Taukah Kinerja Sebuah Chip Tidak Ditentukan Oleh Jumlah Core Yang Dimiliki?
TS
boeladiegh
Taukah Kinerja Sebuah Chip Tidak Ditentukan Oleh Jumlah Core Yang Dimiliki?
Quote:
Bukan cuma produsen gadget macam Nokia dan Samsung saja yang gemar menyindir kompetitor lewat iklan. Pabrikan prosesor seperti Qualcomm pun ikut-ikutan melakukan hal serupa terhadap pesaingnya, MediaTek.
Produsen yang dikenal lewat prosesor gadget seri "Snapdragon" ini belakangan merilis sebuah video promosional.
Di dalamnya, seperti dilaporkan oleh GigaOm, Qualcomm berusaha menjelaskan bahwa kinerja sebuah chip tak semata-mata ditentukan oleh jumlah "otak" atau core yang dimiliki.
Untuk menerangkan pesan yang hendak disampaikannya, Qualcomm mengambil contoh 20 aplikasi Android terpopuler di China.
Dari sekian judul itu, disebutkan bahwa yang mampu memanfaatkan jumlah core prosesor lebih dari dua buah hanya sekitar 15 persen. Itu pun tak maksimal alias core ke tiga dan ke empat lebih banyak dianggurkan daripada terpakai. Sementara, 85 persen sisanya hanya dapat mengakses dua core prosesor.
"Aplikasi butuh core yang kinerjanya lebih baik, bukan yang jumlahnya lebih banyak," klaim Qualcomm, seraya menuduh "pesaingnya" hanya memikirkan cara menambah core tanpa memperbaiki desain inti prosesor tersebut.
Maksud tersebut coba diperjelas lewat ilustrasi game "guitar hero", di mana Qualcomm mengibaratkan inti prosesor sebagai "jalur" nada yang dilewati data. Prosesor Qualcomm digambarkan bukan hanya sekedar menambah jumlah jalur yang belum tentu terpakai, namun juga meningkatkan kecepatan aliran nada.
Nama "MediaTek" tidak terang-terangan disebut, tapi font dan skema warna yang digunakan untuk kalimat "kompetitor kami" dalam video terlihat mirip dengan logo pesaing Qualcomm tersebut.
Video Qualcomm ini muncul sekitar sebulan setelah MediaTek mengumumkan kehadiran prosesor gadget 8-core pertama buatannya.
Pihak Qualcomm melalui Wakil Presiden Senior Anand Chandrasekher menanggapi pengumuman tersebut dengan komentar pedas yang mengklaim bahwa prosesor 8-core merupakan "hal bodoh". "Anda tak bisa begitu saja mengambil delapan mesin pemotong rumput dan mengklaim diri memiliki mesin Ferrari 8-silinder," ujar Chandrasekher ketika itu. TKP
Simak video Qualcomm selengkapnya di bawah ini.
Wah begitu ternyata...tetapi mungkin jika banyak core dengan kinerja chip yang lebih bagus akan beda juga kali sama yang single core
Spoiler for Tambahan dari aga kaskuser:
Quote:
Original Posted By aibo.indonesia►sejelek jeleknya sebuah quad core, seenggaknya quadcore masih punya resource untuk menjalankan aplikasi background, kalau dua core sebelumnya udah sibuk sama main application, sementara dual core ga ada resource tersisa kalau dua corenya terpakai maksimal buat aplikasi yang running foreground... emang sih untuk saat ini, kalo dibandingkan antara Mediatek sama Qualcomm, masih menang Qualcomm di performance per clock (1GHz Qualcomm > 1GHz Mediatek), tapi jumlah gak bohong, kalo handphone dual core Qualcomm lawan quad core MTK yang clocknya sama, di aplikasi single/dual threading masih bisa menang Qualcomm, kalau thread yang dipakai lebih dari dua, MTK yang quadcore masih menang... cuma ini kembali lagi ke konsumen, mau buat apa HH Quadcore tadi dipakai?