Jakarta - Puluhan masa pendukung Munir memenuhi bundaran HI Jakarta. Mereka memperingati 9 tahun kasus Munir dan menagih janji Presiden SBY untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir.

Massa pendukung yang tergabung dalam Sahabat Munir menggunakan topeng bergambar dan membawa foto serta bendera bergambar Munir.

Peringatan ke 9 tahun kali ini bertema, "Kasus Munir Kita Butuh Ketegasan Pemerintah".

"Dalam rangka memperingati 9 tahun almarhum, tapi tidak hanya memperingati. kami juga mengingatkan kepada pemerintah kasus penyelidikan pembunuhan Munir," kata koordinator aksi dari KontraS Chrisbiantoro di HI, Sabtu (7/9/2013).

Chris mengatakan masih banyak nama-nama yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan ini. Namun sengaja tidak diungkap.

"Di dalam laporann tim pencari fakta saat ini laporannya ada di Presiden SBY tapi tidak dituntaskan. Misalnya orang-orang yang pada saat Munir dibunuh itu harusnya diperiksa," ucap Chris.

"Beberapa kali kami coba ingatkan kepada Presiden SBY bertemu secara langsung mungkin hingga saat ini dia lupa dengan kasuss Munir. Baik pesan tertulis atau tidak jawabnnya hanya komitment tapi komitmen itu belum terealisasikan," tambahnya.
Dalam aksi ini ada empat poin yang menjadi tuntutan para Sahabat Munir. Yakni mendesak Presiden SBY untuk meninddaklanjuti rekomendasi Komisi HAM PBB padaa 26 Juli 2013 agar melanjutkan kasus ini.

Kedua mendorong Kejaksaan Agung agar segera mengajukan Peninjauan Kembali dalam perkara Muchdi. Ketiga Kejaksaan membuka rekaman suara percakapan antara Deputy V BIN Muchdi PR dengan terpidana Pollycarpuss agar bisa dijadikan sebagai novum atau bukti baru.

Keempat menghidupkan kembali TIM Munir di Kepolisian untuk menindaklanjuti berbagai fakta yang telah ditemukan yang memperlihatkan adanya aktor selain Pollycarpus dan Muchdi PR.

Aksi ini diisi oleh orasi dari para sahabat, pembakaran dupa dan aksi teatrikal oleh manusia yang tubuhnya dililit tali dan melambangkan kasus Munirr terbelenggu hingga saat ini.

Di kesempatan yang sama Wakapolsek Metro Menteng Kompol M. Nababan. Mengatalkan tidak ada pengamanan khusus dalam aksi kali ini. Situasi lalu-lintas di lokasi juga tersendat akibat adanya aksi ini. Polisi pun mengerahkan petugas untuk mengatur lalu-lintas.

"Ijinnya dari jam 7 sampai 9. Enggak ada pengamanan khusus, cuma dari Polres Jakpus sekitar 50 anggota," ujar Nababan.


SELAMAT BERJUANG PARA AKTIVIS MUNIR!!!KEBENARAN HARUS DITEGAKAN!!!!