- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PPP...(KADER) PARTAI YANG GAMPANG TERSINGGUNG....
TS
toko88online
PPP...(KADER) PARTAI YANG GAMPANG TERSINGGUNG....
Menag "Ngambek" karena Azan, Agus Dipanggil Kemenag Tasik
TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Agus Muhammad Ridwan (42), muazin yang azannya "menghentikan paksa" pidato Menteri Agama Suryadharma Ali, mengaku sempat diinterogasi Kepala Kantor Kemenag Tasikmalaya Dadang Romansyah.
Agus ditanya alasan mengumandangkan azan saat sang Menteri masih berpidato. "Saya bilang saya diperintah oleh beberapa orang dari rombongan Menteri yang mengatur acara," kata Agus kepada Kompas.com di Masjid Baiturahman, Tasikmalaya, Rabu (4/9/2013).
Setelah Agus memberitahukan alasan itu, Kepala Kemenag Tasik terlihat bisa memahami langkah Agus tersebut. Agus pun saat itu tak mengetahui kejadian selanjutnya karena ia langsung mengikuti shalat berjemaah.
"Kalau saya enggak tahu kalau Pak Menteri ngambek, soalnya saya langsung shalat saat itu," kata Agus.
Hal yang sama dikatakan Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Dadang Romansyah. Menurutnya, dia hanya menanyakan perintah muazin azan dari siapa. Pasalnya, ia sebagai tuan rumah merasa takut kalau pihaknya atau protokoler Pemkab Tasikmalaya yang memberikan perintah.
"Saya enggak memanggilnya secara khusus, saya hanya menanyakan siapa yang memerintahkan muazin itu. Ternyata benar Pak Agus disuruh protokoler pusat," ujar Dadang.
Diberitakan sebelumnya, pidato Menteri Agama dihentikan paksa oleh kumandang azan dzuhur di Masjid Baiturahman, Kaupaten Tasikmalaya, Senin (2/9/2013) siang. Kejadian itu berlangsung saat Menteri berpidato seusai pemberian bantuan kepada mantan anggota Ahmadiyah, tiba-tiba seorang muazin mengumandangkan azan dzuhur sebelum pidatonya ditutup.
Menteri yang masih berpidato langsung terlihat kaget dan menghentikan pidatonya. Apalagi tak ada pemberitahuan
http://regional.kompas.com/read/2013....Kemenag.Tasik
Fraksi PPP Walk Out Saat Sidang, Ahok: Biasa Aja
Jakarta - Fraksi PPP meninggalkan ruangan sidang saat DPRD menggelar rapat bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menanggapi aksi ini, Ahok, tetap santai.
"Selama di politik di DPR biasa begitu ya. Itu kan hak setiap anggota, hak DPRD menyampaikan pendapat. Biasa saja. Di DPRD dan DPR RI juga begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (2/9/2013).
Mantan anggota Komisi II DPR ini tak tersinggung dengan aksi para politisi PPP. Dia merasa masalah yang diprotes mereka tak berhubungan dengan dirinya. Justru dengan pimpinan Dewan.
"Hah, biasa aja. Justru kalau lihat dari tadi saya pikir itu belum dilayangkan. Kan protes, dari fraksi ke pimpinan dewan, artinya pimpinan dewan belum melayangkan surat makanya dia protes. Karena pimpinan dewan tidak merasa juga merasa nggak ada dasar hukumnya seperti itu," jelasnya.
"Nggak usah diperpanjanglah," tutup Ahok.
Rapat paripurna Dewan dan Ahok membicarakan tentang rancangan peraturan daerah pajak rokok dan MRT. Namun ketika baru dimulai belum selesai, sejumlah anggota DPRD dari fraksi PPP mengajukan walk out.
Ahok mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berhalangan hadir. Sementara interupsi disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Matnoor Tindoan.
[url]http://news.detik..com/read/2013/09/02/145255/2347003/10/fraksi-ppp-walk-out-saat-sidang-ahok-biasa-aja[/url]
Tersinggung soal Tanah Abang, Haji Lulung sebut Ahok 'selengean'
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Lulung Abraham Lunggana mengaku geram dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan ada oknum DPRD DKI yang membekingi para Pedagang Kaki Lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pria yang juga tokoh Tanah Abang ini merasa tersinggung dengan ucapan Ahok, sapaan Basuki.
Kalau ada oknum DPRD DKI main di Tanah Abang, jelasin siapa? Wagub jangan selengean (sembarangan), dia lambang negara, pejabat, saya sudah bilang ke Pak Jokowi tolong Wagub ditegur, kata pria yang akrab disapa Haji Lulung ini usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI, Jakarta, Kamis (25/7).
Lulung mengatakan, saat reses DPRD, ia turun langsung ke Tanah Abang dan bertemu PKL. Menurutnya, saat bertemu dengan warga dan PKL, para pedagang mengakui melanggar Perda.
Mereka sadar melanggar Perda. Saya bilang kita harus sejalan, mereka harus mau ditata, ditertibkan. Mereka setuju, cuma aspirasi mereka tidak mau di Blok G, ujar Lulung.
Lulung mengakui, memang banyak orang yang menilai dirinya sebagai preman Tanah Abang. Ia pun meminta Pemprov DKI duduk bersama dewan dan membahas masalah Tanah Abang ini.
Saya ini orang lama di Tanah Abang, tapi coba tanya, siapa pun yang di sana, apa pernah Haji Lulung memeras, apa pernah Haji Lulung masuk penjara? Kalau mau disebut preman ya nggak apa-apa, papar Lulung.
Ia mengatakan, dirinya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan. Sampai saat ini ia memiliki 7.000 karyawan.
Selain itu, Lulung mengaku menjadi pencetus pasar malam di kawasan Tanah Abang, puluhan tahun silam. Namun hal itu bukanlah asal mula PKL. Dulunya pasar malam diadakan di dalam pemukiman, bukan di jalan raya.
Jadi Wagub harus terbuka, kalau ada oknum DPRD, selain saya main di Tanah Abang, saya sikat, dia berurusan sama saya, makanya saya tersinggung, ujarnya.
Lulung juga mengatakan, dalam menata Tanah Abang, Pemprov DKI seharusnya melihat secara makro. Mulai dari permasalahan sosial, tata ruang, penertiban pedagang kaki lima, lalu lintas, parkir, kajian ekonomi, serta sarana prasarana.
Sehebat itu Pasar Tanah Abang, tidak ada terminal bus, ini kan artinya tidak ada kepedulian pemerintah sejak bertahun-tahun lalu, jelasnya.
Lulung ini pun menegaskan penataan Tanah Abang harus dilakukan secara serius dan tidak musiman. Penertiban jangan cuma pas mau Lebaran, harus serius, dan berkelanjutan. Jangan Cuma musiman, harus ada jaminan kelanjutannya, tutur Politikus PPP ini.
Sebelumnya, Ahok mengatakan, tidak akan sungkan memecat PNS Pemprov DKI yang melindungi PKL dan preman di Pasar Tanah Abang. Namun jika anggota DPRD DKI ikut membekingi preman, dia menyerahkannya kepada warga Jakarta.
"Kalau DPRD ya rakyat yang mecat, dong, Kalau ada (Anggota DPRD) pun dia enggak mungkin keluar, malu dong," imbuhnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/tersi...selengean.html
HEBAT BENER YAH.....KADER2 DARI PPP INI...MERASA UDAH JADI DEWA KALI, JADI DIKIT2 TERSINGGUNG..MENTANG2 PUNYA KEKUASAAN....
INGAT2 NANTI PAS PEMILU BRAY.....PILIHLAH PARTAI DAN WAKIL RAKYAT YG MELAYANI RAKYAT...BUKAN SEPERTI CONTOH DIATAS...
TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Agus Muhammad Ridwan (42), muazin yang azannya "menghentikan paksa" pidato Menteri Agama Suryadharma Ali, mengaku sempat diinterogasi Kepala Kantor Kemenag Tasikmalaya Dadang Romansyah.
Agus ditanya alasan mengumandangkan azan saat sang Menteri masih berpidato. "Saya bilang saya diperintah oleh beberapa orang dari rombongan Menteri yang mengatur acara," kata Agus kepada Kompas.com di Masjid Baiturahman, Tasikmalaya, Rabu (4/9/2013).
Setelah Agus memberitahukan alasan itu, Kepala Kemenag Tasik terlihat bisa memahami langkah Agus tersebut. Agus pun saat itu tak mengetahui kejadian selanjutnya karena ia langsung mengikuti shalat berjemaah.
"Kalau saya enggak tahu kalau Pak Menteri ngambek, soalnya saya langsung shalat saat itu," kata Agus.
Hal yang sama dikatakan Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Dadang Romansyah. Menurutnya, dia hanya menanyakan perintah muazin azan dari siapa. Pasalnya, ia sebagai tuan rumah merasa takut kalau pihaknya atau protokoler Pemkab Tasikmalaya yang memberikan perintah.
"Saya enggak memanggilnya secara khusus, saya hanya menanyakan siapa yang memerintahkan muazin itu. Ternyata benar Pak Agus disuruh protokoler pusat," ujar Dadang.
Diberitakan sebelumnya, pidato Menteri Agama dihentikan paksa oleh kumandang azan dzuhur di Masjid Baiturahman, Kaupaten Tasikmalaya, Senin (2/9/2013) siang. Kejadian itu berlangsung saat Menteri berpidato seusai pemberian bantuan kepada mantan anggota Ahmadiyah, tiba-tiba seorang muazin mengumandangkan azan dzuhur sebelum pidatonya ditutup.
Menteri yang masih berpidato langsung terlihat kaget dan menghentikan pidatonya. Apalagi tak ada pemberitahuan
http://regional.kompas.com/read/2013....Kemenag.Tasik
Fraksi PPP Walk Out Saat Sidang, Ahok: Biasa Aja
Jakarta - Fraksi PPP meninggalkan ruangan sidang saat DPRD menggelar rapat bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menanggapi aksi ini, Ahok, tetap santai.
