- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mahar Kurang, Abang Tikami, Calon Mertua & Adik Sendiri


TS
bangdon188
Mahar Kurang, Abang Tikami, Calon Mertua & Adik Sendiri
Spoiler for pelaku:

TAPSEL-PM
Acara lamaran Sokhizanolo Buulolo (28) dengan Marni Halawa (21) berbuah petaka. Saat acara berlangsung, Tonasokhi Buulolo (36) tiba-tiba mengamuk. Ia menikami Sokhizanolo dan Faosoki Halawa (50), calon mertua adiknya. Pemicunya hanya karena mahar kurang. Peristiwa berdarah ini terjadi, Minggu (1/9) malam di Huta Jae Kampung Nias, Kel. Tapian Nauli, Kec. Angkola Selatan, Kab. Tapanuli Selatan (Tapsel). Sedangkan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku sudah diserahkan warga ke Polres Tapsel, Selasa (3/9) dini hari.
Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Edison Siagian SH melalui Brigadir Junaidi Pasaribu menceritakan, menurut keterangan saksi, Ramiati Halawa (45), Minggu (1/9) sekitar pukul 19.30 WIB, ia bersama suaminya Faosoki Halawa (50), menggelar acara penerimaan mahar anaknya Marni Halawa yang akan dinikahi Sokhizanolo. Selanjutnya, Ramiati menyaksikan, Sokhizanolo -calon menantunya- bertengkar dengan abang kandungnya, Tonasokhi Buulolo, disebabkan gelas berisi air minum yang dipegang Sokhizanolo jatuh ke lantai saat acara.
Lalu, Ramiati melihat Tanosokhi mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya dan berusaha menikam Sokhizanolo, adiknya. Melihat kejadian itu, Faosoki berusaha melerai perkelahian antar suadara itu. Naas, Faosoki malah kena imbasnya. Ia justru dijadikan bulan-bulanan tersangka. Ia ditikami di bagian punggung.
Mendapat perlakuan sadis itu, ia berusaha melarikan diri sekuat tenaga dengan tubuh berlumuran darah. Ironisnya, tersangka kembali mendatangi adiknya yang berada tak jauh dari lokasi. Dengan pisau berlumuran darah di tangan kanannya, pelaku kembali menikami Sokhizanolo berulang-ulang sehinga mengakibatkan lengan kanan dan rusuk sebelah kirinya terluka.
“Setelah menikami Faosoki, pelaku menikami Sokhizanolo. Usai melakukan penikaman, pelaku pergi meninggalkan lokasi,” terang polisi. Junaidi menambahkan, Selasa (3/9) sekitar pukul 03.00 WIB, warga membawa Tonasokhi ke Polres Tapsel. Menurut Junaidi, Tonasokhi merasa bersalah atas perbuatannya dan mengaku menyesal sehingga menyerahkan diri.
“Pagi, sekitar pukul 03.00 WIB tadi, pelaku diserahkan warga ke Polres Tapsel. Hasil dari keterangan warga dan pelaku, ia mengaku menyesal dan merasa bersalah atas perbuatannya tersebut. Sewaktu menikami, pelaku mengaku seperti orang yang kerasukan,” terangnya lagi.
Akibat peristiwa ini, kedua korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Padang Sidempuang. Sokhizanolo sendiri masih kritis, sedangkan Faosoki telah meninggal pada sore harinya sekitar pukul 18.00 WIB.
“Memang ada dua pasien luka sayat dan tikam yang kami ketahui akibat perkelahian berasal dari Huta Jae Angkola Selatan. Satunya masih dirawat di ruangan Tulip III, tapi yang satunya lagi sudah meninggal. Dan, baru tadi (kemarin) pagi dibawa pergi,” ujar perawat wanita yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
>>Aku Merasa Tidak Dihargai
Sementara itu, Tonasokhi Buulolo (36), pelaku penikaman, ketika diwawancarai kru koran ini mengaku, semula ia sedang mendampingi adiknya di acara penyerahan mahar di kediaman korban. Namun, ketika menyerahkan mahar tersebut, Faosoki bilang pada adiknya, Sokhizanolo, kalau mahar Rp3 juta itu masih kurang. Kemudian Sokhizanolo marah kepada Faosoki, hingga terjadi pertengkaran. Melihat itu, pelaku merasa tidak dihargai dan marah kepada adiknya.
“Mulanya adik saya cerita kalau dia mau bertunangan. Dia bilang uang mahar yang akan diberikan Rp3 juta. Pas hari penyerahannya, saya ikut mendampinginya. Begitu diserahkan, ternyata orang tua calon istri adik saya itu mengatakan kalau mahar yang diberikan itu kurang. Dan, adik saya marah kepada calon mertuanya itu, terus bertengkarlah mereka. Melihat itu, saya sebagai abangnya sekaligus wali merasa tak dihargai. Kenapa nggak dibilangnya sama saya kalau mahar yang diminta bukan segitu,” ucapnya dari balik jeruji besi Polres Tapsel.
“Melihat mereka bertengkar, spontan saya ambil pisau dari balik baju dan saya arahkan kepada adik saya. Habis itu saya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Enggak sadar saya waktu itu. Tahunya setelah saya pergi dari tempat itu, ada yang mengabarkan ke saya kalau adik saya dan calon mertuanya sedang dalam keadaan luka parah dan dibawa ke RSUD Padangsidimpuan,” akunya sambil tertunduk.
Spoiler for sumber:


tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan