- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Untung Polisi Tidak Telat


TS
arief154
Untung Polisi Tidak Telat
From : http://surabaya.tribunnews.com
Sabtu, 31 Agustus 2013 22:03 WIB
SURYA Online, PROBOLINGGO - Aksi kerusuhan Pilwali Kota Probolinggo masih meninggalkan rasa trauma dan ketegangan bagi sejumlah warga di kawasan Kelurahan Mayangan.
Di antara mereka, yang paling merasa tegang, tentu saja Ketua Panitia Pemungutan Suara Kelurahan Mayangan, Suroso. Lelaki yang sudah berusia lebih dari separo abad ini mengaku, masih merasa ketakutan dengan peristiwa itu.
"Ya jelas takut. Gimana nggak takut, batu melayang dimana-mana," ujar Suroso ditemui Surya Online di Kantor KPU Probolinggo, Sabtu (31/8/2013) malam.
Begitu takutnya, Suroso sampai menelepon keluarga. Ia mengaku berusaha menenangkan anggota keluarganya yang tentu merasa cemas. "Saya juga berdoa. Rasanya lemas, yang menyerang begitu banyak," katanya.
Peristiwa itu sendiri, kata Suroso, diluar dugaan semua pihak. Berawal dari demonstrasi kecil yang dilakukan oleh 70-an ibu-ibu warga kawasan Mayangan.
Demo ini bubar saat Adzan Maghrib berkumandang. Suroso yang ketika itu yakin aksi tak berlanjut, kemudian kaget bukan kepalang, ketika selepas Adzan Isya, ratusan massa berdatangan dari segala penjuru.
Aksi kerusuhan pun tak terkendali. Suroso pun bersyukur, ia dan anggota PPS lain, mendapat perlindungan polisi. "Coba polisi terlambat sedikit saja, ya sudah lain ceritanya," kata Suroso.
Sabtu, 31 Agustus 2013 22:03 WIB
SURYA Online, PROBOLINGGO - Aksi kerusuhan Pilwali Kota Probolinggo masih meninggalkan rasa trauma dan ketegangan bagi sejumlah warga di kawasan Kelurahan Mayangan.
Di antara mereka, yang paling merasa tegang, tentu saja Ketua Panitia Pemungutan Suara Kelurahan Mayangan, Suroso. Lelaki yang sudah berusia lebih dari separo abad ini mengaku, masih merasa ketakutan dengan peristiwa itu.
"Ya jelas takut. Gimana nggak takut, batu melayang dimana-mana," ujar Suroso ditemui Surya Online di Kantor KPU Probolinggo, Sabtu (31/8/2013) malam.
Begitu takutnya, Suroso sampai menelepon keluarga. Ia mengaku berusaha menenangkan anggota keluarganya yang tentu merasa cemas. "Saya juga berdoa. Rasanya lemas, yang menyerang begitu banyak," katanya.
Peristiwa itu sendiri, kata Suroso, diluar dugaan semua pihak. Berawal dari demonstrasi kecil yang dilakukan oleh 70-an ibu-ibu warga kawasan Mayangan.
Demo ini bubar saat Adzan Maghrib berkumandang. Suroso yang ketika itu yakin aksi tak berlanjut, kemudian kaget bukan kepalang, ketika selepas Adzan Isya, ratusan massa berdatangan dari segala penjuru.
Aksi kerusuhan pun tak terkendali. Suroso pun bersyukur, ia dan anggota PPS lain, mendapat perlindungan polisi. "Coba polisi terlambat sedikit saja, ya sudah lain ceritanya," kata Suroso.
0
613
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan