Puluhan buruh kembali mendatangi Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat 30 Agustus 2013. Mereka menuntut ketegasan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dalam realisasi janjinya memberikan pelayanan dan kesejahteraan para buruh. Mereka merasa dipersulit Dinas Tenaga Kerja DKI dan juga perusahaan.
"Jokowi cuma bagus ngomong di TV. Di belakang main duit sama pengusaha," kata Heni, seorang buruh PT Bintang Toedjoe.
Buruh outsourcing perusahaan obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur ini menyebut Jokowi ingkar janji. "Katanya pro rakyat. Katanya mau kasih pelayanan yang bagus. Katanya mau sanksi pengusaha nakal yang tak bayar gaji sesuai UMP. Mana buktinya," ujar dia.
Koordinator aksi sekaligus ketua serikat pekerja perusahaan farmasi itu, Taufan Rahutomo, meminta Jokowi berkoordinasi dengan wakilnya Basuki T Purnama atau yang akrab disapa Ahok untuk menegur Disnaker Jakarta Timur. "Kami sudah dapat rekomendasi dari Pak Ahok. Tapi rekomendasi itu tak digubris," ucap dia.
Taufan mengatakan rekomendasi itu berupa izin pembuatan serikat pekerja di perusahaannya. "Sesuai amanat undang-undang, perusahan kami tidak ada serikat pekerja makanya mau bikin. Pak Ahok ngerti kasih rekomendasi," katanya.
Rekomendasi itu sudah dipegang para buruh sejak sebelum bulan puasa. Tapi, kata dia, hingga kini Dinas Tenaga Kerja, Jakarta Timur belum juga menindaklanjutinya.
"Kami ke Disnaker Jakarta Timur, tapi tak dilayani. Pejabatnya tidak ada. Kami di-cuekin, mereka asyik dangdutan sambil saweran di kantor," ujarnya
masalah buruh memang bisa tergolong serius, hampir setiap tahun selalu bergejolak, dan mungkin bukan masalah yang dapat direalisasikan dengan hanya membalikkan telapak tanggan saja, ya kita mengetahui jaminan Kesehatan atau program lain dari Pak de belum semua berjalan dengan baik, karena memang kendala yang dihadapi itu banyak dan harus bertahap, jadi kang buruh sabar ya, secepatnya direalisasi kan kok