Quote:
Pemerintah Kota Tegal mengajukan somasi terhadap Berita Satu News Channel terkait berita berjudul "Puluhan PNS Dijemur karena Terlambat". Berita yang diunggah ke situs YouTube pada 12 Agustus 2013 itu dianggap telah membohongi publik. Sebab, berita itu tidak sesuai dengan kenyataan. "Somasi sudah kami siapkan. Akan segera kami kirim," kata Kepala Subbagian Humas Sekretariat Daerah Pemkot Tegal, Markus Wahyu Priono, Rabu, 4 September 2013.
Video berdurasi 46 detik itu memberitakan 20 pegawai negeri sipil Pemkot Tegal dihukum jemur karena telat masuk kerja pada hari pertama seusai libur Lebaran. Menurut Markus, video itu pertama kali diketahui pegawai Humas Pemkot Tegal secara tidak sengaja, ketika mengakses YouTube. "Kami anggap video itu bohong karena PNS Pemkot Tegal baru masuk kerja pada 14 Agustus," kata Markus. "Sebab, Pemkot Tegal mengajukan perubahan jadwal cuti bersama Lebaran pada 7, 12, dan 13 Agustus."
Pada hari pertama kerja seusai cuti Lebaran, Pemkot Tegal juga tidak menggelar inspeksi mendadak. Sebab, pengecekan kehadiran pegawai yang mangkir kerja dilakukan lewat mesin absensi finger print. Dari hasil pengecekan bagian Humas Pemkot Tegal, video dan materi berita itu adalah sidak hari pertama kerja seusai libur Natal, 26 Desember 2012.
"Jika kesalahan berita karena kekeliruan data akibat kelalaian jurnalis ketika peliputan, Pemkot Tegal hanya akan menempuh hak jawab," ujar Markus. "Tapi kemarin itu tidak ada peliputan sama sekali. PNS masih libur. Tiba-tiba muncul berita itu."
Manajer Pemberitaan Berita Satu News Channel, Muzakir, mengatakan belum menerima surat somasi seperti yang dikatakan Markus. "Tidak ada somasi dari Pemkot Tegal. Hanya telepon meminta penarikan berita dari YouTube, dan telah kami penuhi," kata Muzakir dalam pesan pendek kepada Tempo.
Muzakir menambahkan, berita itu telah dihapus dari YouTube sejak Ahad, 1 September. Penghapusan dilakukan setelah Berita Satu News Channel meminta klarifikasi kepada kontributor yang bertugas meliput di Tegal. "Sudah kami hapus sejak kontributor kami mengakui ada kesalahan penggunaan gambar," kata Muzakir.
sumber:
TEMPO
semoga bisa mendapatkan hak jawab secepatnya agar permasalahan bisa terselesaikan

kalau agan berada di posisi Berita Satu apa yang akan agan lakukan?