- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[BACA]1 dollar = 11.000++ rupiah. Salah siapa? (mungkin) KITA
TS
moscrew
[BACA]1 dollar = 11.000++ rupiah. Salah siapa? (mungkin) KITA
Agan pasti sudah tau kan kalau sekarang harga $1 sama dengan Rp 11.000lebih. agan juga pasti dah tau efek dari naiknya nilai Dollar
berangam reaksi muncul diantara kita,
- Mungkin banyak dari kita beranggapan kalau ini semua mutlak salah pemerintah
- Ada juga yang masa bodoh
KITA TAU PASTINYA PEMERINTAHAN NEGARA KITA SEBURUKAPA. NAMUN DI THREAD INI, SEJENAK KITA HILANGKAN ASPEK PEMERINTAH TERSEBUT
apakah ada diantara kita yang merasa bahwa ulah kita punya andil dlm menjeblokkan Rupiah??
yup, sesuai sesuai nama thread di atas. ane hanya ingin memberikan sedikit pemaparan buat yang ingin bertanya; kok bisa sih? apa hubungannya sama tindakan kita?
you know.. kita jangan melulu menyalahkan pemerintah. memang sih pemerintah Indonesia masih belum layak jika di sandingkan dengan pemerintah di negara maju.
mari kita berpikir, pernahkah kita menyadari banyak tindakan kita yang membuat negara ini semakin terpuruk?
Kita Bahas Secara Gampangnya saja
Naiknya kurs Dollar
baru-baru ini kita melihat di media, diwartakan bahwa harga dollar melejit melewati 11.000 Rupiah. kenapa bisa demikian?
salah satunya penyebabnya adalah naiknya kebutuhan Impor yang berbanding terbalik dengan produktifitas Ekspor kita.
taukah agan, apa yang dijadikan Importir dan Eksportir sebagai media tukar mereka?
yup, Dollar. karena dollar merupakan mata uang internasional.
masih ingatkah agan pelajaran SMP? yang berbunyi; "harga barang akan dikatakan meningkat/naik jika terjadi kelangkaan barang tersebut" anggaplah barang akan mahal jika banyak yang menginginkannya.
kembali ke Dollar tadi, jika dolllar banyak dicari untuk dipergunakan, otomatis nilai dollar akan naik.
kembali ke masalah Ekspor - Impor.
untuk lebih mudahnya kita ambil saja ilustrasi:
misal saat posisi $1=Rp1 dan kondisi impor-ekspor 1:1(berimbang/sama2 membutuhkan):
misal transaksi antara negara A dan negara B.
negara A memiliki mata uang Dollar sedang negara B memiliki mata uang Rupiah.
negara A memilki pasokan berlian dan negara B memiliki emas.
negara A butuh emas, dan negara B butuh berlian
pada saat A membutuhkan emas dari negara B, negara A akan membayar dengan mata uang Dollar (ingat: Posisi Impor-ekspor kedua negara masih pada posisi berimbang, jadi Dollar yang diperoleh negara B dapat juga digunakan untuk membeli pasokan Berlian dari negara A karena nilainya sama)
Dalam hal itu kedua negara masih dalam ketergantungan yang berimbang, Namun(yang terjadi oleh negara Indonesia) negara B tidak hanya butuh berlian, ia juga butuh kedelai, ditambah lagi, ia juga butuh beras, besi, batu dari negara A. Disini tampak negara A menerima permintaan ekspor yang besar dari negara B. Apa yang terjadi pada Dollar?
yup, negara A akan menerima Dollar yang banyak dari negara B, namun masalahnya negara B hanya memperoleh Dollar dari sektor berlian saja. yang artinya itu sangat terbatas.
pertanyaannya; Apakah negara A mau menerima Rupiah sebagai alat tukar dengan negara B?
jika ketergantungan kedua negara sama, mungkin "iya". namun jika dilihat dari persoalan diatas, akan rugi jika negara A merima rupiah dari negara B padahal kebutuhan/ketergantungan negara A hanya sebatas Emas dari negara B.
Karena negara A mendapatkan banyak rupiah dari negara B, padahal Rupiah yang menumpuk tidak berlaku di negara A, dan untuk menghabiskan itu semua negara A harus membeli banyak Emas dari negara B, sedangkan negara A kehilangan lebih dari berlian, namun juga kedelai, beras, besi, juga batu. disini sudah tampak ketidak seimbangan Dollar dan Rupiah dimana negara A lebih terbebani secara resiko.
Sesuai nilai teori barang, barang akan naik nilainya jika semakin dibutuhkan dan jumlahnya terbatas, disini adalah Dollar. maka dari itu berlakulah 1:5 artinya butuh Rp5 untuk setara dengan $1.
Impor – Ekspor
Jika ketergantungan negara B semakin kompleks maka nilai Rupiah akan semakin jatuh seiring naiknya quota impor. Sebenarnya negara B dapat menekan tumbuhnya nilai Dollar jika negara B mampu mengimbangi jumlah impor yang besar tentunya dengan quota ekspor yang besar pula.
Kita anggap saja negara B adalah Indonesia. Meskipun rantai permasalahnya tidak sesimpel itu.
Mohon maaf ane tidak bermaksud menggurui ataupun menghakimi,
Cobalah kita lihat, berapa banyak gadget yang kita punya. Kendaraan mana yang kita pakai. Makananan apa yang kita makan. Pakaian berlogo apa yang kita kenakan
Negara maju terdiri dari masyarakat yang besar, masyarakat yang besar terdiri dari individu yang hebat.
kalau bukan kita siapa lagi yang kan merubah Indonesia ini
Spoiler for baca dulu sebelum komen:
ane hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan, mohon koreksi agan yang lebih berpengalaman
Spoiler for Best komen:
terimaksih jika ada yang memberi
Diubah oleh moscrew 06-05-2015 23:02
0
4.2K
43
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan