Tak terima dianiaya, Sendri (33) warga Perumnas Simalingkar, Kec. Medan Tuntungan mendatangi Polsekta Medan Kota. Calo angkot ini hendak melaporkan Usuf, karena telah menikam lehernya, Sabtu (17/8) siang.

Menurut Sendri, aksi penganiayaan yang dialaminya itu terjadi pada Jumat(16/8) sore. saat itu, dirinya sedang mengangkat barang calon penumpang angkot yang dicaloinnya di Jl. Luku, Simalingkar B. Tak diduga, dirinya dihampiri Usuf. “Mana lae lancar ya,”ujar Sendri, menirukan ucapan Usuf padanya.

Mendengar itu, Sendri menanggapinya dengan senyuman. Namun lain halnya Usuf, merasa diremehkan hingga memaki Sendri dengan kata-kata tak senonoh. “Karena dimaki ya aku balas dengan memakinya juga,”kata Sendri.

Sementara oleh Usuf merasa tak senang langsung meninju wajah bagian kiri Sendri.”Terpaksa aku lawan, mungkin di situ dia emosi dengan aku bang,”kata Sendri lagi.

Ternyata, karena mendapat perlawanan membuat Usuf kalaf. Gunting yang terletak di atas meja diambil serta ditikam ke leher Sendri. Tak puas, Usuf juga mengambil broti dan memukulkan ke kepala Sendri. “Usai dipukul, aku langsung pingsan hingga dibawa warga ke klinik. Aku sadar saja di Klinik,”ujarnya lagi.

Setelah mendengar itu, petugas SPK Polsekta Medan Kota pun menyarankan Sendri agar melaporkannya ke Polsek Delitua. “Karena menurut TKP-nya di wilayah hukum Polsek Delitua, sebaiknya dilaporkan ke sana,”sarang petugas kepada Sendri.