- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ditegur Petugas SPBU, Jaksa Keluarkan Pistol


TS
arti24
Ditegur Petugas SPBU, Jaksa Keluarkan Pistol

Quote:
Ane cuma berharap 
gan dan ane tidak pernah berharap
dari agan.



Quote:
Quote:

Ilustrasi pistol.
Quote:
Seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tigaraksa berinisial MP, dilaporkan ke Polsek Serpong karena diduga menodongkan senjata kepada seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Petugas SPBU Pindah Iskandar, 35 tahun, sempat pingsan karena ketakutan.
"Yang terlapor seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tigaraksa," ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Serpong Ipda Sumiran saat dihubungi Tempo, Selasa 3 September 2013.
Menurut Sumiran, kasus ini terjadi sekitar Senin 2 September 2013 petang di SPBU bernomor 3415317 yang berlokasi di Jalan Raya Ciater, kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Namun, dari penyelidikan sementara, Sumiran menegaskan tidak ada penodongan.
"Bukan ditodongkan senjata, tapi si jaksa yang sedang marah meletakkan senjata api di atas meja dan hal itu membuat petugas itu shocked ketakutan," kata Sumiran.
Polisi, kata dia, sudah menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk meminta keterangan para saksi dan korban. Pengusutan, kata Sumiran, meliputi adanya laporan penodongan senjata dan soal keaslian senjata api yang digunakan pelaku.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Tempo di lapangan, kemarahan jaksa diduga tersulut ketika istrinya LE yang saat itu bersama MR sedang mengisi bensin di SPBU tersebut. Saat itu, seorang petugas SPBU meminta agar kendaraan Daihatsu Terios yang dikendarai LE mengubah posisi karena masuk dari arah berlawanan dengan kendaraan lain. Namun, hal itu membuat LE marah dan langsung mencak-mencak mengomeli petugas itu.
Tak lama MR yang tercatat sebagai warga perumahan BSD sector 14.6, Kelurahan rawa Buntu, Serpong itu keluar dari kendaraan tersebut.MR langsung menemui Iskandar yang sedang berjaga. Tanpa basa basi ia langsung menggebrak meja dan mengeluarkan senjata api. Setelah puas marah dan memaki-maki MR langsung keluar meninggalkan kantor SPBU tersebut.
Sementara itu, Iskandar shocked melihat senjata api langsung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit Sari Mulia, Pasar Bengkok, Kota Tangerang.
Petugas SPBU Pindah Iskandar, 35 tahun, sempat pingsan karena ketakutan.
"Yang terlapor seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tigaraksa," ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Serpong Ipda Sumiran saat dihubungi Tempo, Selasa 3 September 2013.
Menurut Sumiran, kasus ini terjadi sekitar Senin 2 September 2013 petang di SPBU bernomor 3415317 yang berlokasi di Jalan Raya Ciater, kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Namun, dari penyelidikan sementara, Sumiran menegaskan tidak ada penodongan.
"Bukan ditodongkan senjata, tapi si jaksa yang sedang marah meletakkan senjata api di atas meja dan hal itu membuat petugas itu shocked ketakutan," kata Sumiran.
Polisi, kata dia, sudah menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk meminta keterangan para saksi dan korban. Pengusutan, kata Sumiran, meliputi adanya laporan penodongan senjata dan soal keaslian senjata api yang digunakan pelaku.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Tempo di lapangan, kemarahan jaksa diduga tersulut ketika istrinya LE yang saat itu bersama MR sedang mengisi bensin di SPBU tersebut. Saat itu, seorang petugas SPBU meminta agar kendaraan Daihatsu Terios yang dikendarai LE mengubah posisi karena masuk dari arah berlawanan dengan kendaraan lain. Namun, hal itu membuat LE marah dan langsung mencak-mencak mengomeli petugas itu.
Tak lama MR yang tercatat sebagai warga perumahan BSD sector 14.6, Kelurahan rawa Buntu, Serpong itu keluar dari kendaraan tersebut.MR langsung menemui Iskandar yang sedang berjaga. Tanpa basa basi ia langsung menggebrak meja dan mengeluarkan senjata api. Setelah puas marah dan memaki-maki MR langsung keluar meninggalkan kantor SPBU tersebut.
Sementara itu, Iskandar shocked melihat senjata api langsung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit Sari Mulia, Pasar Bengkok, Kota Tangerang.
Quote:

Quote:
Korban gebrak Pistol, Priyatna masih bertugas pasca terlibat cekcok dengan jaksa Marcos Panjaitan di SPBU kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/9). Aksi Jaksa Marcos Panjaitan dipicu oleh istrinya yang terlibat cekcok mulut dengan petugas SPBU saat mengisi bahan bakar.
Quote:

Quote:
Korban gebrak Pistol, Priyatna masih bertugas pasca terlibat cekcok dengan jaksa Marcos Panjaitan di SPBU kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/9).
Quote:

Quote:
Perawat memeriksa kondisi korban gebrak Pistol, Pindah Iskandar yang pingsan akibat percekcokan dengan jaksa Marcos Panjaitan di sebuah rumah sakit, di Tangerang, Banten.
Quote:

Quote:
Korban gebrak Pistol, Pindah Iskandar yang pingsan akibat percekcokan dengan jaksa Marcos Panjaitan di sebuah rumah sakit, di Tangerang, Banten.
Quote:

Quote:
Korban gebrak Pistol, Pindah Iskandar yang pingsan akibat percekcokan dengan jaksa Marcos Panjaitan di sebuah rumah sakit, di Tangerang, Banten.
Quote:

Quote:
Konferensi pers pihak kejaksaan negeri Tiga Raksa terkait salah satu anggotanya Marcos Panjaitan yang melakukan Gebrak Pistol kepada petugas SPBU di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Quote:
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Raya Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Priyatna mengatakan aksi mengamuk jaksa Marcos Panjaitan Senin lalu ternyata bukan yang pertama kalinya. Bahkan, istri Marcos, Luciana Aveline, juga kerap berulah arogan dan memarahi petugas.
“Sudah sering dia berulah, tapi selama ini kami hanya diam dan mengedepankan layanan kepada konsumen,” kata Priyatna.
Marcos Panjaitan adalah jaksa di Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Tangerang Selatan, yang kemarin mengamuk sambil menunjukkan pistolnya di SPBU Serpong ini. Jaksa itu mengamuk lantaran istrinya ditegur oleh Priyatna karena memasukan kendaraan ke areal SPBU dari arah yang salah. Luciana masuk melalui pintu keluar dan mengganggu alur kendaraan lain.
Tak terima, Luciana justru mengancam dan memanggil suaminya. Sang suami pun mengamuk sambil menunjukkan pistolnya kepada petugas SPBU. Kasus ini pun diadukan ke Polsek Serpong, Tangerang.
Priyatna menuturkan, Luciana memang kerap mengisi bensin di SPBU itu. Namun, istri jaksa Marcos itu kerap bertingkah dan selalu minta diperlakukan secara istimewa. Misalnya, Priyatna mengatakan, Luciana kerap tak mau mengantri dan minta didahulukan. Dia juga kerap marah jika ditegur petugas untuk mematikan kendaraannya sebelum mengisi bahan bakar.
“Bahkan juga marah kalau ada kendaraan lain yang didepannya mengisi lama,” kata Priyatna. “Mentang-mentang saya enggak isi full, saya enggak dilayani nih,” kata Priyatna menirukan omelan Luciana.
Spoiler for EMBER:
Quote:
JANGAN LUPA DI

DAN ANE TIDAK PERNAH MENOLAK


DAN ANE TIDAK PERNAH MENOLAK
0
2.3K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan