Fitnah Akhir Zaman Menurut Penjelasan Beberapa Hadits Hadist Akhir Zaman
Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri. Sebenamya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman, baik yang telah lalu, dewasa ini dan yang akan datang, semuanya telah diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Dalam hal ini, termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman, sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni serta terhindar dari segala kerusakan dan bid'ah serta bahaya kesesatan.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut: Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar) dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (H.R. Muslim)
Di dalam khutbah yang panjang itu, Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat. Berkata Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Spoiler for buka:
Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya. Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka.
Oleh karena itu, kita coba mengaitkan hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan seenaknya menuding orang lain. Walaupun kerusakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah. Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Spoiler for buka1:
Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala kemaksiatan hendaklah segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan kernungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.
Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka, lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Spoiler for 2:
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam. Kenyataannya apa yg sekarang terjadi dinegara timur tengah (mesir, suriah, palestine, iraq dll), peperangan mereka selalu diintervensi oleh negara barat, sehingga bukan kedamaian yg mereka dpt tapi korbanpun berjatuhan ironisnya bukan hanya dari militer/pemberontak, tapi kebanyakan mereka warga sipil (ibu2 & anak2), & pemimpin2 negara2 Mayoritas Muslim (arab, Qatar, indonesia) tdk dpt berbuat apa2, hanya mampu mengecam dll. apakah ini yg dimaksud penyakit penyakit "wahan" pada sabda Nabi diatas yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati". wallahua'lam
Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Spoiler for 3:
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Spoiler for 4:
Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
Spoiler for 5:
Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan Laki-laki yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami Al-Qur'an jika tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Spoiler for 6:
Dari Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. M ereka senantiasa menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya (Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi'ar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.