Kaskus

Entertainment

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Memberi Keteladanan dengan Hati
Hati itu hanya bisa disentuh oleh kebeningan hati. Anak itu nakal karena bisa jadi hasil dari merekam perilaku yang ada di media massa, khususnya TV, atau orang tuanya, atau rekan-rekannya. Namun tatkala mereka melihat orang tuanya bermujahadah membersihkan hatinya, anak-anak pun akan merekamnya pula. Mereka akan mengerti dengan bahasa hatinya. Bahasa yang paling murni. Begitu pun melalui belaian, tatapan, dengan hati, dia akan mengetahui dan merasakan hal itu sebagai ungkapan kasih sayang murni dan akan menjadi bekal mereka berlaku kasih sayang pula.

Kata kunci hati kita bersih, jangan ada maksud lain, selain murni tidak ada kepentingan. Lurus, tidak ada siasat kamuflase. Sesederhana apa pun perilaku kita, bila datang dari kemurnian hati, itu pasti akan sampai kepada hati, dan efektif menjadi bahan keteladanan. Allah tidak membutuhkan rekayasa. Dan inilah kekayaan kita, tidak memiliki maksud lain, selain keridhaan Allah. Membuat kita tidak ada rahasia dengan Allah. Bila Allah berkehendak membuat hati orang lain tidak suka kepada kita, maka tidak ada yang bisa mencegahnya.

Berusahalah agar setiap kata yang terucap dari mulut senantiasa sama dengan yang dirasa dalam hati. Bulatkan niat sebelum melakukan amal sholeh, laksanakan amal sholeh tersebut dengan sepenuh hati, mohonlah kepada Allah agar amal sholeh tersebut diterima, dan jagalah amal sholeh tersebut, di antaranya bisa dengan tidak menyebut-nyebutnya di hadapan orang lain. Adapun urusan memberi keteladanan bagi orang lain, nanti Allah yang akan memberitahukan kepada orang-orang dengan cara-Nya atas keshalehannya itu.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),” (Al-Baqarah: 264)

Orang-orang yang beramal shaleh dengan menghadirkan hati tidak akan begitu dipikirkan bagaimana pandangan manusia terhadap perbuatan shalehnya, cukuplah Allah yang menjadi saksi.

Allah yang Maha Melihat, Menatap, Maha Mengetahui setiap isi hati hamba-Nya, tidak ada rahasia bagi Allah. Allah tahu apa yang ada di dalam lubuk hati terdalam kita, sekalipun mulut berkata lain dengan di hati, niat di hati Allah Maha Tahu. Sering kita berkata tetapi apa yang ada dalam ucapan berbeda dengan di hati, sebagai contoh kecil ketika kita mengucapkan salam, tanyakan pada diri apakah ketika kita mengucapkannya, hati juga benar-benar sedang mendoa’akan orang.

Tampil apa adanya meskipun belum sempurna akan dapat membersihkan hati. Apabila bersih dari munafik hati akan bersih. Dengan kemunafikan membuat kita lelah dan resah, membuat langkah hidup tidak mantap. Kita harus memiliki program untuk menghindari sifat munafik, lain di mulut lain di hati.

Dengan demikian semoga ketulusan setiap amal shaleh kita menjadi teladan bagi orang lain, walau itu terlihat kecil di mata manusia, namun di hadapan Allah bisa jadi hal yang sangat penting.


0
601
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan