- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Mbahnya Keluar ] Pemerintah AS pantau perkembangan kasus Cebongan
TS
KangPri
[Mbahnya Keluar ] Pemerintah AS pantau perkembangan kasus Cebongan
Quote:
Pemerintah AS pantau perkembangan kasus Cebongan
Reporter : Yulistyo PratomoSenin,
26 Agustus 2013 19:45:00
Pemerintah Amerika Serikat (AS) terus memantau kasus penembakan empat tahanan di dalam Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, DIY.Dalam kejadian itu, 11 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diduga terlibat, satu di antaranya menjadi eksekutor.
Dalam pertemuan di Jakarta, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel sempat menyinggung kasus penyerangan itu. Namun, dia justru memuji komitmen Indonesia dalam menjamin Hak Asasi Manusia (HAM) secara keseluruhan.
"Dalam pertemuan tadi, saya mendengar langsung dari departemen pertahanan, saya mendapat penjelasan langsung mengenai isu tersebut. Kami sangat mendukung HAM sebagai pondasi pusat demokrasi. Secara hukum saya juga telah mendengar banyak masukan salah satunya penyelesaian melalui pengadilan, itu yang bisa saya katakan," ujar Hagel di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (26/8).
Terkait kasus itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan telah meminta secara khusus kepada Kepala Staf Angkatan Darat Moeldoko untuk memberikan penjelasan. Setelah mendapatkan penjelasan itu, Purnomo menyebutkan pemerintah AS memahami duduk kasusnya.
"Tadi kami menjelaskan latar belakang, efek keamanan dan proses yang sekarang, itu masih dilakukan," tegasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/pem...-cebongan.html
Ternyata...
ane si no comment aja, palingan cuma ketawa
Sedikit masukan
Spoiler for fakta:
Peristiwa Hugos Kafe yang menjadi salah satu pemicu penyerbuan LP. Cebongan dan menewaskan 3 preman (Decky, Adi dan Dedi) serta 1 anggota Polresta Jogja (Bripka Juan Manbait) telah menarik perhatian banyak pihak terutama masyarakat dimana semuanya menuntut adanya transparansi dalam penyidikan kasus ini.
Masyarakat beranggapan, kasus Hugos Kafe juga sama pentingnya untuk di ungkap karena berkaitan langsung dengan penyerbuan di LP. Cebongan. Suatu peristiwa tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa adanya sebab yang mengawalinya. Untuk kasus LP. Cebongan TNI sudah berhasil menyelesaikannya dengan baik yaitu dengan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam penyerbuan tersebut kemudian mengadilinya. Sedangkan untuk kasus hugos Kafe justru Polri tampak terkesan tidak transparan dengan menutup kasusnya dan tidak ingin membukanya kembali. Hal apakah gerangan yang membuat Polri bersikap demikian? tentu hanya Polri sendiri yang tahu.
Berikut beberapa fakta menarik yang berhasil dirangkum baik dari media maupun dari pihak yang berada di lokasi dan tentunya ini akan menjadi koreksi bagi pihak – pihak yang memiliki tanggung jawab di bidangnya, beberapa fakta tersebut adalah :
1. CCTV lebih dari 1 (sekitar 10 kalau tidak salah : menurut pihak security) dan hampir semuanya di edit polda (disisakan 1 CCTV itupun durasinya sudah di buat 3 menit) meskipun polda mengatakan tidak mengedit sama sekali.
Pendapat penulis : Alasan yang tidak masuk akal, CCTV disetting mengawasi dan merekam aktifitas area hugos selama 24 jam tapi hanya tersisa 3 menit ?
2. Pelaku lebih dari 8 orang tapi di katakan hanya 4 orang oleh Polda
Pendapat penulis : Padahal paska peristiwa hugos kafe, Polda sudah mengantongi rekaman CCTV tersebut akan tetapi tidak di gunakan sebagai dasar penyelidikan siapa saja orang2 yang terlibat (Polda terkesan tidak niat mengungkap). Selain itu, joko yang jelas2 wajahnya tertangkap kamera dan bisa di jadikan sebagai saksi justru tidak di panggil untuk di mintai keterangan
3. Di dalam CCTV terlihat jelas adanya seseorang yang ikut terlibat pembunuhan Serka Heru Santoso tapi tidak di tangkap
Pendapat penulis : Siapakah orang tersebut dan kenapa polda takut sekali menangkapnya sampai sekarang?
4. Polda baru berani menangkap bripka Juan setelah di tuntut pertanggung jawabannya oleh pihak Kopassus (bripka juan di tangkap paling terakhir dan di biarkan dinas seperti biasa paska pembunuhan)
Pendapat penulis : Kenapa kok baru ditangkap setelah ada permintaan? sudah jelas Bripka juan tertangkap CCTV melakukan penganiayaan tapi tidak di tangkap
5. Tiap hari hugos di jaga anggota kepolisian bersenjata lengkap tapi tidak dimintai keterangan untuk proses hukum paska kejadian
Pendapat penulis : Kenapa kok demikian?
6. Polda tidak melakukan pengorekan informasi dari para saksi di lokasi hugos salah satunya joko
Pendapat penulis : Ada apa dan kenapa?
7. Polda terkesan menghindar ketika pihak kopassus menanyakan keberadaan CCTV lainnya.
Pendapat penulis : Ini aneh, kopassus sebagai pihak yang di rugikan tentunya berhak mengetahui semua yang terjadi pada anggotanya termasuk mengetahui seluruh isi CCTV
Dari fakta diatas saya kira kita semua sudah bisa memberikan kesimpulan terkait apa yang terjadi sebenarnya. Polda melalui perwakilannya sudah secara resmi menutup kasus Hugos Kafe dengan alasan 4 tersangkanya sudah mati semua tapi setelah mendapat desakan warga jogja termasuk gencarnya pemberitaan terkait hal ini mendadak membuat Mabes Polri mengambil sikap dengan menyatakan kasus hugos kafe tidak di tutup.
Aneh, kenapa baru bereaksi setelah terungkapnya fakta - fakta yang ada ?
Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, pihak Polri dalam hal ini Polda DIY tidak profesional dalam menjalankan tugasnya dan terkesan menunggu ada pihak lain yang bergerak dulu. Selain itu, dengan adanya fakta diatas maka sudah selayaknya kasus hugos kafe menjadi prioritas bagi Polri untuk segera diselesaikan sebelum memperuncing hubungan baik antara TNI – Polri.
Masyarakat beranggapan, kasus Hugos Kafe juga sama pentingnya untuk di ungkap karena berkaitan langsung dengan penyerbuan di LP. Cebongan. Suatu peristiwa tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa adanya sebab yang mengawalinya. Untuk kasus LP. Cebongan TNI sudah berhasil menyelesaikannya dengan baik yaitu dengan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam penyerbuan tersebut kemudian mengadilinya. Sedangkan untuk kasus hugos Kafe justru Polri tampak terkesan tidak transparan dengan menutup kasusnya dan tidak ingin membukanya kembali. Hal apakah gerangan yang membuat Polri bersikap demikian? tentu hanya Polri sendiri yang tahu.
Berikut beberapa fakta menarik yang berhasil dirangkum baik dari media maupun dari pihak yang berada di lokasi dan tentunya ini akan menjadi koreksi bagi pihak – pihak yang memiliki tanggung jawab di bidangnya, beberapa fakta tersebut adalah :
1. CCTV lebih dari 1 (sekitar 10 kalau tidak salah : menurut pihak security) dan hampir semuanya di edit polda (disisakan 1 CCTV itupun durasinya sudah di buat 3 menit) meskipun polda mengatakan tidak mengedit sama sekali.
Pendapat penulis : Alasan yang tidak masuk akal, CCTV disetting mengawasi dan merekam aktifitas area hugos selama 24 jam tapi hanya tersisa 3 menit ?
2. Pelaku lebih dari 8 orang tapi di katakan hanya 4 orang oleh Polda
Pendapat penulis : Padahal paska peristiwa hugos kafe, Polda sudah mengantongi rekaman CCTV tersebut akan tetapi tidak di gunakan sebagai dasar penyelidikan siapa saja orang2 yang terlibat (Polda terkesan tidak niat mengungkap). Selain itu, joko yang jelas2 wajahnya tertangkap kamera dan bisa di jadikan sebagai saksi justru tidak di panggil untuk di mintai keterangan
3. Di dalam CCTV terlihat jelas adanya seseorang yang ikut terlibat pembunuhan Serka Heru Santoso tapi tidak di tangkap
Pendapat penulis : Siapakah orang tersebut dan kenapa polda takut sekali menangkapnya sampai sekarang?
4. Polda baru berani menangkap bripka Juan setelah di tuntut pertanggung jawabannya oleh pihak Kopassus (bripka juan di tangkap paling terakhir dan di biarkan dinas seperti biasa paska pembunuhan)
Pendapat penulis : Kenapa kok baru ditangkap setelah ada permintaan? sudah jelas Bripka juan tertangkap CCTV melakukan penganiayaan tapi tidak di tangkap
5. Tiap hari hugos di jaga anggota kepolisian bersenjata lengkap tapi tidak dimintai keterangan untuk proses hukum paska kejadian
Pendapat penulis : Kenapa kok demikian?
6. Polda tidak melakukan pengorekan informasi dari para saksi di lokasi hugos salah satunya joko
Pendapat penulis : Ada apa dan kenapa?
7. Polda terkesan menghindar ketika pihak kopassus menanyakan keberadaan CCTV lainnya.
Pendapat penulis : Ini aneh, kopassus sebagai pihak yang di rugikan tentunya berhak mengetahui semua yang terjadi pada anggotanya termasuk mengetahui seluruh isi CCTV
Dari fakta diatas saya kira kita semua sudah bisa memberikan kesimpulan terkait apa yang terjadi sebenarnya. Polda melalui perwakilannya sudah secara resmi menutup kasus Hugos Kafe dengan alasan 4 tersangkanya sudah mati semua tapi setelah mendapat desakan warga jogja termasuk gencarnya pemberitaan terkait hal ini mendadak membuat Mabes Polri mengambil sikap dengan menyatakan kasus hugos kafe tidak di tutup.
Aneh, kenapa baru bereaksi setelah terungkapnya fakta - fakta yang ada ?
Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, pihak Polri dalam hal ini Polda DIY tidak profesional dalam menjalankan tugasnya dan terkesan menunggu ada pihak lain yang bergerak dulu. Selain itu, dengan adanya fakta diatas maka sudah selayaknya kasus hugos kafe menjadi prioritas bagi Polri untuk segera diselesaikan sebelum memperuncing hubungan baik antara TNI – Polri.
buat yg pengen tahu Apa si kasus cebongan itu ?
http://www.kaskus.co.id/thread/520ef...gan-serka-heru
Dimohonn bantuanya pada Kaskuser sekalian
Demi penegakan hukum dan preseden yg baik kedepanya
Silakan diisi petisi dibawah ini
Quote:
0
3.4K
Kutip
36
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan