Liputan6.com, Jakarta: International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 371 orang di dunia yang berusia 20-79 tahun memiliki diabetes. Sedangkan Indonesia, masuk urutan ke tujuh dengan prevalensi diabetes tertinggi.

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS yang ditemui saat acara 'Blue Print For Change' (laporan studi mengenai penyakit diabetes) di kantor kementrian kesehatan, Jakarta, Selasa (3/9/2013)

Menurut Thandra, untuk menindaklanjuti hal tersebut, saat ini kemenkes memiliki kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM (Diabetes Melitus) yaitu kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) penyakit tidak menular dan implementasi perilaku CERDIK.

"Posbindu ini merupakan kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat dalam pengendalian faktor risiko DM secara mandiri, dan berkelanjutan. Saat ini sudah ada 7.225 posbindu di Indonesia. Dan implementasi CERDIK yaitu C (Cek kesehatan secara berkala), E (Enyahkan asap rokok), R (Rajin aktivitas fisik), D (Diet sehat dan seimbang) I (Istirahat cukup) dan K (Kelola Stres)," jelas Tjandra.

Selain itu, Tjandra menyampaikan bahwa saat ini kemenkes telah menghasilkan 13 buku tentang diabetes seperti pedoman, standar, petunjuk teknis dan buku saku termasuk media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

(Fit/Igw)