- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dari Berjualan Ikan Hingga Menjadi Seniman (Mengharukan)


TS
keanuanuan
Dari Berjualan Ikan Hingga Menjadi Seniman (Mengharukan)
Spoiler for Selengkapnya:
.....
Presiden kita Pak SBY seringkali mengingatkan pada para menterinya, kerja itu harus fokus! Soal fokus pada pekerjaan memang bukan monopoli menteri, siapa saja mau sukses harus fokus pada itu barang. Jika tidak fokus alias pikiran bercabang ke mana-mana, kegagalan pasti di depan mata. Maklumlah, di manapun nakoda yang berpijak pada dua kapal mesti bakal tenggelam.
Nah, Rojak adalah lelaki dari Tasikmalaya yang juga tidak fokus pada pekerjaannya tersebut. Sudah nawaitu jadi pedagang ikan, mustinya dia harus fokus pada masalah perikanan; bagaimana memotong ikan secara benar, sehingga antara daging dan duri bisa dipisahkan dengan cepat, agar konsumen puas dan jadi pelanggan. Tapi yang dilakukannya justru berkebalikan. Ya ngurus ikan gurame dan bawal, ya ngurusin bini teman seprofesi yang memang cantik menggiurkan.
Ya, teman satu los di pasar Indihiang Tasikmalaya, istrinya yang bernama Atikah, 40, memang cukup cantik di kelasnya. Dia sering membantu suaminya dagang ikan. Setiap perempuan itu ikut dagang, pikiran Rojak jadi ke mana-mana. Ah, bodinya istri Muhsin ini begitu seksi, kulitnya putih lagi. Penampilan wanita itu benar-benar bikin otak Rojak jadi ngeres. Katanya dalam hati, “Atikah memang bikin deg-degan, dan sangat nyaman di bawah lambung.”
Inilah jahatnya Rojak. Dia bukan sekedar mengagumi Atikah, tapi pengin pula menggumuli. Karena itu pula dia berusaha menjadi anggota Lembaga Intrik dan Pengembangan Isyu, agar rumahtangga Muhsin – Atikah bubar. Dia suka menebar fitnah, sehingga Muhsin pun termakan. Padahal ketika rumahtangga teman seprofesi itu mulai retak, dia masuk dan intervensi.
Agaknya, meski hanya pedagang ikan, tapi Rojak ini memang ahli perang urat syaraf. Buktinya pertikaian suami istri ini makin meruncing, di mana pada akhirnya suami istri ini pecah kongsi alias bercerai. Ini sebetulnya musibah, tapi bagi Rojak justru menjadi berkah. Sebab begitu status Atikah ngglondhang (tanpa muatan), dengan intensif dia mendekati wanita itu dalam rangka konvensi calon suami. Karena pesertanya memang tunggal, langsung saja dia jadi pemenang.
Mereka menikah diam-diam, bahkan Muhsin bekas suaminya tidak tahu. Benar-benar Rojak menikmati kesuksesannya sebagai “seniman” tanpa pameran. Bila kemarin-kemarin hanya membayangkan seperti apa Atikah itu, setelah jadi istrinya semuanya bisa dipuaskannnya. Ibarat singkong, Rojak telah berhasil mengupas habis dan ternyata memang putih sekali dan mempurrrrr…….
Tapi serapat-rapat membungkus bangkai, lama-lama bakal tercium juga. Begitu pula halnya dengan Muhsin. Dia sangat terkejut begitu tahu bekas jandanya justru dinikahi teman dagangnya di Pasar Indihiang. Kurang ajar, menikahi istri sesama muslim kan sama saja makan bangkai teman sendiri. Langsung saja Muhsin mengasah pisau pemotong ikannya. Rojak yang ketiduran di los mungkin karena semalam lembur (lempengin burung) bersama istri barunya, langsung saja disayat di beberapa bagian tubuhnya. Gegerlah pengunjung pasar Indihiang.
Sementara Rojak dilarikan ke RS Permata Bunda, Muhsin menyerahkan diri ke Polsek Indihiang. Warga Rancagendeng Kaler, Kelurahan Sukajaya ini dalam pemeriksaan mengakui, sangat tidak rela bekas istrinya dinikahi Rojak. “Rumahtangga saya berantakan juga karena ulah dia.” Katanya berapi-api.
Nyawa Rojak pun nyaris berantakan pula
Sumber



0
651
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan