Sudah lebih dari 5 tahun bergelut dengan aktivitas pulang pergi jalan kaki ke kampus tempat menuntut ilmu, di sebuah kota yang penuh dengan mahasiswa. 5 tahun yang lalu berangkat dengan penuh harapan dan doa dari orang tua serta sodara-sodara yang ada dikampung, berangkat dengan tekad yang kuat mengejar mimpi yang indah, menjemput masa depan dengan penuh suka cita. Hingga akhirnya dalam sebuah perjalanan yang cukup lama,berbagai macam ujian dihadapi dari mulai ujian akhir semester sampai ujian hidup yang dihadapi.
Semua terasa begitu cepat berlalu dari mulai menjadi junior dengan banyak teman-teman senior sampai akhirnya menjadi senior dengan banyak teman-teman junior. Dulu banyak teman satu angkatan, teman bersenda gurau yang bisa di ajak curhat dan bisa jadi tempat berhutang ketika isi dompet sudah menipis bahkan habis karena orang tua di kampung kadang telat mengirimkan uang bulanan. Ketika teman-teman satu angkatan di wisuda, hanya ucapan selamat yang bisa diberikan.
Waktu berlalu dan sampai lah pada perayaan wisuda berikutnya, dan banyak teman-teman junior yang wisuda, posisi diri masih sama hanya bisa mengucapkan selamat serta menjadi juru foto bagi mereka, perenungan dan kerja keras untuk membantu meringankan beban orang tua bayar SPP itu yang dilakukan. Menjadi penonton yang baik bukan hanya ketika ada perayaan wisuda, tetapi ketika malam minggu tiba yang sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktu dengan pasangannya.
Macan kampus yang punya banyak kasus, itulah gelar yang diberikan oleh teman-teman satu angkatan yang kini mengalami perubahan status dari mahasiswa ke pekerja dan sebagian pengangguran(masih menganggur lebih tepatnya). Orang tua di kampung sudah sering menanyakan kapan lulus,mereka tidak tau banyaknya peraturan yang menghadang untuk bisa lulus, dari mulai tunggakan bayaran uang praktek, peraturan akademik, bahkan dosen yang sentimen (katanya). Tetangga di kampung sudah menganggap sukses, pacar dikampung dibawa lari sama anak juragan tanah, teman SD dikampung sudah punya anak dua. Disini hingga saat ini, masih bergelut dengan buku demi satu tujuan yaitu WISUDA.