F1 dulunya adalah berakar dari "European Grand Prix motor racing". Dimana pertama kali Federasi F1 (FIA) pertama kali di bentuk tahun 1946. Lalu di ikuti oleh kejuaraan dunia pertama kali tahun 1950. Tanpa banyak cincong, nyok kita langsung liat aja perkembangan mobil2 F1 dari 1950 sampe sekarang
Spoiler for 1950an:
1950an "Era Tabung dengan lubang hidung besar"
Mobil kejuaraan dunia F1 generasi pertama punya beberapa ciri utama. Mesin didepan pengemudi (penggerak roda depan), Tubular chassis (chassis berbentuk tabung), dan juga lubang hidung besar di depan chassis yang gunanya adalah mendinginkan komponen mesin.
Mesin di batasi dengan volume 4.5 liter (cc) untuk mesin konvensional, atau 1.5 liter (cc) untuk tipe supercharge. Design ini mengadopsi mobil2 kejuaraan eropa sebelum F1 resmi di bentuk. Mesin jenis ini mampu menghasilkan tenaga sampai 200 HP. Di tahun2 berikutnya batas kapasitas mesin di tambah menjadi 2 liter dan kemudian 2.5 liter (1954). Pada era ini juga Mercedes sudah dapat mengembangkan direct fuel injection system (lah teknologi motor ane ini ). Semua mobil F1 saat itu memakai rem "Drum Brakes", teknologi yg sekarang dianggap sebagai jaman batu. Sampai akhirnya 1955 tim The British Connaught memperkenalkan rem cakram (Disc Brake). Pada saat itu tim2 bebas menggunakan bahan bakar campuran apapun buat balapan. Riset utama para mekanik adalah meningkatkan Horse power dan Torsi mesin, Aerodinamika belum menjadi perhatian saat itu.
Spoiler for 1960an:
1960an "Awal mula inovasi Chassis"
Mewarisi era 1950, era ini masih menggunakan model chassis berlubang hidung besar. Salah satu mobil yg terkenal di awal 60an adalah Cooper Climax Type T53, berdesign mesin tengah, mampu menyemburkan tenaga 240 HP 4 silinder, dengan berat mesin 440 kg, mampu di geber hampir mencapai 300 km/jam. Karena adanya kecelakaan yg menewaskan Alan Stacey, kapasitas mesin di turunkan dari 2.5 ke 1.5 liter pada 1961. Di saat yg sama kampanye standarisasi bahan bakar juga dicanangkan. Pada tahun itu Ferarri typo 156 dengan hidung hiu legendarisnya berhasil menjadi juara.
Inovasi chassis kemudian mulai mejadi perhatian di era ini. Sayap depan dan belakang seakan-akan menjadi wajib. Salah satu orang yg paling bertanggung jawab adalah Boss Lotus Colin Chapman (salah satu pioner F1 enginer) memperkenakan Lotus 25, Single-seater pertama yg menggunakan konstruksi Monocoque, yg memberikan proteksi lebih pada mobil saat kecelakaan. Sebelumnya pembalap harus duduk di dalam kokpit, sampai saat itu kokpit rata mulai di pakai pada saat itu. Pembalap hampir rebahan saat mengendarai mobil, model seperti ini masih di pakai sampai saat ini. Pada era mesin 3 liter, mesin F1 mampu mencapai 400hp. 1968 Jim Clark mencoba mobil berpenggerak 4 roda (4WD) dan meninggal kecelakaan saat test. Di tahun yg sama muncullah mobil F1 yg menggunakan Sayap, mobil2 juga mulai merata ke tanah guna meningkatkan Downforce.
Spoiler for 1970an:
1970an era Aerodinamika dan Downforce
Selamat tinggal era hidung berlubang. Perancang mobil legendaris Colin Chapman memperkenalkan era baru dalam model F1 dengan Lotus 72 nya. Hidung jepit tertutup, lubang pendingin radiator pindah ke samping mobil sampai saat ini menjadi standar nyata mobil F1. Berkat rancangannya, Lotus 72 bisa melaju lebih cepat 14 km/jam meski menggunakan mesin yg lama.
Team2 lain kemudian mulai mengaplikasikan design seperti ini, dan tentunya di lengkapi sayap depan dan belakang, dan body yg rata dengan ground.
1976, Tyrrell memperkenal kan P34, Mobil F1 pertama yg menggunakan 6 roda. Mobil ini pernah mendapat kemenangan ganda, meski kemudian dianggap sebagai rancangan Sampah.
1977, Renault memperkenalkan mobil pertama bermesin Turbocharged.
Pada sekitar tahun yg sama lahir juga mobil yg mungkin paling legendaris di F1, lagi2 Colin Chapman menciptakan Lotus 78 lewat Wind tunnel (terowongan udara). Mobil ini berakselerasi dengan baik, dan kecepatan di tikungan sangat fenomenal. Saat itu tidak ada yg dapat menandingi mobil ini, Mario Andretti dengan mudah mendapat gelar juara dunia.
Spoiler for 1980an:
1980an Mobil Super ringan, Super cepat, Super berbahaya
Era di mana F1 jadi booming. Komersialisasi F1 mencapai puncaknya pada masa ini. Tim2 semakin berlomba-lomba menciptakan mobil monster. Selain fokus pada power mesin dan chassis yg menciptakan Ground effect, Mclaren dan Lotus memperkenalkan konstruksi monocoques menggunakan serat fiber, menggantikan alumunium yg sudah di pakai sejak 1960an. Alhasil mobil F1 menjadi jauh lebih ringan. Selain itu Turbo juga mulai di aplikasikan pada era ini. 1983, meski hanya bermesin1.5 liter, Benetton-BMW menciptakan mobil bertenaga maximal 1300-1400 HP, sangking cepatnya mobil ini pernah mencapai top speed of 351.220 km/jam pada Qualifikasi GP Monza. Di karenakan pada era ini banyak sekali pembalap yg meninggal karena kecelakaan, FIA akhirnya membatasi penggunaan Turbo.
Mesin tidak lagi menjadi perhatian, power mesin mentok sekitaran 700 HP, tim mulai mencari cara mendongkrak performa.
Tahun 1988, McLaren-Honda mencatat sejarah F1, ketika pembalapnya Ayrton Senna and Alain Prost, sukses menyabet 15 dari 16 seri World Championship. Satu seri yg kalah pun dikarenakan masalah teknis. Aktor di balik kesuksesan tersebut salah satunya adalah Inovasi bahan bakar dari Shell. Bahan bakar tersebut memberikan suhu yg stabil pada ruang pembakaran, memberikan konsumsi bahan bakar yg optimal (lebih sedikit bahan bakar) dan melepaskan power yg optimal. Setelahnya riset bahan bakar pun lebih intens di lakukan untuk mendongkrak performa mobil.