"Selama di politik di DPR biasa begitu ya. Itu kan hak setiap anggota, hak DPRD menyampaikan pendapat. Biasa saja. Di DPRD dan DPR RI juga begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (2/9/2013).
Mantan anggota Komisi II DPR ini tak tersinggung dengan aksi para politisi PPP. Dia merasa masalah yang diprotes mereka tak berhubungan dengan dirinya. Justru dengan pimpinan Dewan.
"Hah, biasa aja. Justru kalau lihat dari tadi saya pikir itu belum dilayangkan. Kan protes, dari fraksi ke pimpinan dewan, artinya pimpinan dewan belum melayangkan surat makanya dia protes. Karena pimpinan dewan tidak merasa juga merasa nggak ada dasar hukumnya seperti itu," jelasnya.
"Nggak usah diperpanjanglah," tutup Ahok.
Rapat paripurna Dewan dan Ahok membicarakan tentang rancangan peraturan daerah pajak rokok dan MRT. Namun ketika baru dimulai belum selesai, sejumlah anggota DPRD dari fraksi PPP mengajukan walk out.
Ahok mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berhalangan hadir. Sementara interupsi disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Matnoor Tindoan.
[url]http://news.detik..com/read/2013/09/02/145255/2347003/10/fraksi-ppp-walk-out-saat-sidang-ahok-biasa-aja[/url]
Tersinggung soal Tanah Abang, Haji Lulung sebut Ahok 'selengean'
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Lulung Abraham Lunggana mengaku geram dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan ada oknum DPRD DKI yang membekingi para Pedagang Kaki Lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pria yang juga tokoh Tanah Abang ini merasa tersinggung dengan ucapan Ahok, sapaan Basuki.
Kalau ada oknum DPRD DKI main di Tanah Abang, jelasin siapa? Wagub jangan selengean (sembarangan), dia lambang negara, pejabat, saya sudah bilang ke Pak Jokowi tolong Wagub ditegur, kata pria yang akrab disapa Haji Lulung ini usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI, Jakarta, Kamis (25/7).
Lulung mengatakan, saat reses DPRD, ia turun langsung ke Tanah Abang dan bertemu PKL. Menurutnya, saat bertemu dengan warga dan PKL, para pedagang mengakui melanggar Perda.
Mereka sadar melanggar Perda. Saya bilang kita harus sejalan, mereka harus mau ditata, ditertibkan. Mereka setuju, cuma aspirasi mereka tidak mau di Blok G, ujar Lulung.
Lulung mengakui, memang banyak orang yang menilai dirinya sebagai preman Tanah Abang. Ia pun meminta Pemprov DKI duduk bersama dewan dan membahas masalah Tanah Abang ini.
Saya ini orang lama di Tanah Abang, tapi coba tanya, siapa pun yang di sana, apa pernah Haji Lulung memeras, apa pernah Haji Lulung masuk penjara? Kalau mau disebut preman ya nggak apa-apa, papar Lulung.
Ia mengatakan, dirinya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan. Sampai saat ini ia memiliki 7.000 karyawan.
Selain itu, Lulung mengaku menjadi pencetus pasar malam di kawasan Tanah Abang, puluhan tahun silam. Namun hal itu bukanlah asal mula PKL. Dulunya pasar malam diadakan di dalam pemukiman, bukan di jalan raya.
Jadi Wagub harus terbuka, kalau ada oknum DPRD, selain saya main di Tanah Abang, saya sikat, dia berurusan sama saya, makanya saya tersinggung, ujarnya.
Lulung juga mengatakan, dalam menata Tanah Abang, Pemprov DKI seharusnya melihat secara makro. Mulai dari permasalahan sosial, tata ruang, penertiban pedagang kaki lima, lalu lintas, parkir, kajian ekonomi, serta sarana prasarana.
Sehebat itu Pasar Tanah Abang, tidak ada terminal bus, ini kan artinya tidak ada kepedulian pemerintah sejak bertahun-tahun lalu, jelasnya.
Lulung ini pun menegaskan penataan Tanah Abang harus dilakukan secara serius dan tidak musiman. Penertiban jangan cuma pas mau Lebaran, harus serius, dan berkelanjutan. Jangan Cuma musiman, harus ada jaminan kelanjutannya, tutur Politikus PPP ini.
Sebelumnya, Ahok mengatakan, tidak akan sungkan memecat PNS Pemprov DKI yang melindungi PKL dan preman di Pasar Tanah Abang. Namun jika anggota DPRD DKI ikut membekingi preman, dia menyerahkannya kepada warga Jakarta.
"Kalau DPRD ya rakyat yang mecat, dong, Kalau ada (Anggota DPRD) pun dia enggak mungkin keluar, malu dong," imbuhnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/tersi...selengean.html
HEBAT BENER YAH.....KADER2 DARI PPP INI...MERASA UDAH JADI DEWA KALI, JADI DIKIT2 TERSINGGUNG..MENTANG2 PUNYA KEKUASAAN....
INGAT2 NANTI PAS PEMILU BRAY.....PILIHLAH PARTAI DAN WAKIL RAKYAT YG MELAYANI RAKYAT...BUKAN SEPERTI CONTOH DIATAS...
0
2.7K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan