Kaskus

Entertainment

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Me-manage Cinta
Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 24 :

“Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”

Kita harus periksa apa yang lebih kita cintai, kalau seseorang cintanya kepada makhluk lebih dominan, maka siapa yang akan dapat lepas dari kekuasaan Allah SWT jika Allah SWT menolakkan makhluk yang dicari cintanya itu sehingga menjadi berbalik. Dan siapapun yang mencintai pasangannya suami/istri secara berlebihan, melampaui kadar yang dibenarkan, pasti tak akan bahagia dan akan tersiksa. Karena Allah SWT melarang kita menyekutukan-Nya dengan siapapun termasuk pasangan hidup yang dipasangkan-Nya.

Seorang ibu yang mengurus anaknya dari sejak bayi hingga remaja dewasa, tetapi yakin Allah SWT akan terus menjaganya, karena anak itu adalah titipan Allah SWT, maka sang ibu lebih mempercayakan terhadap pengurusan Allah atas anaknya, daripada ia harus dikuasai cinta berlebihan terhadap anaknya.

Kita harus periksa siapa yang mendominasi pikiran kita, apa yang ada dalam pikiran kita, atau apakah kita merasa mulia dengan kedudukan, dan juga jabatan bapaknya, sehingga menjadi sandaran bagi urusannya, maka ini sudah menjadi bahaya. Atau juga bila orang tua sudah membanga-banggakan anaknya dengan berlebihan, hingga bisa menjadi ujub, riya, takabur.

Jangan sampai pula hati kita selalu ingat kepada makhluk siang malam, cemas takut berkurang cintanya, cemas takut berpaling kepada yang lain, cemburu luar biasa terhadap yang diduga akan memalingkan, penuh kedengkian dengan siapapun yang dianggap pesaingnya, hatinya benci kepada siapapun yang mengganggu dan bisa mngurangi cinta pasangannya. Lelah siang malam berharap cintanya, takut sekali cinta pasangannya berkurang apalagi berpaling darinya.

Maka apabila kita terus membiarkan sifat buruk itu ada, dan kita tidak mau berubah, maka Allah SWT bisa dengan mudah mengambil hak-Nya dari makhluk-Nya. Sehingga kita harus berhati-hati atas semua sifat buruk di dalam diri.

Keluarga yang sakinah bukan untuk dipamer-pamerkan. Sifat Sakinah itu datangnya dari Allah, ia datang ketika isteri atau suami tidak mendominasi masing-masing ruang hatinya. Biarkan ruang hati Allah SWT yang berhak menempati, kecintaan kepada masing-masing pasangan muncul karena pancaran cinta kita kepada Allah SWT saja.

Maka tatkala kita memiliki pasangan, itu bukan untuk mencuri hatinya. Cintailah Allah SWT lebih dari segalanya, meskipun kita harus bergelut perasaan terhadap cinta isteri atau suami. Maka memenej cinta yang proporsional kepada masing-masing pasangan, akan menghindarkan kita atas merusak kecintaan kita kepada Allah SWT. Apalagi bila kita berlebihan dalam mencintai sesuatu, sehingga lupa beribadah kepada Allah SWT. Hal demikian akan memenjarakan diri kita dalam penjara perasaan yang tidak akan pernah membawa rasa nyaman di hati.

Bila sudah seperti ini maka dia sudah menuhankan pasangannya.

Sungguh hal demikian merupakan perbuatan yang amat dibenci oleh Allah SWT. Bila tidak segera bertaubat bisa saja turun teguran yang amat keras dari-Nya dengan diambil apa yang sudah ‘dituhankannya’ itu.


0
922
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan