Lagi 'lembaran dosa' para anggota
dewan dan partai politik kembali
terkuak dari mulut mantan
Bendahara Umum Partai
Demokrat Muhammad Nazarudin.
Terpidana kasus korupsi ini
membeberkan, beberapa anggota
Komisi III DPR, pejabat negara dan
pengurus partai politik, telah
mendapat 'uang haram ' dari
proyek KTP elektronik (e-KTP)
Kemendagri.
"Yang terlibat di Komisi DPR
pimpinan Komisi II, nama-
namanya tanya ke penyidik KPK
supaya lebih jelas," kata Nazar,
usai menjalani pemeriksaan
sebagai saksi dalam kasus korupsi
proyek Hambalang, Kamis (29/8)
di Gedung KPK.
Dia juga mengungkapkan bahwa
uang untuk Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Gamawan Fauzi
diterima oleh adik Gamawan.
"Biar KPK menjelaskan uang
kepada Mendagri mengalir terima
berapa, karena adiknya yang
terima, termasuk transfernya di
mana," jelasnya.
Ditambahkan Nazar, uang dari
proyek e-KTP juga menjadi salah
satu sumber dana untuk biaya
pencalonan Anas Urbaningrum
menjadi Ketua Umum Partai
Demokrat sekaligus calon
presiden.
"Lalu saya ditanya siapa yang aktif
dan terlibat di proyek e-KTP, saya
sampaikan yang mengendalikan
adalah namanya (Setya) Novanto,
sama Anas (Urbaningrum), siapa
pelaksananya? Ada saya, Adi
Saptinus," ungkap Nazaruddin.
Setya Novanto adalah ketua fraksi
Partai Golkar di DPR dan Adi
Saptinus adalah staf PT Adhi
Karya. (ans/aef)

m.berita8.com/m8/berita/2013/08/anggota-dpr-kecipratan-duit-haram-e-ktp