau harus menabung, padahal kalau ayah mau memberi uang jajan yang banyak setiap hari.."
Anak laki-laki itu mengambil napas untuk kembali menumpahkan rasa kesalnya. Tetapi sang ayah hanya diam mendengarkan.
"Aku juga capek harus menahan diri untuk tidak menyakiti hati orang lain, tetapi teman-temanku justru sering mengejekku dan membuatku sakit hati. Kenapa aku selalu begini ayah? Aku capek..."
Akhirnya anak laki-laki itu terisak dan menangis di depan ayahnya. Sang hanya menenangkan dengan mengusap bahu. Setelah anak laki-lakinya tenang, pria itu mengajak anak laki-lakinya menuju sebuah semak belukar yang becek dan dipenuhi tanaman berduri.
"Kenapa kita harus masuk ke semak-semak ini ayah?" tanya sang anak laki-laki, "Aku tidak suka, sepatuku jadi kotor kena lumpur, celana jeansku kotor, banyak duri yang kena kulitku, sakit.."
Ayah anak laki-laki itu diam tetapi memberikan senyuman agar anak laki-lakinya tetap tenang dan mengikuti jalan tersebut. Hingga pada akhirnya, mereka tiba pada sebuah danau kecil yang pada bagian pinggirnya ditumbuhi tanaman dan bunga-bunga cantik.
"Kamu suka tempat ini anakku?" tanya sang ayah.
Anak laki-laki itu mengangguk semangat dan bibirnya tak dapat menyembunyikan senyum.
"Kamu tahu mengapa tempat ini sepi padahal banyak yang tahu bahwa di balik semak belukar, ada danau yang sangat indah?"
Anak laki-laki menggeleng.
"Karena banyak orang yang tidak mau melewati semak belukar. Padahal dengan kesabaran, semua orang dapat melihat dan menikmati danau cantik ini."
Sang ayah tersenyum lalu melanjutkan..
"Begitu juga dengan hidup, butuh kesabaran untuk mendapatkan ilmu, butuh kesabaran saat bersikap baik, butuh kesabaran saat mengendalikan amarah, butuh kesabaran dalam berbuat kebaikan dan butuh kesabaran jika kamu ingin mendapatkan hasil yang indah. Karena itu, kamu harus belajar untuk sabar, anakku! Sekalipun itu adalah hal yang sulit!"
Anak laki-laki itu akhirnya mengerti akan arti kesabaran, kemudian dia memeluk ayahnya sambil berjanji bahwa dia akan belajar untuk bersabar.
"Ayah, aku lelah harus belajar setiap hari, tetapi teman-temanku yang menyontek dapat nilai yang lebih bagus. Aku lelah harus membantu ibu, padahal teman-temanku yang lain punya pembantu. Aku lelah kalau harus menabung, padahal kalau ayah mau memberi uang jajan yang banyak setiap hari.."
Anak laki-laki itu mengambil napas untuk kembali menumpahkan rasa kesalnya. Tetapi sang ayah hanya diam mendengarkan.
"Aku juga capek harus menahan diri untuk tidak menyakiti hati orang lain, tetapi teman-temanku justru sering mengejekku dan membuatku sakit hati. Kenapa aku selalu begini ayah? Aku capek..."
Akhirnya anak laki-laki itu terisak dan menangis di depan ayahnya. Sang hanya menenangkan dengan mengusap bahu. Setelah anak laki-lakinya tenang, pria itu mengajak anak laki-lakinya menuju sebuah semak belukar yang becek dan dipenuhi tanaman berduri.
"Kenapa kita harus masuk ke semak-semak ini ayah?" tanya sang anak laki-laki, "Aku tidak suka, sepatuku jadi kotor kena lumpur, celana jeansku kotor, banyak duri yang kena kulitku, sakit.."
Ayah anak laki-laki itu diam tetapi memberikan senyuman agar anak laki-lakinya tetap tenang dan mengikuti jalan tersebut. Hingga pada akhirnya, mereka tiba pada sebuah danau kecil yang pada bagian pinggirnya ditumbuhi tanaman dan bunga-bunga cantik.
"Kamu suka tempat ini anakku?" tanya sang ayah.
Anak laki-laki itu mengangguk semangat dan bibirnya tak dapat menyembunyikan senyum.
"Kamu tahu mengapa tempat ini sepi padahal banyak yang tahu bahwa di balik semak belukar, ada danau yang sangat indah?"
Anak laki-laki menggeleng.
"Karena banyak orang yang tidak mau melewati semak belukar. Padahal dengan kesabaran, semua orang dapat melihat dan menikmati danau cantik ini."
Sang ayah tersenyum lalu melanjutkan..
"Begitu juga dengan hidup, butuh kesabaran untuk mendapatkan ilmu, butuh kesabaran saat bersikap baik, butuh kesabaran saat mengendalikan amarah, butuh kesabaran dalam berbuat kebaikan dan butuh kesabaran jika kamu ingin mendapatkan hasil yang indah. Karena itu, kamu harus belajar untuk sabar, anakku! Sekalipun itu adalah hal yang sulit!"
Anak laki-laki itu akhirnya mengerti akan arti kesabaran, kemudian dia memeluk ayahnya sambil berjanji bahwa dia akan belajar untuk bersabar.
Quote:
Spoiler for Berhenti Sejenak Mengasah Diri:
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran pekerjaan seorang untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan.
“Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
Istirahat bukan berarti berhenti
Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan.
“Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
Istirahat bukan berarti berhenti
Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !
Quote:
Kalau kau frustasi karna kurang santai.
Kaupun sakit hati karna kurang santai.
.
Kaupun sakit hati karna kurang santai.
.
Quote:
beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.
Spoiler for tali kekang gajah:
Suatu hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan perkebunan.
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan: Seperti si gajah, beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan: Seperti si gajah, beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.
Quote:
Pasrah adalah ilmunya orang hebat.
Karena,
Dia sudah memastikan bahwa yang bisa dikerjakannya, telah dikerjakannya.
Dan dia memastikan bahwa yang diserahkannya kepada Tuhan adalah yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan.
Dia tidak meminta Tuhan melakukan yang bisa dilakukannya.
Karena,
Dia sudah memastikan bahwa yang bisa dikerjakannya, telah dikerjakannya.
Dan dia memastikan bahwa yang diserahkannya kepada Tuhan adalah yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan.
Dia tidak meminta Tuhan melakukan yang bisa dilakukannya.
Quote:
. .lebih baik menunda awalan untuk mematangkan rencana, daripada terburu2 terus mengulang dari awal,
Quote:
. tidak ada akhir bahagia di kehidupan nyata .
Quote:
. .hidup dan mati adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol . .
Quote:
Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri. (Iwan Fals.Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988
Quote:
. .dunia kerja itu cuman butuh relasi dan sedikit keberuntungan , ,IPK tidak membuat semua itu . .
Quote:
. .tidak peduli berapa kali saya terjatuh sebanyak itu pula saya akan bangun lagi . .
Quote:
.pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya itu adalah google. .
Quote:
. .tidak ada orang miskin yang ada orang yang memiskin kan dirinya . .
Quote:
. .saya tersenyum kemarin, saya tersenyum hari ini dan saya akan tersenyum besok .Simple karena hidup ini terlalu singkat untuk menangisi apa pun itu.
Quote:
Hidup adalah kopi, dan pekerjaan, uang serta posisi dalam masyarakat adalah gelas. Mereka hanyalah alat untuk membawa dan mewadahi hidup, sementara hidup sendiri tidak berubah,”
“Terkadang dengan hanya berkonsentrasi pada cangkir atau gelas, kita gagal menikmati kopi di dalamnya.”
“Janganlah gelas atau cangkir mempengaruhi Anda… nikmati saja kopinya.”
“Terkadang dengan hanya berkonsentrasi pada cangkir atau gelas, kita gagal menikmati kopi di dalamnya.”
“Janganlah gelas atau cangkir mempengaruhi Anda… nikmati saja kopinya.”
Spoiler for cangkir dan kopi:
Beberapa orang alumni sebuah Universitas yang telah mapan dalam karir dan kehidupannya berkumpul dalam suatu reuni. Mereka memutuskan untuk mengunjungi salah satu dosen “tua” yang pernah menjadi pengajarnya.
Percakapan yang terjadi begitu seru dan menyenangkan sampai kemudian berlanjut pada masalah tekanan dalam pekerjaan mereka dan hidup mereka.
Agar tidak larut dalam stress, sang dosen bermaksud menawari bekas mahasiswanya tersebut untuk minum kopi. Sang dosen pun pergi ke belakang dan membawa kembali seteko besar kopi dengan banyak cangkir. Cangkir dan gelas yang dibawa sang dosen tersebut mulai dari cangkir porselen, plastik, gelas dari yang paling murah sampai peralatan minum yang paling mahal. Sang dosen pun mempersilahkan mantan mahasiswanya untuk mengambil sendiri kopi yang ingin diminumnya.
Setelah semua memegang kopinya masing masing, sang dosen berkata, “Saya lihat Anda semua mengambil gelas-gelas terbaik bahkan gelas dan cangkir termahal serta meninggalkan gelas dan cangkir yang biasa dan murah. Normal bagi kalian, karena memang kalian hanya menginginkan yang terbaik untuk kalian dan keluarga kalian. Padahal yang kalian akan minum adalah kopi, bukan cangkir atau gelasnya. Tapi dengan sadar atau tidak kalian lebih memilih gelas atau cangkir yang lebih baik, bahkan tampak dari masing-masing kalian saling melihat cangkir teman-teman kalian.”
“Sekarang akan saya jelaskan, Hidup adalah kopi, dan pekerjaan, uang serta posisi dalam masyarakat adalah gelas. Mereka hanyalah alat untuk membawa dan mewadahi hidup, sementara hidup sendiri tidak berubah,” jelas sang dosen. “Terkadang dengan hanya berkonsentrasi pada cangkir atau gelas, kita gagal menikmati kopi di dalamnya.”
“Janganlah gelas atau cangkir mempengaruhi Anda… nikmati saja kopinya.”
Percakapan yang terjadi begitu seru dan menyenangkan sampai kemudian berlanjut pada masalah tekanan dalam pekerjaan mereka dan hidup mereka.
Agar tidak larut dalam stress, sang dosen bermaksud menawari bekas mahasiswanya tersebut untuk minum kopi. Sang dosen pun pergi ke belakang dan membawa kembali seteko besar kopi dengan banyak cangkir. Cangkir dan gelas yang dibawa sang dosen tersebut mulai dari cangkir porselen, plastik, gelas dari yang paling murah sampai peralatan minum yang paling mahal. Sang dosen pun mempersilahkan mantan mahasiswanya untuk mengambil sendiri kopi yang ingin diminumnya.
Setelah semua memegang kopinya masing masing, sang dosen berkata, “Saya lihat Anda semua mengambil gelas-gelas terbaik bahkan gelas dan cangkir termahal serta meninggalkan gelas dan cangkir yang biasa dan murah. Normal bagi kalian, karena memang kalian hanya menginginkan yang terbaik untuk kalian dan keluarga kalian. Padahal yang kalian akan minum adalah kopi, bukan cangkir atau gelasnya. Tapi dengan sadar atau tidak kalian lebih memilih gelas atau cangkir yang lebih baik, bahkan tampak dari masing-masing kalian saling melihat cangkir teman-teman kalian.”
“Sekarang akan saya jelaskan, Hidup adalah kopi, dan pekerjaan, uang serta posisi dalam masyarakat adalah gelas. Mereka hanyalah alat untuk membawa dan mewadahi hidup, sementara hidup sendiri tidak berubah,” jelas sang dosen. “Terkadang dengan hanya berkonsentrasi pada cangkir atau gelas, kita gagal menikmati kopi di dalamnya.”
“Janganlah gelas atau cangkir mempengaruhi Anda… nikmati saja kopinya.”
Quote:
di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat
Spoiler for :
Alkisah di China terdapat 2 orang kakak beradik yg berbeda ibu.
Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.
Sang kakak menanam pohon labu & dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.
Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.
Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yg memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.
Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.
Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potog kue, yang polos & bergambar bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga,
sbab ibu telah memberi racun di dalamnya."
"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"
"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."
Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya. Kemudian, ata kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya,
kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh² untuk mu dari kota & uang emas hadiahnya u/ kita bersama !!"
Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."
Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.
Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."
Ibunya yg mendengarnya kemudian memeluknya, "Anak bodoh, tdk ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu. Ibu kuatir kamu mjd iri dengan kemujuran kakakmu..."
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.
Sang kakak menanam pohon labu & dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.
Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.
Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yg memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.
Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.
Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potog kue, yang polos & bergambar bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga,
sbab ibu telah memberi racun di dalamnya."
"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"
"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."
Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya. Kemudian, ata kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya,
kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh² untuk mu dari kota & uang emas hadiahnya u/ kita bersama !!"
Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."
Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.
Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."
Ibunya yg mendengarnya kemudian memeluknya, "Anak bodoh, tdk ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu. Ibu kuatir kamu mjd iri dengan kemujuran kakakmu..."
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Quote:
. .kamu (my parent) mengingatkanku tentang mimpi. .
Quote:
. . mereka punya 1000 cara untuk membuatku jatuh tapi saya punya 10000 cara untuk bangkit. . .
Quote:
..Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila memang itu diperlukan. Anda tak akan bisa melompati jurang dengan dua lompatan kecil
Quote:
. sukses itu perjalanan bukan tujuan . .
Quote:
. .kegagalan itu satu paket dengan kesuksesan. .
Quote:
.mereka yang sukses bukan berarti mereka tidak pernah gagal . .
Quote:
. hidup diibaratkan bidak catur ketika tuhan menjalankan bidak catur (cobaan) , ,kita harus bisa menjalankan bidak catur yang lain untuk mengatasi bidak tsb . .dan seterusnya. .semakin kita bisa mengatasinya semakin jelas kemana tujuan kita. . yaitu raja. .begitupula hidup.
Quote:
jaman sekarang gampang bgt nebak isi hati org. .
tinggal buka fb trus liat deh status nya. .
. .sayang padahal kn isi hati itu bersifat pribadi.
tinggal buka fb trus liat deh status nya. .
. .sayang padahal kn isi hati itu bersifat pribadi.
Quote:
..kadang hidup tak selalu seindah yang kita bayangkan...
Quote:
.jatuh!! ya bangun lagi...
simple kan
simple kan
Quote:
kadang lebih baik DIAM daripada mengatakan sesuatu yang tanpa kamu sadari membuat semua orang akhirnya tahu keBODOHan mu
Quote:
Waktu akan terasa lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu panjang bagi yang gelisah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Namun Waktu adalah keabadian bagi yang mereka mampu bersyukur.
Quote:
Jika anda merasa tidak memiliki hal yang berharga, ketahuilah, anda memiliki hal yang tak ternilaikan, yaitu senyuman.
Quote:
Jika anda merasa pendapat anda tidak didengar, ketahuilah, sebenarnya anda tengah belajar untuk menghargai.
Quote:
Jangan terlemahkan oleh angin permasalahan. Layang-layang mampu terbang tinggi karena berani melawan angin. Hanya layang-layang yang putus benang yang hanyut oleh angin.
Quote:
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tidak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu (William Feather)
Quote:
harus kita sadari perubahan tak datang sendiri....kita yang memulainya.....
Quote:
..kekasih sejatiku adalah kesunyian...
didalam kegelapan...yg kuinginkan sosok terang kembali..
.didalam kegelapan...yg kuinginkan sosok terang kembali..
Quote:
"Kalau memang benar-benar memikirkan keluargamu, kau tidak boleh hidup dengan memalukan" [Akainu]
Quote:
"Rentang waktu tidak ada kaitannya dengan persahabatan kan? " [Mr 2 ]
Quote:
“kekuatan yang mampu membuat segalanya tidak mungkin menjadi mungkin.. badai yang menghancurkann segalanya.. itu lah Cinta.. !!” [Sanji]
Quote:
"Manusia terbuat dari hati" [ sanji ]
Quote:
Satu hal yang buat kita kuat adalah DOA.
Quote:
"Kita harus hidup. hidup tanpa penyesalan" [potgas D. Ace]
Quote:
"Setiap orang punya sejarah hidupnya masing-masing." [brook]
Quote:
"Aku akan melindungi sahabat-sahabatku karena tanpa mereka, sekarang aku bukanlah apa-apa " [luffy]
Quote:
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga." [Ace]
Quote:
. santai adalah ilmunya orang hebat.
Quote:
Tuhan menganugerahi Anda wajah, tapi kita harus memberikannya ekspresi
Quote:
Tidak usah membalas orang yang menghina kamu, kadang mereka di hadirkan Tuhan untuk membuatmu berusaha lebih keras.~
Quote:
Walaupun aku sering mengecewakan ayah & ibu tapi aku sangat ingin membahagiakan nya kelak ~ nobita
Quote:
Wanita itu sederhana, namun kadang bahasanya berbeda dengan bahasa yang di mengerti pria
Quote:
Tidak ada pelaut ulung yg dilahirkan dari samudera yg tenang, tapi ia akan dilahirkan dari samudera yg penuh terpaan badai
Quote:
. ,gantunglah cita-cita setinggi bintang di langit, meskipun terjatuh saya akan jatuh dintara bintang bintang yang ada dilangit. .
Quote:
, diam . sementara org lain mulai berlari menjauh , bangun kejar mereka u r not loser again . .
Quote:
Bila agan berkenan mungkin agan bisa share kata2 motivasi keren agan di thread sederhana ini





Spoiler for buka:
Maaf kalo
jika agan berkenaan bolehkah TS minta
dan
jangan di 




Quote:
TS lebih menghargai Junker dari dapa Silent Reader



Diubah oleh ebloceblo 10-09-2013 12:11
0
5.2K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan