Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Forum Buruh DKI Jakarta akan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 3 September 2013. Mereka menuntut kenaikan upah minimum 2014 sebesar Rp3,7 juta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjaha Purnama, mengatakan tuntutan buruh itu adalah permintaan yang tidak logis. Sebab, kata dia, pemerintah menetapkan upah minimum provinsi berdasarkan perhitungan kebutuhan hidup layak (KHL). Tidak seenaknya.
"Mereka kalau seperti itu dipecat semua (sama perusahaan). Siapa yang mau tanggung jawab. Perusahaan mana bisa bayar seperti itu," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota.
Menurutnya, menaikkan UMP itu bukan suatu langkah tepat karena memberatkan banyak pihak. Sebagai solusinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan berbagai fasilitas di antaranya Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar dan transportasi massal yang murah.
"KJS, KJP sebetulanya untuk membantu buruh, di situ tujuannya. Kami juga siapkan transportasi murah yang 10 persen. Targetnya kan di situ. Kami juga berikan rumah murah untuk mereka tinggal. Tujuannya kan itu. Anda dapat gaji untuk apa. Untuk memnuhi itu semua kan. Nah kami bantu," ucap dia.
Di sisi lain, Ahok menegaskan kepada para pengusaha untuk memberikan gaji sesuai KHL. Jika mereka tidak sanggup, mantan Bupati Belitung Timur ini mempersilakan para pengusaha meninggalkan Jakarta dan mencari kota lain yang biaya tenaga buruhnya lebih murah.
"Saya juga sudah tegaskan berkali-kali, kalau Anda menggaji warga DKI di bawah KHL, kami tidak setuju. Saya tegaskan kalau perusahaan Anda tidak mampu membayar orang sesuai KHL sebagai gaji minimal atau awal, artinya perusahaan Anda tidak boleh ada di Jakarta," ujarnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
nih buruh makin menggila aja, masak minta UMR 3,7jt.
Quote:
Original Posted By Phiong333►kawan2 harap jgn caci maki itu buruh
ingat buruh itu pendidikannya rendah,mereka itu ditanya mau gaji tinggi,yo jelas mau!
diiming2i sama serikat buruh,jelas mereka nurut,toh mereka cuman bidak catur dr orang dibelakang layar
yach salah adalah serikat buruhnya,masalahny pemerintah harus bisa meningkatkan kualitas para buruh dan menerapkan maksimal masa outsorcing misal 1 or 2 tahun,sisany dikasih permant gaji naikin yg sesuai kasih asuransi dll
tp sejujurnya seh,utk gaji 2jt masih bisa kok idup dijakarta kl hemat,tp kl itung gaya boros yach ga isa,kl miskin suami istri wajib kerja,yach pinter2 lah mengatur keuangan bukan memaksa pihak lain utk menutupi masalah keuangan si buruh
Quote:
Original Posted By prd0000►
Agan ga ngerti outsourcing ya?
Sekalian de.. kalo perlu taruh di depan supaya mereka ngerti apa arti kata outsourcing itu..
Jadi gini gan.. Outsourcing itu artinya agan bayar ke perusahaan lain untuk bekerja di kantor agan. Ane sendiri terus terang, ane lebih suka jadi karyawan outsource. Jadi misalnya PT A, dia mau outsource katering ke B. Nah, apa yang terjadi? Pertama PT A deal harga, bayar berapa per box per hari yang datang, kemudian kontrak berapa minggu. Setelah disepakati, PT A membayar PT B sejumlah yang disetujui, dan PT B mengirim makanan ke PT A. Mengenai karyawan di PT B, itu adalah tanggung jawab PT B. Mereka dibayar PT B.
Atau kasus kedua, misalnya sebuah PT A ingin melakukan sesuatu di luar bidang. Kebetulan ada PT B yang bergerak di outsource bidang tersebut. Kali ini ane punya pengalaman dengan pegawai seperti ini, yaitu implementasi software. Jadi kita bayar ke PT B sebesar 50 juta untuk setahun. Dalam setahun itu terdiri dari 5 bulan on site support, dan 7 bulan sisanya on call support. Selama 5 bulan itu, PT A berkewajiban untuk membayar uang transport sebesar 100 ribu, uang makan (karena kantor ane ga pake uang makan melainkan pesan di resto, karyawan tsb ikut makan bersama kita. Jadi kita ga bayar uang makan). Karyawan tersebut juga diprotek oleh PT B tersebut. kalau sampe karyawan tersebut pindah ke PT A, maka PT A bisa kena tuntut oleh PT B. Dalam kasus ane adalah 20 bulan gaji, atau 80 juta penalti. Karena itu outsource tidak bisa menjadi pegawai tetap. Jadi karyawan tersebut tetap karyawan PT B.
Kemudian untuk gaji, PT A sebetulnya tidak mau tahu. Selain ongkos ttransport 100 ribu dan uang makan, kita tidak punya kewajiban lain selain membayar PT B uang kontrak. Urusan gaji, karyawan tersebut menerima gaji langsung dari PT B. Bahkan seperti kasus lebaran kemarin, karena PT B libur sampai tgl 19 dan kita libur sampai tanggal 14, maka karyawan tersebut juga masuk tgl 19, dan kita tidak boleh ribut karena itu adalah karyawan PT B, dan bukan karyawan PT A.
Karena itu, sebetulnya urusan gaji, adalah urusan pegawai tersebut dengan perusahaan outsource, bukan perusahaan tempat dia bekerja. Dan kalau sampe dia menjadi menjadi pegawai tetap di client, maka itu dianggap PT B sebagai hijack karyawan, atau mencuri karyawan PT B. Biasa ada penalti berupa denda 20 bulan gaji, atau berapa ratus juta, dsb selain terminasi kontrak dan nama PT A masuk ke black list.
Quote:
Original Posted By apapun.itu►Kasihan buruh yg diimingi janji-janji,kasian buruh yg tidak ingin demo dan bekerja dirazia pabriknya supaya ikut demo oleh oknum buruh,kasian pabrik yg terpaksa libur karena buruhnya pada demo,kasian para investor yg ingin buka pabrik di Indonesia balik kanan karena khawatir keamanan dan kepastian hukum, kasian....kasian...kasian.... #upin_ipin_style
Quote:
Original Posted By Foxthread►
buruh lama lama gaji ente setara sama GM kisaran 9-15 juta..

makin banyak orang bodoh yg gak mau sekolah karna males mikir dan memilih buat jadi buruh , wong gajinya gede
mikir lah buruh buruh yg ada di bawah naungan serikat pekerja, kalo gaji ente pada naik, otomatis biaya produksi juga naik, imbasnya harga harga naik juga..

naik naikan terus dong

Quote:
Original Posted By Lights.►Ini sih demo musiman.. Tiap taun ada, dan naik terus. Sebenernya gaji naik itu hanya ilusi aja, klo gaji buruh naik maka staff jg harus pada naek, dan ujung2xnya harga barang naek karena supply uang dipasar bertambah.
Akhirnya buruh ttp aja gak sejahtera cuman terima uang lebih banyak, tp harga semuanya naek dan inflasi dan malah merusak ekonomi.
Masalah ini disebut Geirlitz problem ato yang lebih dikenal sebagia price-wage spiral dalam teori ekonomi.
Ada 2 jalan keluar dari masalah ini. Didalam sistem ekonomi gak boleh full employment harus ada sebagian kecil workforce yang menganggur dan dibuat mengangur atau produktivitas labor working hoursnay harus ditingkatkan sehingga outputnya dapat cukup untuk ttp mempertahankan supply/demand rate yang artinya mempertahankan margin profit.
Makanya Karl-Marx didalam Das Kapitalnya menunjukan bahwa Wage-Dependent class (yang artinya buruh) adalah sebuah bentuk perbudakan modern karena masalah diatas, gimanapun ttp aja jadi kaum paling diinjek dibawah demi mempertahankan margin profit bagi pemilik modal.
Quote:
Original Posted By henry2k►mrk tuh kerja ap ya mnta dgaji 3.7 sbulan??
br aj dnaikin eh skr mnta naik lg..
buruh kyk gt pecat aj smuany, msh bnyk kok yg mau kerj dgn gaji 2.2..
kerja yg bener tong jgn nuntut hak aje.. kwajiban ente mana??
ud gitu bikin jln macet aj..
aspirasi?? aspirasi apaan?? tunjukin prestasi br knaikan gaji.. prestasi kaga ad gaji mau dnaikin.. prusahaan nyak lo apa??
Quote:
Original Posted By eowynochi►Itulah kalau sekolah cuma untuk cari uang, segala diukur dengan materi tanpa berfikir efek samping nya.
Mangkanya kalian nanti kalau punya anak, jadikan sekolah itu sarana memperluas wawasan, biar ga dikit2 minta naik gaji kalau masuk dunia kerja.
Quote:
Original Posted By pad4l4r4ng►asalamualaikum wrb
kemaren saya ngobrol2 sama tetangga yg jadi buruh di pabrik tekstil
kata dia ngapain ikut ikutan demo kalau udah jadi pegawai tetap
ini mah udah jadi pegawai tetap mau aja di ajak demo
lagian kata dia ngapain juga demo buruh ko LSM sama ormas ormas yg ga berkepentingan nimbrung di demo buruh
SPSI juga yg gajih kan buruh,1000 rupiah per buruh,bayangkan sama agan semua 1000 kali ribuan buruh
trus kata tetangga ane yg cuman lulusan SMP,pemikirannya lebih pintar dari orang yang lulusan sarja ekonomi neeh...cekidot gan
Kalau saya jadi pemilik perusahaan,lebih baik memutus hubungan kerja dengan buruh kontrak yang meninta gajih UMR 2,5 juta...itu belum intensif sama upah lemburan...kalau di tambahkan bisa melebihi 3 juta lebih
Lebih baik memperkerjakan tenaga harian lepas....sanggup ko setiap perusahaan membayar Rp. 75.000 per orang yang kalau di jumlahkan hanya 2,25 juta rupiah perbulan....tidak perlu ada intensif
kalau masalah kurang dan kurang terus...semua orang juga pasti kurang terus kalau masalah uang...tinggal gaya hidupnya saja kalau kata dia
buruh pabrik aja gaya hidupnya pengin kaya orang kantoran,baru jadi buruh pabrik aja udah pengin pakai hp BB...( emang nya bisnis ) kata dia
buruh pabrik aja hp nya ga cukup satu,trus gaya hidupnya udah kaya pengin orang kaya saja,yg dikedepankan gensgi dan gensi saja
baru jadi buruh saja sudah ingin terpandang,pakai hp BB lah,adroid lah,,,,jadi yg salah ya buruh itu sendiri juga
pake langganan tabloid segala,itu yg butuh dan perlu kan buruh tersebut...kenapa nyalahin pemerintah sama perusahaan...pemikiran yang aneh kata dia...hahahahahahahaha
saya aja 15 tahun jadi buruh,dari mulai gajih 800 ribu sampai skarang jadi 1,8 juta cukup ko...bayar kontrakan bisa,anak 3 sekolah semua lancar,tinggal bagaimana pola hidupnya saja kata dia
Gimana tuh agan agan pendapat agan pemikiran seorang buruh yang hanya lulusan SMP ??
Quote:
Original Posted By dariusss►Sekalian suruh buruh demo minta gaji 3,7 milliar/bulan ...

Pertama ... buruh minta naik UMP, trus ... bensin dinaikin sama pemerintah, trus ... dollar naik lagi, trus ... harga semua barang naik tak terkendali, trus ... buruh minta naik UMP lagi, trus ... bensin dinaikin lagi sama pemerintah, trus ... trus ... trus ... dst!

Quote:
Original Posted By Kulilecet►hems semua pada nyalahin buruh, padahal meski ente level manajer kalo masih kerja ama orang ente juga BURUH kan, cuman make dasi doank.
Ane buruh gan, dan emang apa yang diminta buruh 100% ga masuk akal, tapi untuk apa mereka kayak gitu ??? Jangan-jangan supaya mereka didengar, karena kita tahu semua media publik baik TV atau radio di Indonesia ini semua milik ParPol dan ente semua tau ParPol tuh kayak gimana,,,,,
Biarin aj buruh minta segitu, toh keputusan tentang UMK bukan diputusin ama buruhnya tapi lewat dewan Pengupahannyakan
Quote:
Original Posted By pejuangkepagian►Koh Ahok mana cukup buat beli pulsa BBM, kredit motor, kredit mobil, makan 3x sehari diluar, biaya sekolah dan les anak2x, biaya belanja istri, pakaian layak dsbnya ( wakil rakyat aja dapet duit tunjangan buat pakaian tiap bulan ) masa rakyatnya ga dapet? dst dst
diatas ini pikiran tuh buruh2x
Quote:
Original Posted By rinaldoaldo92►
Hmm.. yang seperti ini bikin susah aja. Buruh makin banyak yang protes.. 3,7 juta? Itu hitungannya dari mana?.. uang segitu cukupnya buat apa? Hidup di Jakarta itu susah, tapi kita harus mensyukuri apa yang kita punya, jangan hanya terus tuntut menuntut. Kasihan para pengusaha - cashflownya nggak stabil, untung rugi nggak tahu, buruh minta naik gaji, dan kalau nggak bisa bayar berdasar KHL disuruh keluar..
Quote:
Original Posted By prd0000►Tambahin.. Pelajaran mengenai gaji employer vs employee, dan efeknya. WAJIB NONTON. Biar ngerti
The truth about the Minimum Wage