- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(mungkin repost) Raja tempe (Indonesia) di Jepang (nih tips sukses ke jepang)


TS
nurcholic
(mungkin repost) Raja tempe (Indonesia) di Jepang (nih tips sukses ke jepang)
Spoiler for harapan:
Ajarin ane biar bikin thread rapih dong gan

Spoiler for pembuka:
Assalamualaikum
maaf kalau
maaf kalau

Berawal dari thread ini
Spoiler for TS:
Thread diatas menginspirasi ane untuk buat Thread ini.
Silahkan diambil hikmahnya gan
CEKIDOT

Spoiler for Kisah inspiratif (baca gan) Versi ane:

Ane jadi inget cerita dari dosen ane. Beliau pernah ikut seminar di Jatim tentang produk makanan ) beliau ahli bioteknologi makanan). Beliau bercerita bahwa ada satu orang yg secara status pendidikan "rendah" karena hanya lulusan D3 tapi bisa sukses di jepang dan berdiri dihadapan ribuan Prof se Indonesia. Pak Rustono namanya, dia di hidup di jepang dan menjadi hebat karena tempe yg penuh tekad dan perjuangannya. Sedikit cerita dari ane (yg ane denger dari pa dosen). Beliau ini awalnya seorang karyawan di sebuah hotel, trus, beliau diajaklah sama bosnya ke Jepang untuk kerja di hotelnya disana. Sesampainya di Jepang, beliau dengan tekad yang kuat menyatakan ke Bosnya bahwa dia mau jadi pengusaha di Jepang. Bosnya tertawa dan sedikit meremehkannya, tapi, bos itu juga yang paling mempercayai tekad dia. Setelah itu, Beliau resign dari kerjaannya untuk membuat tempe. door to door selama 2 tahun, tapi ga ada yg laku itu tempe. hampir menyerahlah beliau. Ketika patah semangat itu, Allah (ane muslim) memberikan kekuatan melalui istrinya dan keluarganya. (Kalau ga salah) pas musim winter di Jepang, ada kepercayaan di Jepang bahwa tidak boleh bekerja keras. Ceritanya, Atap rumah pa Rustono ini bocor, ketika hendak membetulkn, tersirat pikiran untuk membuat Inkubator (bahasa anak lab inkubator, mungkin universalnya Pemanas lah) di atapnya. supaya tempe tetap hangat. Saat mau memulai, ada tetangganya yg tua mengingatkannya supaya tidak melakukan hal yg "pamali" waktu itu, tapi dengan tekad Pa Rustono, selama 3 minggu dia buat itu inkubator. di minggu 3, si tetangga itu heran, kenapa beliau ga mau nyerah juga. ditanyain dah tuh ke Pa Rustono. Nah, pak Rustono bilang ini bagian dari tekadnya jadi pengusaha. Tak disangka, tetangganya itu seorang wartaman senior. dia publish di jepang, dan akhirnya terkenal.
Oke, kisah suksesnya juga banyak di gugel (beberapa sumber)
Ini ada beberapa sumbernya :
Spoiler for sumber 1:
Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak menyurutkan semangat juang Rustono (43) untuk meraih mimpi besarnya. Siapa sangka bila seorang mantan bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sekarang bisa sukses merintis usaha tempe di negeri sakura (Jepang) serta mendapatkan gelar khusus yakni The King of Tempe. Meskipun bisnisnya kini telah berkembang dengan pesat, namun perjalanan suksesnya dalam membangun usaha tempe tidaklah semulus apa yang kita bayangkan. Setelah memutuskan untuk menuntut ilmu di Akademi Perhotelah Sahid pada tahun 1987, Ia kemudian merintis karirnya sebagai seorang bell boy di Hotel Sahid Yogyakarta hingga bertahun-tahun lamanya. Pengalaman inilah yang kemudian mempertemukan Rustono dengan seorang wanita asli Jepang bernama Tsuruko Kuzumoto, yang kini telah dipersunting sebagai istrinya. Di tahun 1997, Rustono memutuskan untuk hijrah ke Kyoto, Jepang untuk melanjutkan hidup baru bersama istri tercintanya. Dari sinilah perjuangan Rustono mulai dirintis dari awal. Ia bekerja di beberapa perusahaan Jepang mulai dari perusahaan sayur-mayur higga perusahaan roti yang semuanya menuntut ketelitian dan tanggungjawab cukup besar dari para karyawannya. Rustono yang saat itu berprofesi sebagai seorang karyawan, mendapatkan banyak ilmu dari masyarakat di negeri matahari terbit tersebut, baik dari perilaku hidup sehari-hari maupun dari segi etos kerja para karyawan yang relatif cukup tinggi. Awal Merintis Usaha Tempepengusaha sukses 133x200 Sukses Merintis Usaha Tempe di Negeri Sakura Berbekal pengalaman dan pengetahuannya di beberapa sektor industri, hati kecil Rustono mulai terdorong untuk membuka peluang bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya di Negara Jepang. Terinspirasi dari makanan nato (sebangsa makanan dari kedelai yang rasanya sangat khas orang Jepang), ayah dari Noemi Kuzumoto ini mencoba menekuni sektor bisnis makanan dan membuat tempe dengan sedikit pengetahuan yang pernah Ia ketahui. Proses trial and error Ia jalani kurang lebih selama empat bulan, bahkan Ia rela pulang ke Indonesia selama tiga bulan hanya untuk belajar membuat tempe yang lezat dari 60 pengrajin tempe di seluruh Pulau Jawa. Kuatnya tekad dan semangat Rustono untuk terus belajar memproduksi tempe, akhirnya membuahkah hasil manis sehingga Ia berhasil membuat tempe yang lezat dengan bantuan ragi dari Indonesia, dan memanfaatkan sumber mata air di sekitar kediaman mertuanya. Setelah berhasil memproduksi tempe dengan sempurna, ternyata masih banyak kendala usaha yang dihadapi oleh Rustono. Salah satunya yaitu mengenai izin produksi di Negara Jepang yang cukup rumit (harus melalui berbagai tahap penelitian dan tes), serta kendala iklim alam yang kurang bersahabat karena memiliki kelembapan udara kurang dari 60%, sehingga proses fermentasi tempe tidak bisa berjalan maksimal tanpa bantuan peralatan khusus yang bisa menjaga kestabilan cuaca. Semua kendala tersebut dijadikannya sebagai sebuah tantangan baru, hingga pada akhirnya Ia berhasil mengantongi perizinan dari pemerintah setempat dan memasarkan produk tempenya dengan merek Rusto Tempeh yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar suasana kehidupan kampung di Pulau Jawa. Dengan memanfaatkan kemasan produk 200 gram, sekarang ini kapasitas produksi Rusto Tempeh bisa mencapai 16.000 bungkus setiap lima hari. Ia memasarkan produk tempenya hampir ke seluruh kota di Jepang, baik di perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah-sekolah, hingga ke beberapa rumah sakit di Fukuoka. Kerja keras dan semangat juang Rustono di negeri sakura, kini telah terbayar dengan keberhasilan usaha tempe yang Ia rintis. Bila dulunya usaha tempe Rustono dijalankan di rumah kecilnya, kini suami Tsuruko Kuzumoto ini telah membangun pabrik tempe di kawasan pinggir hutan yang bermata air dan memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter2. Semoga kisah pengusaha sukses dari Grobogan, Jawa Tengah ini memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk segera memulai usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses
Spoiler for sumber 2:
Tempe boleh jadi bukanlah makanan spesial di Indonesia. Namun, di Jepang, makanan ini dianggap sebagai cemilan spesial yang menyehatkan. Seorang warga negara Indonesia, Rustono telah menjadi pengusaha tempe paling sukses di Jepang saat ini. Ia bisa dibilang sebagai perintis hadirnya tempe di negeri Matahari Terbit itu. Dengan bermodalkan semangat yang kuat, pria asal Jawa Tengah ini telah sukses menjalarkan demam tempe di negara Jepang. Ide ini muncul saat Rustono tinggal di Jepang dan melihat lingkungan tempat tinggalnya tak terdapat makanan Indonesia. "Saya melihat keadaan di sana banyak sekali makanan dari luar negeri, Korea China. Saya berpikir makanan indonesia apa kira kira yang dijual disini. Karena saya orang jawa, kepikiran ide tempe," ungkapnya saat acara diskusi tempe di Kementerian Koperasi dan UKM, Minggu (22/9/12). Sampai saat ini, Rustono telah memiliki 1 pabrik tempe di negara tersebut. Tempenya kini telah tersebar di ratusan daerah di Jepang sendiri. "Sudah di 490 kota di Jepang," katanya. Tak selalu berjalan mulus, Rustono pun acap kali mengalami kegagalan. Cuaca Jepang yang dingin dan persediaan air bersih yang sedikit menjadi salah satu faktor yang mempersulit Rustono memulai usahanya untuk membuat tempe. "Awal saya buat gak jadi, buat lagi gak jadi, buat lagi gak jadi sampai 4 bulan berganti musim," katanya. Dia menceritakan, resep awal tempe yang kini diproduksinya adalah dari ibundanya sendiri. "Saya pulang ke Indonesia 3 bulan untuk belajar bikin tempe. Setelah itu saya kembali ke Jepang, Saya nggak ada modal pinjem di bank juga nggak, Saya mulai dari tempat kontrakan kecil, dapur juga nggak ada," paparnya.
Mulai dari situlah Rustono melancarkan usahanya, uang dari hasil penjualan tempe, dia tabung untuk mengejar mimpinya memperbesar usaha ini. Sementara dia pun bekerja sebagai pegawai hotel. "Uang untuk hidup, saya dari hotel itu, kalau uang dari tempe saya tabung buat beli kayu, beli perkakas untuk buat tempat bikin tempe, itu lama sekali skitar 4 tahunan," katanya.
Awalnya Rustono hanya menjual tempe ke orang-orang Indonesia di Jepang, sambil sesekali mencoba menjajakan tempe ke penduduk Jepang, namun selalu ditolak. Tak patah arang, dia terus mencoba nya dengan memperbesar jaringannya ke rumah makan-rumah makan, namun hasilnya nihil. "Waktu itu ada wartawan lewat rumah saya lihat saya sedang membangun rumah. Dia melarang saya karena nggak boleh bangun (rumah) musim dingin, saya bangun aja. Dan akhirnya dia setiap hari lewat rumah lihat kegigihan saya dan akhirnya mau wawancara saya dan diangkat ke koran," katanya. Akhirnya, para penduduk dan pengusaha restoran yang sempat menolaknya pun melihat kegigihan pria ini. Merekapun bergantian menghubungi dan memesan tempe buatan Rustono ini. "Akhirnya ada restoran yang saya tawarkan (tempe) mereka menelepon ke saya. Mereka minta tempe. Di situlah perubahan hidup saya, dan saya bersyukur melewati masa masa sulit," sambungnya. Rustono mengatakan, dengan usahanya ini, dia telah menggapai 16 impian terdahulunya. Salah satunya yaitu mengenalkan tempe ke dunia luas. "Kalau omset saya nggak mau ngomong, tapi intinya saya sudah capai 16 impian saya lah, saya sudah bisa beli villa, beli tanah. Tak hanya materi, waktu saya dengan istri dan anak saya juga termasuk impian. Saat ini Rustono telah memiliki 1 pabrik di Jepang dan beberapa kalangan sudah mengajaknya untuk berbisnis dan membuka pabrik baru di Jerman, Polandia, Korea, Perancis.
Mulai dari situlah Rustono melancarkan usahanya, uang dari hasil penjualan tempe, dia tabung untuk mengejar mimpinya memperbesar usaha ini. Sementara dia pun bekerja sebagai pegawai hotel. "Uang untuk hidup, saya dari hotel itu, kalau uang dari tempe saya tabung buat beli kayu, beli perkakas untuk buat tempat bikin tempe, itu lama sekali skitar 4 tahunan," katanya.
Awalnya Rustono hanya menjual tempe ke orang-orang Indonesia di Jepang, sambil sesekali mencoba menjajakan tempe ke penduduk Jepang, namun selalu ditolak. Tak patah arang, dia terus mencoba nya dengan memperbesar jaringannya ke rumah makan-rumah makan, namun hasilnya nihil. "Waktu itu ada wartawan lewat rumah saya lihat saya sedang membangun rumah. Dia melarang saya karena nggak boleh bangun (rumah) musim dingin, saya bangun aja. Dan akhirnya dia setiap hari lewat rumah lihat kegigihan saya dan akhirnya mau wawancara saya dan diangkat ke koran," katanya. Akhirnya, para penduduk dan pengusaha restoran yang sempat menolaknya pun melihat kegigihan pria ini. Merekapun bergantian menghubungi dan memesan tempe buatan Rustono ini. "Akhirnya ada restoran yang saya tawarkan (tempe) mereka menelepon ke saya. Mereka minta tempe. Di situlah perubahan hidup saya, dan saya bersyukur melewati masa masa sulit," sambungnya. Rustono mengatakan, dengan usahanya ini, dia telah menggapai 16 impian terdahulunya. Salah satunya yaitu mengenalkan tempe ke dunia luas. "Kalau omset saya nggak mau ngomong, tapi intinya saya sudah capai 16 impian saya lah, saya sudah bisa beli villa, beli tanah. Tak hanya materi, waktu saya dengan istri dan anak saya juga termasuk impian. Saat ini Rustono telah memiliki 1 pabrik di Jepang dan beberapa kalangan sudah mengajaknya untuk berbisnis dan membuka pabrik baru di Jerman, Polandia, Korea, Perancis.
Spoiler for foto:
Spoiler for Penutup dan pesan:
Nah, baca itu baik-baik teman.
Kalau ente mau ke Jepang, jangan modal NEKAT aja.
Perlu kerja keras dan usaha!!
Tapi kan ane bisa bhs Jepang??
Tapi kan ane Tau kebiasaan orang Jepang??
Tapi kan ane tau semua tentang Jepang??
Tapi kan ane sering nonton bo**p jepang

Semua belum cukup kalau ga ada tekad dan kepercayaan.
BUTUH 1 KEAHLIAN DAN BERLAPIS LAPIS TEKAD UNTUK PERGI KE JEPANG DAN SUKSES DISANA.
Kalau ente mau ke Jepang, jangan modal NEKAT aja.
Perlu kerja keras dan usaha!!
Tapi kan ane bisa bhs Jepang??
Tapi kan ane Tau kebiasaan orang Jepang??
Tapi kan ane tau semua tentang Jepang??
Tapi kan ane sering nonton bo**p jepang


Semua belum cukup kalau ga ada tekad dan kepercayaan.
BUTUH 1 KEAHLIAN DAN BERLAPIS LAPIS TEKAD UNTUK PERGI KE JEPANG DAN SUKSES DISANA.
Spoiler for minta:



Spoiler for yang ngasih cendol:
Semoga bisa pergi ke Jepang
Sumber
Diubah oleh nurcholic 07-09-2013 16:24
0
2.1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan