Kaskus

News

windokomAvatar border
TS
windokom
Serangan Agresi Belanda Tunda Lahirnya POLWAN
Serangan Agresi Belanda Tunda Lahirnya POLWAN
1 Sepetember adalah hari Polisi Wanita (Polwan) Indonesia dan tepatnya hari ini 1 September 2013 Polwan telah masuk diusianya yang 65 tahun. Polwan sendiri dibentuk sejak 1 September 1948 lalu, tepatnya di kota Bukit Tinggi Sumatera Barat, (1/9/2013).

Dijaman penjajahan Belanda ada cerita, apabila peistiwa kejahatan yang pelakunya adalah anak-anak atau akaum hawa sendiri, para pejabat kepolisian seringkali meminta bantuan kepada istri-istrinya untuk melakukan pemeriksaan (penggeledahan).

Sejak saat itulah Organisasi Wanita dan Wanita Islam mengajukan permohonan pada Petinggi Negara dan Pejabat Kepolisian agar menurut sertakan kaum wanita dalam pendidikan kepolisian yang bermaksud untuk menangani persoalan terjadinya kejahatan yang melibatkan anak-anak dan wanita.

Tentunya ada alasan, sebab kurang etis jika seorang polisi laki-laki memeriksa atau menggeledah pelaku kejahatan yang berjenis kelamin wanita, terlebih lagi bukan muhrimnya. Hal tersebut dikhawatirkan adanya perlakuan kurang senonoh (pelecehan seksual) terhadap pelaku kejahatan wanita itu.

Masuk pada Agresi ke – II Jajaran Kepolisian Negara yang saat itu berkedudukan di Yogyakarta, jawa Tenagh berniat mengadakan Pendidikan Polisi wanita. Hanya saja saat itu suhu Politik benar-benar panas dan tidak mungkin untuk dilaksanakan.

Namun, kesempatan kedua terbuka tepatnya 1 September 1948 jajaran Kepolisian Negara yang ada di Bukittinggi, Sumatera telah membuka peluang bagi wanita ingin mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi atau disebut Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittingi. Saat itu hanya diikuti oleh 6 orang wanita saja yakni, Nelly Pauna Situmorang, Mariana Saanin Mufti, Djasmaniar Husein, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukoco, Rosnalia Taher.

Sejak saat itulah keenam wanita tersebut dikenal sebagi Polisi Wanita pertama sekaligus Perintis Polisi Wanita Indonesia yang hingga saat ini ada.

Enam remaja gadis itu pun secara resmi pada 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi, dan sejak saat itu juga dinyatakan lahirnya Polisi Wanita. Mereka juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di nusantara tercinta ini. Namun, mereka kini sudah pada pensiun dengan berpangkat Kolonel Polisi.

Yang menarik, saat itu pendidikan mereka sempat tidak dapat dialnjutkan lantaran adanya agresi Belanda, akhirnya mereka pun turut ikut bergerilya melawan penjajah Belanda. Tepat pada bulan Januari 1950 keluarlah instruksi dari Kepala Cabang Jawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera, bahwa para Polisi Wanita agar berkumpul kembali di Bukittingi guna melanjutkan pendidikan mereka hingga 1951 dilantiklah keenam wanita itu.

Bhayangkari sebagai anggota aktif Kongres wanita Indonesia, dalam Kongres II Kowani di Palembang pada bulan Maret 1955, memperjuangkan usulan tetang pendidikan polisi wanita dan bentuk peradilan anak-anak, yang kemudian di setujui oleh Kowani dan diajukan kepada pemerintah sebagai usul dari semua organisasi wanita yang bergabung dalam Kowani.

Sebagai tindak lanjut dari hasil Kongres III tersebut, tahun 1957 Kepala Kepolisian Negara mengirim 3 Bhayangkari yaitu Ny Soejono, Ny Waluyo Sugondo, Ny Haryaso ke Amerika Serikat. Selama tiga bulan, mereka mempelajari Pola pendidikan dan pembinaan Polisi wanita di negara tersebut......

aduh maaf gan ya, klik sini aja biar bisa lanjut:
http://www.siaga.co/news/2013/09/01/...hirnya-polwan/
Diubah oleh windokom 01-09-2013 02:10
0
1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan