khudhoriAvatar border
TS
khudhori
Sekolah Tinggi Ilmu Korupsi ala Babeh Iwan Fals..
gue nontn paling depan, tapi nggak sempat ngeliput nih berita..
sakng seriusnya nonton babeh
eh..akhirnya ada juga yang ngeliput...
ini liputan 100% bener, real and nyata...


Musisi kawakan Iwan Fals tampil enerjik saat menghibur ribuan penggemarnya dalam konser tunggal di Stadion Kridosono Yogyakarta Sabtu malam 31 Agustus 2013.

Diiringi permainan sejumlah musisi seperti Toto Tewel (gitar) dan Isnan Noorsaid (drum), pelantun lagu Bento itu pun suskes membuat ribuan Oi, Orang Indonesia, berjingkrak. Para Oi, penggemar Iwan itu berdatangan dari berbagai penjuru. Ada yang dari Jawa Tengah juga Jawa Barat seperti Cirebon.

Tanpa memberi waktu panjang, usai naik panggung Iwan langsung menggeber sejumlah lagu lama seperti Coretan Dinding, Lagu Tiga, Para Kurcaci, juga Untuk Yani. Lagu lagu populer lain ikut digeber seperti Bunga Trotoar, Bongkar, juga Mimpi Yang Terbeli.

Yang cukup menghenyakkan penonton di konser berdurasi dua jam itu, saat penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu mengambil jeda lumayan lama ketika mendendangkan lagu lawas, Tikus Tikus Kantor.

Usai refrain pertama lagu dari album Ethiopia (1986) itu dinyanyikan, seketika para pengiring menghentikan permainan. Mereka memberi ruang dan waktu Iwan berbicara. Musisi berusia 51 tahun itu pun berorasi dengan gaya bak pengkotbah.

"Tanggal 28 April 2009 dulu, ada tokoh yang ingin mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Korupsi yang kampusnya ada di seluruh daerah Indonesia," katanya memulai orasi. Masa itu merupakan masa jelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden.

Di kampus itu, lanjut Iwan, mahasiswa hanya perlu menuntaskan silabus pendidikan yang total memuat 18 SKS (Satuan Kredit Semester). Mata kuliah yang diwajibkan meliputi Pengantar Ilmu Korupsi I (2 SKS) , Perekonomian Indonesia (2 SKS), Korupsi Dasar I (8 SKS), Sejarah Korupsi (2 SKS), Studi Kelayakan Korupsi (2 SKS), Manajemen Korupsi (2 SKS), juga Aplikasi Korupsi Menengah (2 SKS).

"Lulusannya bisa magang atau kerja di semua kantor pemerintah negeri ini. Kalau lulus maka gelarnya 'S. Krop' alias Sarjana Korupsi," urai Iwan yang disambut gelak tawa penggemarnya.

Pelantun lagu Bento itu lantas membeberkan 'kisah suskes' para alumni kampus itu dapat dilihat dengan prestasinya dalam mengangkat 'pamor' dari kantor tempatnya bekerja.

?Departemen Pendidikan, Departemen Agama, KPU, Departemen Keuangan, Departemen Persapian, Departemen Minyak, apa lagi?? tanya Iwan pada penonton. Usai orasi meniru pengkhotbah, Iwan pun berganti gaya bicara layaknya dalang.

Menggunakan bahasa Jawa, musisi yang pernah mendapat Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia itu terus menyindir para pelaku korupsi dengan menganalogikan satu persatu bagian tubuhnya. "Mataku pejabat, hidungku pengamat, ajianku aji korupsi," kata dia.

Dalam penampilannya malam itu, Iwan sesekali mengingatkan penggemarnya yang membawa anak dan istrinya. Ia meminta mereka tetap menjaga keamanan anggota keluarganya karena banyaknya massa. "Anaknya dijaga ya," kata ayah almarhum musisi Galang Rambu Anarki itu.
0
2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan