Skalanews - Anggota Komisi I DPR, Ramadhan Pohan mengaku tidak kaget dengan diusulkannya nama Fauzi Bowo (Foke), oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) RI untuk Jerman.

Pasalnya Ramadhan berpendapat, Foke memang pantas untuk menjabat sebagai Dubes RI untuk Jerman. Sebab Foke seperti diketahui memang lulusan dari sebuah perguruan tinggi di Jerman. Terlebih, Foke sudah biasa berkomunikasi dengan bahasa Jerman sehari-hari.

"Pengetahuan budaya dan kultur Jerman cukup kuat. Beliau tidak akan alami kesulitan atau culture shock karena bisa berbahasa sehari-hari bahasa Jerman," kata Ramadhan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).

Lebih lanjut, politikus asal Partai Demokrat ini pun lantas berharap, Foke dapat mempermudah Indonesia untuk mengejar target-target yang diharapkan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Negara Jerman, dengan segala kemampuan yang dimilikinya itu.

"Pengalaman dia ini akan memudahkan Indonesia dalam mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah. Dia bisa berbahasa Jerman, sambil memajukan kepentingan kita. Kalau memang beliau yang diajukan ke Komisi I. Saya rasa tidak akan ada kendala," kata Ramadhan.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang beredar di wartawan, Fauzi Bowo akan ditempatkan sebagai Dubes RI untuk Jerman. Selain itu, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal (Purn), Ito Sumardi akan menjadi Dubes RI untuk Myanmar.

Selain dua nama tersebut, ada pula 20 nama lainnya yang diusulkan oleh Presiden SBY, antara lain Sekretaris Menteri Pemuda dan Olaharaga (Menpora) Yuli Mumpuni dan juga adik dari Yusril Ihza Mahendra, Yusron Ihza Mahendra.

Untuk selanjutnya, pihak Komisi I DPR nantinya merencanakan untuk melakukan 'fit and proper test' atau uji kepatutan dan kelayakan kepada para calon Dubes yang diusulkan oleh Presiden SBY tersebut.

Berikut daftar lengkap 22 usulan nama calon dubes RI:

1. Fauzi Bowo (Jerman),
2. Suprapto Martosetomo (Afrika Selatan),
3. Yuli Mumpuni (Spanyol),
4. Yusron Ihza Mahendra (Jepang),
5. Budi Bowoleksono (Amerika Serikat), menggantikan Dino Patti Djalal yang akan diangkat sebagai Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM),
6. Linggawaty Hakim (Swiss),
7. Komjen (Purn) Ito Sumardi (Uni Myanmar),
8. Letjen (Purn) TNI Jhony Lumintang (Filipina),
9. Drs Yuwono A Putranto (Norwegia),
10. Raudin Anwar (Libya),
11. Abdurrahman M Fachir (Arab Saudi),
12. Jose Antonio Morato Tavares (Selandia Baru),
13. Irmawan Emir Wisnandar (Laos),
14. Sugeng Rahardjo (China),
15. Burhanuddin (Sudan),
16. Nurul Qomar (Brunei Darussalam),
17. Gary Rachman Makmun Jusuf (Fiji),
18. Rahmat Pramono (PTRI Asean),
19. Diar Nurbiantoro (Rumania),
20. Mulya Wirana (Portugal),
21. Pitono Purnomo (Kamboja),
22. Moenir Ari Soenanda (Peru). (Risman Afrianda/day) http://skalanews.com/berita/detail/1...I-untuk-Jerman