ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
annabel chong ngeseks 10 jam dengan 251 pria >> tahan bener tuh kemaluan
SORI GAN KALO REPOST, SOALNYA SENANG AJA BACANYA...CEKIDOT AJA DEH

Muak dengan kehidupan monoton, wanita jebolan Fakultas Kedokteran beralih profesi menjadi entertainer. Tak tanggung-tanggung, dia tampil terbuka dengan menggeluti dunia porno. Annabel Chong pun nekat menorehkan rekor dunia ‘the world biggest gangbang’, yakni ngeseks dengan 251 pria dalam waktu 10 jam.

Wanita ini luar biasa. Kecantikannya banyak digila-gilai kaum Adam. Keseksiannya membuat orang berdecak kagum. Tumbuh dan besar di Singapura. Namun, ia dilahirkan di China pada tanggal 22 Mei 1972.

Annabel Chong namanya. Aslinya Grace Quek. Seperti lazimnya anak-anak lain, Chong tumbuh dengan normal. Kedua orangtuanya penganut Kristen taat. Mereka tak pernah lelah memberikan kasih sayang pada Chong.

Sayangnya, Chong tidak menganggap itu karunia. Dia lebih senang bergaul dan berpesta dengan teman-temannya. Walau demikian Chong tak pernah mempunyai masalah dengan keluarganya. Chong masih menghormati dan menyayangi mereka.
Chong adalah seorang terpelajar dan berpendidikan. Dia terlahir dari keluarga berpendidikan. Kedua orangtuanya sangat mementingkan pendidikan. Wajar kalau keluarga menuntut dirinya untuk belajar, belajar, dan belajar.

Di sekolah, Chong termasuk gadis yang pandai. Kecerdasaannya menurun dari ibunya yang berprofesi sebagai guru. Berkat didikan orang tua, Chong berhasil masuk di SD dan SMP favorit di Singapura. Lulus dengan prestasi gemilang. Mendapat beasiswa hukum di SMA Negeri London.

Namun keberhasilannya tak membawa keberuntungan bagi Chong. Usia 13 tahun, Chong sempat mengalami pengalaman pahit. Keperawanannya diambil oleh laki-laki yang usianya lebih tua. Pria itu berusia 28 tahun.

Lelaki yang berhasil merenggut keperawanannya berpura-pura menjadi dokter. Chong dan pria tersebut bermain dokter-dokteran yang berlanjut ke perbuatan tak senonoh. Itulah pertama kali Chong melepas keperawanannya.

Bukan itu saja. Menginjak remaja, Chong pernah mengalami suatu kejadian mengerikan. Sebuah kejadian yang membuat wanita trauma atau mungkin bunuh diri. Chong dirudapaksa beramai-ramai.

Dikisahkan Wanita berlabel gangbang ini, ketika masih muda pernah dirudapaksa sekelompok orang dengan kejam dan bengis. Ketika itu Chong sedang pulang sekolah. Seperti biasa sepulang sekolah dia melewati tempat yang sepi. Terowongan London.

Ketika itu ia dicegat segerombolan orang. Berikutnya, Chong dibekap dan dibawa ke tempat sepi. Ia dirudapaksa ramai-ramai. Kedua kaki dan tangannya dipegangi. Setelah itu, Chong digilir.

Kejadian itu membuat Chong terpukul. Martabatnya sebagai wanita hilang. Hidupnya selalu dibayang-bayangi perasaan bersalah. Nyaris saja dia melakukan bunuh diri, tapi tak jadi. Chong kemudian memilih untuk bertahan dan meneruskan sekolahnya.

Setamat SMA, dia pindah ke Amerika untuk kuliah di Universitas California Selatan. Chong mengambil jurusan Kedokteran, Fotografi, Seni dan Feminimisme. Dasar anak cerdas, Chong mampu bersaing dengan mahasiswa lain. Chong menunjukan prestasi yang gemilang.

Berkat prestasinya itu, dia dipercaya melakukan riset tentang perbedaan gender yang saat itu sedang marak. Tak hanya itu, ia juga pandai dalam bidang komputer yang membuatnya diterima bekerja sebagai web designer yang handal dan sukses.

Seks Marathon Terheboh
Chong sempat bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan swasta. Tapi sayang, keinginan manusia memang beragam dan tak ada batasan. Chong memutuskan angkat kaki dari dunia yang dianggapnya biasa-biasa saja.

Keinginannya menggebu-gebu untuk mendapatkan perubahan merevolusi jati diri. Hasratnya yang terkubur lama, bangkit. Ketertarikannya pada dunia seks membuatnya berani tampil terbuka di depan umum. Chong mengaku sejak dulu sangat suka seks. “Aku suka dengan seks sejak Tuhan meniupkan nyawa di rahim ibuku”.

Ketika itu terbuka lowongan kerja. Apa itu? Yah, lowongan menjadi bintang telanjang di sebuah majalah. Chong tak segan dan malu melamar. Keyakinannya teguh. Simsalabim. Chong menyulap dirinya menjadi sosok bintang berpose tanpa busana untuk kali pertama. Ketika itu ia masih duduk di bangku kuliahan sebagai mahasiswi kedokteran.

Namun, hal tersebut tak membuatnya kecewa. Menjadi model telanjang memang cita-cita Chong. Dan wanita itu sama sekali tak menyesalinya. Justru dengan dirinya menjadi model di majalah dewasa, dia mengaku bisa menunjukkan sisi sensualitas wanita kepada dunia.

Pengalaman pahit dirudapaksa beramai-ramai di bawah jembatan kota London, memang masih membekas. Dan anehnya, sejak kejadian itu, Chong mengaku banyak terinspirasi. Dia menjadi tertarik terhadap seks.

Semakin lama pemikirannya kian matang. Kejadian itu tidak dijadikannya sebagai sesuatu yang menakutkan dan membuatnya trauma seumur hidup. Malah, ia tak bosan-bosannya berhubungan intim dengan lawan jenis dan sesama jenis.

Debut pertamanya dalam film porno dimulai ketika masih duduk di bangku kuliah. Kala itu Chong bertemu John T. Bone, seorang sutradara film porno. Pertemuan itu tak disengaja. Saat itu, Chong sedang mengikuti audisi sebagai model telanjang di majalah mingguan LA.

Merasa tertarik dengan bakat yang dimiliki Chong, John T. Bone mendekati Chong. Tanpa banyak basa-basi, T Bone langsung menawarinya membintangi film porno yang sedang digarapnya.

Tentu saja T Bone punya pertimbangan mengapa ia langsung memilih Chong. Baginya, Chong sangat menarik. Wajah orientalnya membuatnya lain daripada yang lain. Apalagi, T Bone mendengar bila Chong berani main film biru dengan banyak pasangan pria.

Tawaran itu diterima Chong dengan senang hati. Sebentar saja, resmilah Chong menjadi bintang film porno. Yang mengejutkan, dalam film porno pertamanya Chong sudah berani memainkan peran sebagai gadis Gangbang. Film pertamanya berjudul Sgt. Pecker’s Lonely Hearts Club Gangbang dan I Can’t Believe I Did the Whole Team.

Chong memainkan adegan ranjang dengan sangat ganas. Karena keberaniannya itu ia dijuluki sebagai Ratu Gangbang. Bahkan, ia telah membuat perubahan dalam film hardcore ke tingkatan yang lebih tinggi.

Dalam film Anal Queen and Depraved Fantasies ia juga sebagai pionir adegan seks dengan tiga orang sekaligus (dua penis penetrasi anal dan satu penis penetrasi di vagina).

Dalam film Anal Queen dan Depraved Fantasies #3 tersebut, Chong menjadi orang pertama yang melakukan triple penetration di depan kamera.

Keinginannya yang begitu kuat untuk mengubah orientasi seks yang selama ini beredar di masyarakat terutama dalam hal Gangbang, telah menuntunnya untuk membintangi film porno berjudul The World’s Biggest GangBang, arahan T.Bone pada 19 Januari 1995. Ketika itu usia Chong menginjak 23 tahun.

World Biggest Gang Bang adalah sebuah peristiwa yang dibintangi Annabel Chong, di mana ia mencoba berhubungan seks dengan 300 laki-laki. Dalam kenyataannya, hanya 80 laki-laki yang datang dan berhubungan seks dengan Chong sebanyak 251 kali dalam waktu 10 jam.

Peristiwa ini diselenggarakan oleh sutradara film porno John T Bone. Video rekamannya adalah salah satu film porno paling laris sepanjang masa. Hal ini juga menarik perhatian pembuat film dokumenter Gough Lewis, dan ia membuat film dokumenter Sex: The Annabel Chong Story yang dinominasikan di Sundance Film Festival untuk Grand Jury Prize.
Ketika dalam sebuah wawancara di Festival Film Sundance, Chong ditanya mengenai pengalamannya berhubungan seks dengan 251 pria. “Apakah itu sakit?”

“Yah, itu memang sakit. Apa yang kulakukan seperti lari marathon di mana sakit menjadi bagian dari resiko yang tinggi, bagian dari adrenaline kesibukan. Itu sakit tapi bukan sesuatu yang tidak aku harapkan.”

Chong menceritakan pengalamannya. Waktu itu dirinya merasa diperlakukan seperti sebuah potongan daging. Setiap kali peserta pria selesai menyetubuhinya, banyak sperma berceceran di tubuhnya. Lalu datang lagi pria lain dengan energi penuh siap memangsanya.

Bahkan ada adegan yang menghenyakkan para kru film, yakni ketika Chong menghadirkan 5 pria sekaligus di meja ‘tanding’. Keinginan Chong ini ditanggapi serius oleh sutradara dan produser.

Setelah semua peralatan selesai di-set ulang, Chong kemudian siap memulai aksinya. Tanpa canggung Chong menantang kelima pria ‘menjarah’ tubuhnya. Adegan ini tentu saja membuat orang-orang di sekitar–kru film, peserta, dan wartawan–terhenyak.

Film The World’ Biggest Gang Bang, tak ayal membuat nama Annabel Chong melambung. Pada film tersebut Chong memasang iklan di televisi porno agar 300 laki-laki ambil bagian dalam acara ini. Walaupun hanya 80 yang muncul, hal ini telah menimbulkan sensasi dalam dunia porno.

Walaupun film ini merupakan salah satu film porno paling laris sepanjang masa, Annabel Chong tidak pernah dan menolak dibayar walaupun sudah dijanjikan US$ 12.000. Sebab apa yang dilakukan Chong saat itu adalah sebuah upaya untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita yang selama ini selalu dianggap ditindas.

Seks Gangbang Hapus Intimidasi Pria
Sekedar diketahui, Chong melakukan itu semua hanya untuk memberi gambaran dan menjelaskan sisi sensualitas kaum wanita. Ia berupaya mengubah konsep tentang seks yang sedang berkembang pada saat itu.

Contohnya, Chong menjelaskan bahwa seks ala Gangbang (ngeseks dengan banyak pria, red) itu telah ada sejak jaman Kekaisaran Claudius, mengikuti apa yang dilakukan oleh istrinya yaitu Messalina.

Chong menjelaskan bahwa apa yang terjadi pada Messalina harus dijadikan pelajaran. Pada masa itu Messalina mencoba untuk menghapus intimidasi kaum pria terhadap kaum wanita.

Lalu, ia memohon kepada kaisar untuk memberi kaum wanita hak yang sama, khususnya tentang seks. Messalina memohon agar kaum wanita bisa memiliki banyak pria sebagai pendamping untuk memuaskan hasrat seks. Itu pula yang menjadi harapan Chong agar kaum wanita dianggap sama dengan kaum pria dalam hal apapun.

“Jika pada saat itu pria boleh memiliki selir banyak, kenapa wanita tidak boleh memiliki selir laki-laki yang banyak,” kata Chong dengan bangga.

Chong ingin menjadikan film Gangbangnya bukan sekedar tontonan yang menghibur, tapi menjadi nilai tambah bagi semua orang, terutama kaum wanita.

Dalam film tersebut, Chong mengklaim bahwa dirinya ingin memperjuangkan hak kaum wanita yang selama ini selalu disudutkan. Chong mengaku, dengan dirinya menjadi juara dalam menaklukkan banyak pria, maka wanita takkan lagi menjadi kaum tertindas.

Terbukti, Chong berhasil membebaskan hak-hak kaum wanita yang dianggap selalu kalah dibanding pria. Yah, Chong berhasil membuktikan kepada dunia bahwa meski dia berada di dalam tekanan–kamera, tenggat waktu, kondisi badan dan banyak orang disekelilingnya–tapi dia berhasil mengalahkan 251 pria dalam berhubungan intim dalam waktu 10 jam sekaligus mencatat rekor dunia.

“Aku ingin menunjukkan kepada dunia khususnya wanita bahwa seorang wanita bukanlah barang mainan bagi pria. Justru wanita lebih kuat dibanding laki-laki. Kalau aku (seorang diri) bisa menaklukkan 251 pria, bisa dibayangkan bila wanita-wanita di dunia ini seperti aku. Aku yakin dengan kemampuan wanita di dunia,” urainya.

Namun menurut Chong, rekornya ini justru telah dijadikan ajang prestise dan bahan perlombaaan kehebatan bagi para wanita lain, termasuk para bintang porno yang ingin namanya meroket.

Rekor Chong ini memang sudah banyak dipatahkan oleh bintang-bintang porno. Sebut saja Sabrina Amanda yang ngeseks dengan 2000 pria. Candy Apples yang membutuhkan 60 pria untuk diajaknya berhubungan intim sebanyak 740 kali. Atau mungkin Summer Haze yang membikin rekor ngeseks dengan 350 dildo.

Padahal sebenarnya tujuan Chong bukanlah menunjukkan kehebatan dirinya, tapi lebih pada pendidikan moral terutama bagi kaum wanita yang ingin memperjuangkan hak-haknya.

“Jika seorang pria berhubungan intim dengan 251 wanita dalam satu hari, aku mengira semua orang akan berpikir ia adalah seorang laki-laki sejati. Akan tetapi jika seorang anak perempuan berhubungan intim dengan satu laki-laki, maka dia sudah dianggap sebagai pramuria. Ini sungguh mengerikan.”

Dikatakan Chong, saat ini masih banyak masyarakat yang cenderung meletakkan wanita sebagai suatu alas tumpuan untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka. Sebenarnya derajat kaum wanita dan pria bukan dilihat dari gender (jenis kelamin), tetapi lebih pada prilaku mereka manusianya sendiri.

“Tidakkah kamu semua berpikir, bahwa meletakkan wanita-wanita sebagai alas tumpuan sungguh mengerikan, di mana sebenarnya wanita adalah ciptaan Tuhan yang sempurna dan murni. Oleh karena itu, wanita patut mendapatkan kedudukan yang layak di samping pria,” demikian kata Chong.

http://www.siaga.co/news/2013/09/04/...ngan-251-pria/
0
14K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan