BATAM - swarakepri.com : Untuk melengkapi bukti dan dokumen yang sudah diserahkan sebelumnya, Indonesia Corruption Watch(ICW) Kepri dalam waktu dekat akan kembali menyambangi KPK dan Mabes Polri untuk menyerahkan bukti baru yang berhasil diperoleh.

"Kami(ICW Kepri,red) sudah menemukan bukti baru. Dan dalam waktu dekat kami akan menyerahkannya ke KPK dan Mabes Polri sekaligus menanyakan tindak lanjut dari laporan ICW Kepri," ujar Ketua ICW Kepri, Rudi Sirait, siang ini, Jumat(30/8/2013) lewat sambungan telepon.

Ketika disinggung mengenai perkembangan terbaru dari laporan ICW Kepri ke KPK dan Mabes Polri, Rudi mengaku belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci. Namun ia mengaku pihak KPK maupun Mabes Polri selalu melakukan koordinasi dengan ICW Kepri terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh oknum Dinas Pendidikan dan Komisi IV DPRD Batam.

"Nanti rekan-rekan akan kami berikan penjelasan lebih rinci, ketika bukti baru tersebut sudah kami serahkan ke KPK dan Mabes Polri,"kata Rudi.

Diberitakan sebelumnya setelah membuat laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) hari Kamis kemarin(22/8/2013), Indonesia Corruption Watch(ICW) Kepri juga melaporkan dugaan suap Dinas Pendidikan Batam kepada oknum anggota DPRD Batam sebesar Rp 200 juta kepada Dittipikor Bareskim Mabes Polri, siang tadi, Jumat(23/8/2013).

Sekretaris ICW Kepri, Rudi Sirait kepada swarakepri mengatakan bahwa alasan dilaporkannya kasus ini ke Mabes Polri adalah untuk mempercepat tindak lanjut dari aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus ini.

"Kita sengaja melaporkan kasus ini ke-3 institusi penegak hukum yakni KPK, Mabes Polri dan Kejagung agar penanganan kasus ini bisa segera dilaksanakan. Kita tunggu siapa saja siapa yang lebih dulu mengeluarkan Surat perintah Penyidikan(Sprindik)," kata Rudi lewat sambungan telepon, Jumat(23/8/2013).
(www.swarakepri.com)