- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yuk ke Festival Danau Toba


TS
cungkimax
Yuk ke Festival Danau Toba

Uploaded with ImageShack.us
pengantar
Spoiler for FDT:
Festival Danau Toba (FDT) kembali digelar. Kalau sampai tahun lalu masih bernama Pesta Danau Toba (PDT), kini namanya diubah menjadi FDT. Hal itu juga menunjukkan bahwa FDT ditingkatkan "kelasnya", menjadi sebuah festival yang tentu lebih dari sekadar pesta belaka. Tahun ini, FDT akan digelar di Samosir, dari 8 sampai 14 September 2013.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Provinsi Sumatera Utara yang menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer tersebut juga tercatat sebagai danau vulkanik terbesar di dunia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Kegiatan FDT kali ini mengangkat budaya lokal yang dikemas secara profesional. Salah satunya adalah Karnaval Sigale-gale. Acara unik dan penuh warna ini diyakini akan menarik perhatian bukan saja warga lokal atau wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Acara tersebut menjadi unik, karena digelar dalam bentuk karnaval. Kalau biasanya orang hanya menyaksikan Sigale-gale secara statis, dalam arti di satu tempat saja, maka kini pertunjukannya dibawa melewati suatu rute sejauh 4,5 kilometer. Dimulai dari Lapangan Bola Ambarita sampai ke open stage Tuktuk di Pulau Samosir.
Walaupun namanya Karnaval Sigale-gale, namun yang digelar lebih dari sekadar satu jenis seni pertunjukan Batak saja. Akan ditampilkan pula Gorga (seni ukir khas batak), Gondang (seni musik khas batak), Topeng Batak, Tandok (wadah dari anyaman khas batak), dan tentu saja keberadaan Ulos yang menjadi ikon Batak di dunia fashion. Kearifan budaya lokal ini dikemas dalam tampilan profesional, sehingga mampu menunjukkan bahwa budaya Batak yang merupakan bagian dari budaya nasional Indonesia, merupakan salah satu keunggulan negeri ini.
Acara menarik lainnya dalam FDT adalah Lake Toba's World Drum Festival. Berdasarkan data hanya ada sedikit kawasan di dunia yang menjadikan gondang (gendang atau drum) sebagai melodi. Di Asia, hanya di Myanmmar dan di Indonesia - khususnya di Tanah Batak - gendang atau drum dijadikan sebagai melodi dalam suatu pertunjukan musik tradisional.
Tetapi yang membuat festival yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara menjadi semakin menarik, karena pengunjung bukan hanya dapat menyaksikan, mengamati, dan mendukung pementasan seni budaya dan kompetisi olahraga yang diadakan, namun juga bisa ikut serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memang, selain pagelaran seni budaya, juga ditampilkan beragam kompetisi olahraga. Bukan sekadar kompetisi lokal, tetapi bahkan akan menjadi kompetisi internasional, karena diundang pula atlet-atlet dari sejumlah negara sahabat.
Di antara lomba-lomba olahraga yang digelar, termasuk olahraga perairan. Selain mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia, kompetisi tersebut juga untuk memperkenalkan Danau Toba sebagai salah satu arena olahraga perairan di Indonesia. Ada lomba renang, baik untuk kategori jarak pendek maupun marathon. Selain itu, akan diselenggarakan pula kompetisi Solu Bolon, lomba dayung dengan perahu tradisional yang biasa digunakan di Danau Toba.
Kompetisi olahraga lainnya adalah lomba paralayang dengan kategori akurasi pendaratan, baik di darat maupun di air. Percaya atau tidak, tapi kawasan sekitar Danau Toba, disebut-sebut sebagai salah satu spot paralayang terbaik di dunia.
Jadi sungguh tepat, pelaksanaan FDT kali ini. Kalau dulu disebut Pesta, maka kini menjadi Festival. Lebih dari sekadar pesta, yang pasti akan menjadi lebih menarik.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Provinsi Sumatera Utara yang menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer tersebut juga tercatat sebagai danau vulkanik terbesar di dunia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Kegiatan FDT kali ini mengangkat budaya lokal yang dikemas secara profesional. Salah satunya adalah Karnaval Sigale-gale. Acara unik dan penuh warna ini diyakini akan menarik perhatian bukan saja warga lokal atau wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Acara tersebut menjadi unik, karena digelar dalam bentuk karnaval. Kalau biasanya orang hanya menyaksikan Sigale-gale secara statis, dalam arti di satu tempat saja, maka kini pertunjukannya dibawa melewati suatu rute sejauh 4,5 kilometer. Dimulai dari Lapangan Bola Ambarita sampai ke open stage Tuktuk di Pulau Samosir.
Walaupun namanya Karnaval Sigale-gale, namun yang digelar lebih dari sekadar satu jenis seni pertunjukan Batak saja. Akan ditampilkan pula Gorga (seni ukir khas batak), Gondang (seni musik khas batak), Topeng Batak, Tandok (wadah dari anyaman khas batak), dan tentu saja keberadaan Ulos yang menjadi ikon Batak di dunia fashion. Kearifan budaya lokal ini dikemas dalam tampilan profesional, sehingga mampu menunjukkan bahwa budaya Batak yang merupakan bagian dari budaya nasional Indonesia, merupakan salah satu keunggulan negeri ini.
Acara menarik lainnya dalam FDT adalah Lake Toba's World Drum Festival. Berdasarkan data hanya ada sedikit kawasan di dunia yang menjadikan gondang (gendang atau drum) sebagai melodi. Di Asia, hanya di Myanmmar dan di Indonesia - khususnya di Tanah Batak - gendang atau drum dijadikan sebagai melodi dalam suatu pertunjukan musik tradisional.
Tetapi yang membuat festival yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara menjadi semakin menarik, karena pengunjung bukan hanya dapat menyaksikan, mengamati, dan mendukung pementasan seni budaya dan kompetisi olahraga yang diadakan, namun juga bisa ikut serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memang, selain pagelaran seni budaya, juga ditampilkan beragam kompetisi olahraga. Bukan sekadar kompetisi lokal, tetapi bahkan akan menjadi kompetisi internasional, karena diundang pula atlet-atlet dari sejumlah negara sahabat.
Di antara lomba-lomba olahraga yang digelar, termasuk olahraga perairan. Selain mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia, kompetisi tersebut juga untuk memperkenalkan Danau Toba sebagai salah satu arena olahraga perairan di Indonesia. Ada lomba renang, baik untuk kategori jarak pendek maupun marathon. Selain itu, akan diselenggarakan pula kompetisi Solu Bolon, lomba dayung dengan perahu tradisional yang biasa digunakan di Danau Toba.
Kompetisi olahraga lainnya adalah lomba paralayang dengan kategori akurasi pendaratan, baik di darat maupun di air. Percaya atau tidak, tapi kawasan sekitar Danau Toba, disebut-sebut sebagai salah satu spot paralayang terbaik di dunia.
Jadi sungguh tepat, pelaksanaan FDT kali ini. Kalau dulu disebut Pesta, maka kini menjadi Festival. Lebih dari sekadar pesta, yang pasti akan menjadi lebih menarik.
pembukaan, 8 September 2013
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Upacara pembuka (valorisasi) terdiri dari berbagai kegiatan tradisi yang menandakan dimulainya Festival Danau Toba 2013 secara resmi. Kegiatan tradisi terdiri dari:
Pangurason Tu Tao, ritual yang menunjukkan harmonisasi antara manusia dan alam,
Penyeberangan tamu ke Samosir, disambut oleh Sigale-gale raksasa dan 17 solu bolon di tengah danau pantai Tuktuk,
Penyambutan di Dermaga Dumasari oleh 11 Bupati dan Walikota Lake Toba Regional Management diiringi pertunjukan seni dari 4 puak suku Batak,
Pawai menuju Open Stage Tuktuk, diiringi pertunjukan seni di sepanjang rute perjalanan,
Tortor Sawan Massal, untuk menyambut tamu di Open Stage
Upacara resmi pembukaan, ditandai dengan kolaborasi 4 tradisi Drum Chime Danau Toba.
B. FDT 2013 dibuka oleh: Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)
C. Waktu: Minggu, 08 September 2013, pukul 15.00 - 18.00 WIB.
D. Lokasi: Dermaga Tigaraja Parapat, Pantai Tuktuk, Dermaga Hotel Dumasari, Open Stage Tuktuk.
E. Konten Pertunjukan Seni
Simalungun: Ndihar, Tortor Sombah, Gonrang Sipitu-pitu,
Toba: Tortor Somba, Gondang Sabangunan, Gondang Malim,
Karo: Gendang Lima Sedalanen,
Pakpak: Tatak Manghera-hera, Gendang Merkata Si Sibah.
Sulang-sulang Hariapan, 8 September 2013
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Rite of Reversal (ritus pembalikan) adalah pemutarbalikan perilaku maupun simbol-simbol status sosial yang menjadi kekhususan dalam berbagai festival dunia. Ritus ini dimaknai sebagai simbol ketidakabadian manusia, kebudayaan, dan kehidupan itu sendiri. Kegiatan-kegiatan penting yang mewakili sifat-sifat yang kontras (saling bertentangan) diputarbalik melalui pesta topeng dengan cara laki-laki berpakaian perempuan dan sebaliknya perempuan berpakaian laki-laki, peran sosial majikan dibalik melayani karyawannya, dan lain-lain.
Dalam valorisasi Festival Danau Toba 2013, ritual pembalikan dilakukan dengan mengadopsi upacara tradisional masyarakat yang hidup di tepian Danau toba, khususnya upacara yang disebut “sulang-sulang hariapan”, Batak Toba, yaitu upacara menyulang (menyuapkan) makanan yang lezat oleh seluruh keluarga (dan unsur Dalihan Na Tolu) terhadap orang tua yang telah berusia lanjut dan dianggap sangat berjasa kepada seluruh keluarga, dihormati, dicintai.
Peran Suhut yang di dalam adat merepresentasikan pihak tuan rumah dalam sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu diperankan oleh Bupati dari sebelas wilayah administratif Tepian Danau Toba (11 bupati) yang bertindak sebagai “Suhut Sihabolonan” sekaligus sebagai anak dan keluarga dari orang tua yang akan disulang. Orang-orang tua yang berperan sebagai “ayah” atau “bunda” dari Suhut Sihabolonan (11 bupati) adalah dipilih dari orang-orang tua yang hidup sangat sederhana dari kesebelas kabupaten Tepian Danau Toba. Sedangkan mereka yang dianggap sebagai “hula-hula” dan ikut meyulang “ayah/bunda” (rakyat “miskin”) adalah para pejabat tinggi (Menteri, Gubernur, dan lain-lain), para pemimpin adat, cendekia, ulama, yang terdapat di wilayah ini.
Alur dari ritus pembalikan ini adalah:
Sipinta Gondang menjelaskan upacara sulang-sulang hariapan dalam tradisi Batak Toba dan sekaligus manortor singkat.
Big Screen, menampilkan profil tokoh (orang tua) yang akan disulangi.
Upacara Sulang-sulang Hariapan, acara menyulangi (menyuap) orang tua yang mewakili 4 puak suku Batak.
Manortor bersama dengan orang tua yang disuapi dan seluruh masyarakat yang hadir.
B. Waktu : Minggu, 08 September 2013, pukul 17.00-18.00 WIB
C. Lokasi : Open Stage Tuktuk
Si Gale-galeCarnival, 9 September 2013
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi kegiatan
Sigale-gale adalah tradisi seni pertunjukan boneka kayu khas Batak Toba. Terutama terdapat dan menjadi ciri-ciri khas Pulau Samosir. Dalam Festival Danau Toba 2013, parade ini bersifat sekuler yang disebut dengan “Karnaval Sigale-gale”. Karnaval Sigale-gale melibatkan berbagai elemen-elemen simbolis 4 puak suku Batak, diantaranya:
Pengembangan Bentuk Sigale-gale, terdiri dari sigale-gale asli, sigale-gale dengan desain dikembangkan, dan sigale-gale apung.
Tarian dan Kostum Tradisi/Festiviti, merupakan tarian yang mengikuti gerakan sigale-gale dengan kostum tradisi yang menarik dengan Tandok.
Gondang Hasapi, Gondang Bolon, Drumband, sebagai pengiring dan pembuka jalan karnaval Sigale-gale.
Gundala-gundala, terdiri dari Gundala-gundala asli, topeng gundala-gundala, Burung Sigurda-gurdi.
Gendang Lima Sedalanen, untuk mengiring Gundala-gundala dalam Karnaval.
Huda-huda/Toping-toping, terdiri dari Topeng, Burung, kostum karnaval, dan musik pengiring karnaval.
Genderang Merkata Si Sibah, Silat, dan Atraksi Budaya sebagai kontribusi dari Pakpak.
B. Waktu: Senin, 9 September 2013, pukul 15.00-18.00 WIB
C. Lokasi : Open Stage, Bukit Beta
D. Konten : Simalungun: Huda-huda/toping-toping, Sarune Bolon, Gonrang Sipitu-pitu, Seperangkat Gong
Toba: Gondang Hasapi, Gondang Bolon
Karo: Gendang Lima Sedalanen, Sarune
Pakpak: Genderang Merkata Si Sibah
World Drum, 10-13 September 2013
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Tradisi drum chime atau drum melodi di dunia hanya ada di 3 negara yaitu: Uganda (Afrika Timur), Myanmar, dan Batak (Indonesia). Tradisi drum chime Batak merupakan tradisi drum yang mempunyai variasi paling banyak, tercermin dari variasi drum chime 4 puak suku Batak. Kekayaan tradisi drum chime Batak inilah yang menjadi awal munculnya gagasan Festival Danau Toba 2013 menjadi tuan rumah World Drum Festival pertama di dunia.
Para penampil di Lake Toba World Drum Festival merupakan maestro-maestro drum/gendang nasional dan internasional. Kolaborasi seluruh maestro gendang akan dapat kita saksikan pada penutupan Lake Toba World Drum Festival yang sekaligus penutupan Festival Danau Toba 2013. Adapun para maestro gendang/drum yang akan tampil adalah:
1. Afrika
BADEMA TROUP :
Mr.Saidou KONATE
Mr.Dédou DOMBOUE
Mr Abdoulaye KONATE
Mr.Karim KONATE
Mr.Adama KONATE
Mr.Samuel CAILLAULT
2. Myanmar
Mr.Kyaw Kyaw Oo ( Kyauk Sein )
Mr.Thu Rain Nyan Linn
3. Jepang: Taiko
4. Singapura
5. Malaysia
6. Amerika (Dallas)
Mr. Jamal Mohamed
Mr. Jonathan Randal Jones
Mr.Michael William Nesuda
Mr.Poovalur Sriji
7. China
Mr Jay
Mrs Jay
8. Bali: Balawan
9. Bengkulu: Kesenian Dol
10. Lombok: Kesenian Gendang Beleq
11. Banyuwangi: Kesenian Kuntulan
12. Makasar (Bugis)
13. Senyawa (Musik Luku)
14. Gondang Bolon
15. Gondrang Sipitu-pitu
16. Gendang Lima Sedalanen
B. Waktu
Selasa, 10 September 2013 - Sabtu, 14 September 2013, pukul 19.30 - 22.00 WIB
C. Lokasi
Main Stage Bukit Beta
World Super Swim, 11-14 September 2013
Spoiler for renang:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi kegiatan:
World Super Swim adalah kegiatan eksebisi berenang mengelilingi Pulau Samosir. Total jarak tempuh berkisar 117 km, merupakan rekor jarak tempuh renang dunia yang baru.
Selain World Super Swim diselenggarakan juga renang rakyat 500 m yang terbuka untuk umum dengan target peserta sebanyak 1000 orang.
Waktu:
World Super Swim: 11 September - 13 september 2013 pukul 09.00 - 17.00
Renang Rakyat: 14 September 2013 pukul 09.00 - 12.00
Lokasi:
Dermaga Hotel Dumasari: start dan finish World Super Swim
Pantai Tuktuk: Renang Rakyat 500 m
Peserta Lomba:
World Super Swim: Perenang Profesional yang diundang oleh panitia
Renang Rakyat: Terbuka untuk seluruh masyarat.
Solu Bolon Royal Boat, 8-14 September 13
Spoiler for SoluBolon:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi kegiatan :
Lomba Solu Bolon adalah lomba perahu dayung tradisional suku Batak yang terdiri dari beberapa kategori, antara lain :
Kategori Solu Bolon jarak 1000 m, Kelas terbuka diikuti oleh tim dayung dari klub-klub dayung nasional dan tingkat daerah dari seluruh Indonesia
Kategori Solu Bolon jarak 500 m, Kelas terbuka diikuti oleh tim dayung dari klub-klub dayung nasional dan tingkat daerah dari seluruh Indonesia.
Lokasi: Pantai Tuktuk
Water & Ground Paragliding, 11-14 September
Spoiler for Paralayang:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi kegiatan :
Paralayang, kegiatan terbang layang yang diadakan dalam Festival Danau Toba. Setidaknya terdapat tiga keunikan dalam lomba paralayang danau toba ini, yaitu view udara kawasan Danau Toba yang indah, Pendaratan di danau, dan pemanfaatan udara geothermal sebagai sumber pergerakan paralayang. Ada beberapa kategori dalam lomba paralayang dimana seluruh kategori terbuka umum untuk seluruh wilayah.
Waktu :
Kategori Ketepatan Mendarat di darat senior dan junior: 11-13 September 2013 pukul 09.00-16.00
Kategori Ketepatan Mendarat di air: 14 September 2013 pukul 09.00-16.00
E. Lokasi : Bukit Siulakhosa (Start), Bukit Beta (Ground Landing), Pantai Bukit Beta (Water Landing)
Traditional Games, 8-14 September 2013
Spoiler for FDT:
SPOILER=FDT]
Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Pada festival Danau Toba 2013 ini, seluruh pengunjung akan dapat menyaksikan permainan tradisi marumpasa dan marjalengkat. Marumpasa adalah tradisi berbalas pantun dalam budaya Batak yang dapat disaksikan pada setiap upacara-upacara tradisi Batak seperti perkimpoian, menghormati orang tua, dan lain-lain. Pada festival ini marumpasa dikemas dalam bentuk lomba antar kelompok pemuda Batak.
Marjalengkat/Engrang adalah tradisi bermain yang biasa dilakukan oleh anak-anak dan remaja Batak. Pada festival Danau Toba 2013 ini marjalengkat dikemas dalam bentuk lomba antar kelompok pelajar.
B. Lokasi dan Waktu
Marjalengkat: Area Permainan Bukit Beta, 10-13 September 2013, pukul 10.00-12.00 WIB
Marumpasa: Open Stage Pangururan, 09-14 September 2013
C. Peserta Lomba
Terbuka untuk 11 Kabupaten/Kota yang tergabung dalam Lake Toba Regional Management

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Pada festival Danau Toba 2013 ini, seluruh pengunjung akan dapat menyaksikan permainan tradisi marumpasa dan marjalengkat. Marumpasa adalah tradisi berbalas pantun dalam budaya Batak yang dapat disaksikan pada setiap upacara-upacara tradisi Batak seperti perkimpoian, menghormati orang tua, dan lain-lain. Pada festival ini marumpasa dikemas dalam bentuk lomba antar kelompok pemuda Batak.
Marjalengkat/Engrang adalah tradisi bermain yang biasa dilakukan oleh anak-anak dan remaja Batak. Pada festival Danau Toba 2013 ini marjalengkat dikemas dalam bentuk lomba antar kelompok pelajar.
B. Lokasi dan Waktu
Marjalengkat: Area Permainan Bukit Beta, 10-13 September 2013, pukul 10.00-12.00 WIB
Marumpasa: Open Stage Pangururan, 09-14 September 2013
C. Peserta Lomba
Terbuka untuk 11 Kabupaten/Kota yang tergabung dalam Lake Toba Regional Management
Singing Competition, 9-14 September
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi Kegiatan
Dengan semakin pesatnya budaya luar yang masuk ke Indonesia, terkadang kita lupa dengan aneka ragam budaya yang kita miliki. Sebagai contoh di bidang tarik suara, banyak masyarakat kita yang hampir melupakan lagu tradisional daerah masing-masing. Oleh karena itu lomba bernyanyi ini diadakan di dalam Festival Danau Toba adalah sebagai salah satu cara jitu untuk menarik perhatian masyarakat Sumatera Utara pada khususnya dan wisatawan lokal maupun mancanegara pada umumnya agar dapat berpartisipasi dalam rangka melestarikan alam, adat istiadat dan kebudayaan daerah.
Dengan tujuan:
Menarik wisatawan asing agar dapat berkunjung ke Sumatera Utara dan memperkenalkan lagu daerah, khususnya Lagu Batak
Mengembangkan bakat-bakat anak daerah yang mempunyai talenta menyanyi
Melestarikan lagu daerah Batak agar tidak punah
Memberi hiburan masyarakat dan wisatawan
B. Lokasi dan Waktu
Audisi (kategori solo): Hall Hotel Toledo, 9 September 2013
Audisi (kategori paduan suara): Hall Hotel Toledo, 11 September 2013
Final : Main Stage Bukit Beta, 13 September 2013, pukul 10.00 WIB - SELESAI
Parekraf Exebition, 8-14 September
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Deskripsi kegiatan:
Parekraf expo ini adalah pameran produk-produk unggulan pariwisata dan ekonomi kreatif dari 11 kabupaten/kota yang tergabung dalam Lake Toba Regional Management (LTRM). Setiap Kabupaten/Kota menempati satu area booth, sehingga akan terdapat 11 booth yang mewakili masing-masing daerah. Pameran ini tidak dipungut biaya.
B. Waktu: 8-14 September 2013, pukul 09.00 - 22.00
C. Lokasi: Bukit Beta
Workshop, 8-14 September
Spoiler for FDT:
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan worksop ini mempunyai 4 jenis yang setiap harinya dipertunjukkan kepada semua masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba yaitu:
Workshop Alat Musik, belajar tentang cara memainkan gendang dan alat musik tradisional Batak
Workshop Sigale-gale, belajar bagaimana cara membuat dan memainkan patung Sigale-gale
Workshop Tenun Ulos, belajar bagaimana cara pembuatan ulos
Workshop kuliner, belajar bagaimana cara membuat masakan kuliner khas Batak
B. Waktu
9-13 September 2013, pukul 10.00-11.00 WIB dan 13.30-14.30 WIB
C. Mentor/Pemateri
Alat Musik: Jamal Muhamed, Vicky Sianipar(*), Hardoni Sitohang(*)
Sigale-gale: Gindo Rumahorbo(*)
Tenun: Merdi Sihombing(*)
Kuliner:
D. Lokasi
Area Workshop Bukit Beta
Kegiatan worksop ini mempunyai 4 jenis yang setiap harinya dipertunjukkan kepada semua masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba yaitu:
Workshop Alat Musik, belajar tentang cara memainkan gendang dan alat musik tradisional Batak
Workshop Sigale-gale, belajar bagaimana cara membuat dan memainkan patung Sigale-gale
Workshop Tenun Ulos, belajar bagaimana cara pembuatan ulos
Workshop kuliner, belajar bagaimana cara membuat masakan kuliner khas Batak
B. Waktu
9-13 September 2013, pukul 10.00-11.00 WIB dan 13.30-14.30 WIB
C. Mentor/Pemateri
Alat Musik: Jamal Muhamed, Vicky Sianipar(*), Hardoni Sitohang(*)
Sigale-gale: Gindo Rumahorbo(*)
Tenun: Merdi Sihombing(*)
Kuliner:
D. Lokasi
Area Workshop Bukit Beta
Glittering Lake Toba Concert, 14 September
Spoiler for FDT:

Uploaded with ImageShack.us
A. Konsep Kegiatan
Sebuah pementasan seni pertunjukan yang bersumber dari berbagai ekspresi seni: musik (World Music), tari (tradisional / kontemporer), dan elemen-elemen seni visual dengan melibatkan artis-artis nasional maupun internasional yang diintegrasikan dengan puncak acara Festival Danau Toba yang meliputi penobatan manusia unggul dalam dunia kreatif khususnya yang berasal dari empat puak suku Batak dan pengumuman tuan rumah Festival Danau Toba 2014. Materi dan pendukung konser musik dalam “Glittering Lake Toba” adalah artis-artis Batak berkelas nasional / internasional: Kolaborasi maestro Internasional yang berpartisipasi dalam Lake Toba World Drum Festival termasuk para maestro taganing Toba dan gendang Indung Karo, serta potensi seni vokal Batak yang fenomenal.
B. Pengisi Acara
Jamal Mohamed (perkusi Sting)
Sriji (India)
Yappy B Pangaribuan
Edward Panjaitan
Frans Dedy Sirait
Charlie Hutasoit
Ehud Eduard Kondologit
Agustina Urbinas
Tongam Sirait
Rita Butar Butar
Chrisna Sari Simanjuntak
Lea Angeline Simanjuntak
Michael Anthonius
Indarto
Julian Eka Handayani
Martahan Sitohang
Ratna Karya Riantiarno
Norbertus Riantiarno
Ine febriyanti
Jodi Rendra Prameswhara
C. Waktu
Sabtu, 14 September 2013, pukul 18.00-22.00 WIB
D. Lokasi
Main Stage Bukit Beta
Spoiler for sumber:
festivaldanautoba.com
mohon maaf bila tritnya agak sedikit berantakan...
MARI TINGKATKAN PARIWISATA INDONESIA



0
2K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan