- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Keistimewaan Yogya : Garis Lurus dari Merapi sampai Laut Selatan
TS
kreshna10
Keistimewaan Yogya : Garis Lurus dari Merapi sampai Laut Selatan
Helo gan ane sebagai warga jogja asli mau bagi bagi info nih yg jarang diketahui,,barang kali aja bermanfaat lagian bingung jg di jogj yg lagi panas hari ini mending buat thread buat para kaskuser
Kita semua pasti tahu kalau Yogyakarta itu terkenal sebagai Kota Pelajar, Kota Kebudayaan, ataupun Kota Gudeg dengan Sri Sultan HB X sebagai Kepala Pemerintahan dan sekaligus sebagai Raja Yogyakarta. Jogja dengan berbagai mitos yang dipercaya oleh masyarakat seperti Nyi Roro Kidul sebagai Ratu Pantai Selatan ataupun Ki Sapu Jagad Sang Penjaga Gunung Merapi.
Sebenarnya masih ada 1 lagi mitos Jogjakarta yang hampir terlupakan. Yang dimaksud disini adalah GARIS LURUS yang MEMBENTANG dari UJUNG UTARA hingga SELATAN YOGYAKARTA. Konon kabarnya, dalam mitos yang selama ini diyakini, ada hubungan antara Merapi, Keraton Yogyakarta dan Laut Selatan. Selain itu, garis lurus ini juga menggambarkan bahwa Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta, Pantai Selatan sebagai batas selatannya dan dengan Kraton sebagai Poros atau Pengaturnya.
Yang mendasari terbentuknya garis ini sebenarnya bukan hanya 3-4 tempat tersebut. Untuk lebih detailnya, berikut diulas satu persatu, dari ujung utara sampai selatan :
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta dan disinilah garis lurus itu dimulai.
2. Tugu Yogyakarta
Tugu golong gilig atau tugu pal putih (white paal) merupakan penanda batas utara kota tua Yogyakarta. Semula bangunan ini berbentuk seperti tongkat bulat (gilig) dengan sebuah bola (golong) diatasnya. Bangunan ini mengingatkan pada Washington Monument di Washington DC. Pada tahun 1867 bangunan ini rusak (patah) karena gempa bumi yang juga merusakkan situs Taman Sari. Pada masa pemerintahan Sultan HB VII bangunan ini didirikan kembali.
Namun sayangnya dengan bentuk berbeda seperti yang dapat disaksikan sekarang. Ketinggiannya pun dikurangi dan hanya sepertiga tinggi bangunan aslinya. Lama-kelamaan nama tugu golong gilig dan tugu pal putih semakin dilupakan seiring penyebutan bangunan ini sebagai Tugu Yogyakarta.
3. Malioboro
Malioboro adalah suatu pusat perbelanjaan yang sejajar dengan jalan lurus dari Tugu jogja menuju Kraton.
4. Alun-Alun Utara
Selain berfungsi sebagai media pertemuan Sultan dengan Rakyatnya, di Alun2 Utara juga terdapat pohon beringin (Ficus benjamina; famili Moraceae) yang berjumlah 64 (termasuk dua ringin kurung) yang melambangkan usia Nabi Muhammad. Dua pohon beringin di tengah Alun-alun Utara menjadi lambang makrokosmos (K. Dewodaru, dewo=Tuhan) dan mikrokosmos (K. Janadaru, jana=manusia).
5. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta atau dalam bahasa aslinya Karaton Kasultanan Ngayogyakarta merupakan tempat tinggal resmi para Sultan yang bertahta di Kesultanan Yogyakarta. Keraton artinya tempat dimana ‘Ratu’ (bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia berarti Raja) bersemayam.
Keraton Yogyakarta tidak didirikan begitu saja. Banyak arti dan makna filosofis yang terdapat di seputar dan sekitar keraton. Selain itu istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang begitu kental. Filosofi dan mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama keraton.
6. Plengkung Gading
Plengkung Gading yang bernama asli Plengkung Nirboyo merupakan pintu selatan dari komplek Kraton Yogyakarta.
7. Panggung Krapyak
Panggung krapyak atau sering disebut Kandhang Menjangan dibangun oleh Sultan HB I dan saat ini merupakan benda cagar budaya. Gedhong panggung, demikian disebut, merupakan sebuah podium dari batu bata dengan tinggi 4 m, lebar 5 m, dan panjang 6 m. Tebal dindingnya mencapai 1 m. Bangunan ini memiliki 4 pintu luar, 8 jendela luar, serta 8 pintu di bagian dalam.
Atap bangunan dibuat datar dengan pagar pembatas di bagian tepinya. Untuk mencapainya tersedia tangga dari kayu di bagian barat laut. Bangunan bertingkat ini disekat menjadi 4 buah ruang. Dahulu tempat ini digunakan sebagai lokasi berburu menjangan oleh keluarga kerajaan.
8. Pantai Selatan (Cepuri)
Pantai selatan dengan mitosnya Nyi Roro Kidul memang sudah terkenal. Sedangkan Cepuri, yaitu tempat Upacara Labuhan Pantai Selatan yang terletak di Pantai Parangkusumo atau sebelah barat Parangtritis. Dan disinilah garis itu diakhiri.
Dan inilah Garis Lurusnya…!!!!!!
DAN NGOMONG2 TS HAUS NIH JOGJA LAGI PANAS2 NYA BOLEH DONG SEKIAN DARI ANE DAN MAAF JIKA AGAK BERANTAKAN ATAUPUN ADA YG BILANG REPOST NIAT ANE CUMA BERBAGI AJA
Kita semua pasti tahu kalau Yogyakarta itu terkenal sebagai Kota Pelajar, Kota Kebudayaan, ataupun Kota Gudeg dengan Sri Sultan HB X sebagai Kepala Pemerintahan dan sekaligus sebagai Raja Yogyakarta. Jogja dengan berbagai mitos yang dipercaya oleh masyarakat seperti Nyi Roro Kidul sebagai Ratu Pantai Selatan ataupun Ki Sapu Jagad Sang Penjaga Gunung Merapi.
Sebenarnya masih ada 1 lagi mitos Jogjakarta yang hampir terlupakan. Yang dimaksud disini adalah GARIS LURUS yang MEMBENTANG dari UJUNG UTARA hingga SELATAN YOGYAKARTA. Konon kabarnya, dalam mitos yang selama ini diyakini, ada hubungan antara Merapi, Keraton Yogyakarta dan Laut Selatan. Selain itu, garis lurus ini juga menggambarkan bahwa Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta, Pantai Selatan sebagai batas selatannya dan dengan Kraton sebagai Poros atau Pengaturnya.
Yang mendasari terbentuknya garis ini sebenarnya bukan hanya 3-4 tempat tersebut. Untuk lebih detailnya, berikut diulas satu persatu, dari ujung utara sampai selatan :
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta dan disinilah garis lurus itu dimulai.
2. Tugu Yogyakarta
Tugu golong gilig atau tugu pal putih (white paal) merupakan penanda batas utara kota tua Yogyakarta. Semula bangunan ini berbentuk seperti tongkat bulat (gilig) dengan sebuah bola (golong) diatasnya. Bangunan ini mengingatkan pada Washington Monument di Washington DC. Pada tahun 1867 bangunan ini rusak (patah) karena gempa bumi yang juga merusakkan situs Taman Sari. Pada masa pemerintahan Sultan HB VII bangunan ini didirikan kembali.
Namun sayangnya dengan bentuk berbeda seperti yang dapat disaksikan sekarang. Ketinggiannya pun dikurangi dan hanya sepertiga tinggi bangunan aslinya. Lama-kelamaan nama tugu golong gilig dan tugu pal putih semakin dilupakan seiring penyebutan bangunan ini sebagai Tugu Yogyakarta.
3. Malioboro
Malioboro adalah suatu pusat perbelanjaan yang sejajar dengan jalan lurus dari Tugu jogja menuju Kraton.
4. Alun-Alun Utara
Selain berfungsi sebagai media pertemuan Sultan dengan Rakyatnya, di Alun2 Utara juga terdapat pohon beringin (Ficus benjamina; famili Moraceae) yang berjumlah 64 (termasuk dua ringin kurung) yang melambangkan usia Nabi Muhammad. Dua pohon beringin di tengah Alun-alun Utara menjadi lambang makrokosmos (K. Dewodaru, dewo=Tuhan) dan mikrokosmos (K. Janadaru, jana=manusia).
5. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta atau dalam bahasa aslinya Karaton Kasultanan Ngayogyakarta merupakan tempat tinggal resmi para Sultan yang bertahta di Kesultanan Yogyakarta. Keraton artinya tempat dimana ‘Ratu’ (bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia berarti Raja) bersemayam.
Keraton Yogyakarta tidak didirikan begitu saja. Banyak arti dan makna filosofis yang terdapat di seputar dan sekitar keraton. Selain itu istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang begitu kental. Filosofi dan mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama keraton.
6. Plengkung Gading
Plengkung Gading yang bernama asli Plengkung Nirboyo merupakan pintu selatan dari komplek Kraton Yogyakarta.
7. Panggung Krapyak
Panggung krapyak atau sering disebut Kandhang Menjangan dibangun oleh Sultan HB I dan saat ini merupakan benda cagar budaya. Gedhong panggung, demikian disebut, merupakan sebuah podium dari batu bata dengan tinggi 4 m, lebar 5 m, dan panjang 6 m. Tebal dindingnya mencapai 1 m. Bangunan ini memiliki 4 pintu luar, 8 jendela luar, serta 8 pintu di bagian dalam.
Atap bangunan dibuat datar dengan pagar pembatas di bagian tepinya. Untuk mencapainya tersedia tangga dari kayu di bagian barat laut. Bangunan bertingkat ini disekat menjadi 4 buah ruang. Dahulu tempat ini digunakan sebagai lokasi berburu menjangan oleh keluarga kerajaan.
8. Pantai Selatan (Cepuri)
Pantai selatan dengan mitosnya Nyi Roro Kidul memang sudah terkenal. Sedangkan Cepuri, yaitu tempat Upacara Labuhan Pantai Selatan yang terletak di Pantai Parangkusumo atau sebelah barat Parangtritis. Dan disinilah garis itu diakhiri.
Dan inilah Garis Lurusnya…!!!!!!
DAN NGOMONG2 TS HAUS NIH JOGJA LAGI PANAS2 NYA BOLEH DONG SEKIAN DARI ANE DAN MAAF JIKA AGAK BERANTAKAN ATAUPUN ADA YG BILANG REPOST NIAT ANE CUMA BERBAGI AJA
Spoiler for tambahan pencerahan dari sesama kaskuser gan.:
0
34.2K
438
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan