Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahyu4hAvatar border
TS
wahyu4h
Kelakuan Guru di Pare - Pare
Rabu, 4 September 2013 00:31

PAREPARE

Dunia pendidikan di Kota Parepare, kembali tercoreng, dengan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru SDN 28 Parepare, terhadap muridnya berinisial RS (9), hanya karena lupa membawa pas foto, Selasa (3/9/2013). Informasi yang dihimpun, kasus dugaan pemukulan menggunakan penggaris besi, yang dilakukan Rostina, terhadap anak gurunya, RS, berawal karena Rostina kesal, RS tak juga membawa pas foto. Hal tersebut diungkapkan oleh ayah kandung RS, Hendrik, saat ditemui di Mapolsek Bacukiki, saat akan melaporkan kasus tersebut. Menurut Hendrik, akibat pemukulan tersebut anak perempuannya, mengalami luka memar dibagian bahu kirinya. "Ini sudah sangat keterlaluan pak. Masa anak kecil dipukul pakai mistar besi sampai memar seperti itu. Seharusnya ia memberikan teguran jangan pakai kekerasan," sesal Hendrik. Hendrik bahkan mengatakan, orang tua manapun akan marah, jika anaknya dipukul hingga meninggalkan bekas seperti di pundak anaknya. Ia juga berharap agar pihak sekolah, dan Dinas Pendidikan Kota Parepare, memberikan sanksi terhadap oknum guru tersebut, agar kasus yang sama tidak terulang lagi. Hingga berita ini dirilis, Rostina belum berhasil dimintai konfirmasi terkait dugaan kasus pemukulan yang dilakukannya, terhadap RS. Terpisah Kepala SDN 28 Parepare, Nasaruddin yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap oknum tersebut terkait peristiwa dugaan penganiayaan siswa ini. "Kita upayakan agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan jalur mediasi antara pihak oknum guru dan keluarga korban," harap Nasaruddin. Laporan Hendrik Ditolak Polisi Tak hanya menyesalkan sikap oknum guru tersebut, Hendrik juga mengaku sangat menyesalkan sikap kepolisian Sektor Bacukiki karena menolak laporannya." Laporan saya tidak diterima pak. Padahal saya sudah menunggu satu jam lamanya. Alasannya, karena mau dimediasi dulu. Saya maunya laporan saya dulu diterima dan langsung diproses," kata Hendrik Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Parepare, AKBP Himawan Sugeha yang dikonfirmasi membantah jika stafnya menolak laporan Hendrik. " Bukan tidak diterima mas. Biasanya kan sebelum dilanjutkan ke penyidikan, polisi berupaya agar kedua belah pihak dimediasi dulu,karena biasanya pelapor mencabut laporan mereka saat proses penyidikan berlangsung, inikan susah mas. Saya juga memohon maaf jika anggota kami mungkin kurang profesional dalam memediasi," kata Himawan Sugeha.(*)

Spoiler for Gambarnya Gan:


Quote:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:


Maaf gan, kemarin pagi Cuma copas dari TRIBUN-TIMUR.COM pake HP, lom sempet edit buat rapiin lagi, emoticon-Hammer2
Diubah oleh wahyu4h 07-09-2013 05:57
0
3.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan