Kaskus

Entertainment

advanrizkyAvatar border
TS
advanrizky
Nusantara ... Ada Apa Denganmu.............?
Nusantara, Ada Apa Denganmu?

Danone dari Prancis. Beroperasi di Indonesia. Mereguk air yang melimpah ruah dari sumber jernih pegunungan Tanah Air.

Kemudian, mereka mengemasnya dalam wadah plastik. Diberi merk Aq*a. Dijual lagi ke ORANG INDONESIA. Laris manis.

Sebagai penghibur manusia Indonesia, ada dana CSR, ada pula Liga Danone buat para remaja kita. Hadiahnya plesir Eropa. Tanpa ada upaya pendampingan ke klub sepakbola terkemuka.

Selesai. Bungkam sudah kita!

Kapal besar datang dari China. Beroperasi di perairan Indonesia. Majikannya China asing, ABK- nya pribumi. Kapal asing berbendera Indonesia, ini intinya. Mengeruk spesies ikan ribuan ton lalu diangkut ke Tiongkok. Ikan Indonesia itu kemudian dikemas dalam sarden atau bahan olahan lain.
Dikasih label Made in China, dan diekspor ke Indonesia. Kita menyantapnya dengan bahagia, sebab ada label Impor dari China.

Sekadar menikmati buah-buahan pun, kita harus impor.
Petani pribumi menjerit, kita cuek karena telah tuli akibat kebanyakan tersumpal barang asing.

Di ujung timur Nusantara, ada gunung emas yang dirampok. Tak habis meski telah separuh abad dikeruk.

Majikannya anak buah Paman Sam, pekerjanya? tetap pribumi.

Tak ada tetesan kemajuan bagi pribumi sekitar gunung emas, bahkan bagi ibu pertiwi.

Istilahnya TNC alias Transnational Corporation, ada juga MNC alias Multinational Corporation. Ini reinkarnasi VOC. Kantor pusatnya di negara maju, bikin pabrik di negara berkembang karena ongkos produksi lebih murah dan karyawan bisa diperlakukan semena-mena.

Jika negara berkembang diambang bangkrut, sesegera mungkin mereka angkat kaki. Tiada peduli, tak ada kompensasi, tak ada realisasi janji.

Perusahaan dengan merk terkemuka yang lazimnya lancang seperti ini.
Apparel olahraga seperti N*ke dan Ad*das adalah contoh.

Pusat di Amerika dan Eropa, pabrik di Asia, termasuk Indonesia. Pekerjanya dibayar minimum, produknya dipasarkan dengan harga maksimum.
Messi dan Ronaldo dibayar milyaran sebagai bintang iklan.
Tapi, untuk kesejahteraan karyawan, janji hanya menjadi bualan.

Gunung Lauser, Aceh, bekas lahan gerilya GAM.
Damai memang telah tercipta, tapi ba'da itu, rimba Lauser terbabat secara tidak sah. Kekayaannya dikikis. Diangkut, entah kemana, dan dinikmati, entah oleh siapa.

Fokus kita pada Perda Syariat di Bumi Rencong, jalan atau tidak, sesuai syariat Islam atau berlawanan, dan simbol-simbol lain.

Tapi, dalam hal SDA, semua seolah abai, tak acuh,
karena tidak dianggap bagian Syariat Islam.
Demikian, mungkin?

Di Kalimantan, saban hari rimba dibabat. Kayu terbaik ditebang, dialirkan melalui sungai. Tongkang yang mengangkangi sungai di rimba raya menjadi sarana vital melebihi kendaraan lapis baja.
Uanglah yang berbicara.

Kayu terbaik nusantara diekspor secara tidak sah ke luar negeri.
Diolah kembali oleh pihak asing dan dipasarkan lagi
di Nusantara dengan label "barang impor".

Adakah ibu pertiwi menangis melihat ini semua?

Ketika kekayaan kita justru "dikangkangi" oleh pihak asing, sementara kita sebagai tuan rumah / master bahan produksi mereka hanya bisa dibawah naungan mereka.


emoticon-Berduka (S)

sumber : status teman ane di facebook
0
791
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan