- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[waspada!] Investasi bodong CV. INDOTRONIK tipu nasabah 4,7 T di Belitang, OKUTimur
TS
cibupiah
[waspada!] Investasi bodong CV. INDOTRONIK tipu nasabah 4,7 T di Belitang, OKUTimur
Sebelumnya :
Quote:
Berikan komentar yang baik di thread ini, Jangan pake nge-jang gan
Kalau sudah ISO sumbangin buat ane gan
Penting : budayakan komen dan kasih ya gan
Spoiler for no repost:
Semoga no repost
Spoiler for ilustrasi banyak uang:
Quote:
Berkedok Investasi, Ratusan Massa Jarah Kantor CV. Indotronik
Quote:
MARTAPURA-OKUT, BeritAnda - Akibat ditipu oleh investasi bodong, ratusan masa nasabah CV.Indotronik menghancurkan dan menjarah di empat gedung perkantoran dan rumah pribadi pemilik perusahaan tersebut, Senin (26/8/2013) sekitar pukul 08.00 wib
Nilai omset investasi bodong milik CV.Indotronik tidak tanggung-tanggung, diperkirakan mencapai Rp4,6 triliun. Bukan hanya menggaet nasabah sekitar OKU Timur, CV .Indotronik berhasil menipu warga dari Lampung, Jambi, Palembang dan dari wilayah pulau Jawa.
Dengan janji dan iming-iming memberi keuntungan sampai sebelas persen, CV. Indotronik berhasil menghimpun dana sampai 6 ribu lebih nasabah. Minimal nasabah harus menyetor Rp10 juta.
Informasi menyebutkan, tidak sedikit nasabah yang menyetor sampai miliaran rupiah. Nasabah yang tertipu ini dari kalangan petani sampai para pegawai negeri. Bukan hanya itu, bahkan perwira dari kepolisian dan TNI ikut tertipu investasi yang berkedok sebagai distributor pulsa tersebut.
Untuk meyakinkan nasabahnya, CV.Indotronik juga mengatakan kalau mereka berinvestasi di bidang batubara, otomotif dan sebagainya.
Warga yang marah akibat penipuan yang dilakukan CV.Indotronik, melakukan pengrusakan di kantor CV.Indotronik di Jalan Tegal Rejo, Desa Tegal Rejo, Kecamatan gumawang, Kabupaten OKU Timur.
Mereka menjarah barang kantor, alat-alat rumah tangga, sampai pagar dan pintu rumah juga dijarah.
Salah satu nasabah yang tertipu, Nariem (55), tidak sanggup menahan tangisnya. Ia menjual tanah miliknya untuk mendapatkan hasil dari investasi tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ia menaruh semua uang miliknya sebanyak Rp50 juta, untuk investasi. Baru empat hari ia mencari peruntungan, bukannya berhasil mendapatkan untung, kantor Indotronik diserbu masa.
“Uang saya sudah terlanjur kusetorkan. Saya baru empat hari ini menaruh uang, kenapa jadi begini,” ujarnya sambil menangis tersedu-sedu.
Menurutnya, ia tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyelamatkan uangnya tersebut. Bahkan saat ditanya kepada siapa ia menaruh uangnya, Nariem kebingungan. “Saya menyetor uang ke petugasnya. Saya lupa namanya siapa,” katanya.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian, tidak berdaya menghadapi ratusan warga yang marah. Meskipun bersenjata lengkap, mereka hanya melihat saja massa yang melakukan pengerusakan dan menjarah kantor serta rumah milik CV. Indotronik.
“Kita hanya mencegah agar pengerusakan tidak merambat ke perumahan penduduk. Kita menghindari bentrok dengan massa. Polres OKU Timur menugaskan pasukan Shabara menjaga di sini,” Kata Kapolres OKU Timur AKBP Hengky W, melalui Kapolsek Belitang, AKP Hardan.
Sementara itu, saat ditanya mengenai keberadaan pemilik CV. Indotronik, menurutnya, Albertus Prima Dhani Irawan, sejak lebaran lalu tidak berada di tempat. Sedangkan orang tua terduga penipuan, saat ini diamankan oleh anggota Polres OKU Timur.
Sumber : beritanda.com
Nilai omset investasi bodong milik CV.Indotronik tidak tanggung-tanggung, diperkirakan mencapai Rp4,6 triliun. Bukan hanya menggaet nasabah sekitar OKU Timur, CV .Indotronik berhasil menipu warga dari Lampung, Jambi, Palembang dan dari wilayah pulau Jawa.
Dengan janji dan iming-iming memberi keuntungan sampai sebelas persen, CV. Indotronik berhasil menghimpun dana sampai 6 ribu lebih nasabah. Minimal nasabah harus menyetor Rp10 juta.
Informasi menyebutkan, tidak sedikit nasabah yang menyetor sampai miliaran rupiah. Nasabah yang tertipu ini dari kalangan petani sampai para pegawai negeri. Bukan hanya itu, bahkan perwira dari kepolisian dan TNI ikut tertipu investasi yang berkedok sebagai distributor pulsa tersebut.
Untuk meyakinkan nasabahnya, CV.Indotronik juga mengatakan kalau mereka berinvestasi di bidang batubara, otomotif dan sebagainya.
Warga yang marah akibat penipuan yang dilakukan CV.Indotronik, melakukan pengrusakan di kantor CV.Indotronik di Jalan Tegal Rejo, Desa Tegal Rejo, Kecamatan gumawang, Kabupaten OKU Timur.
Mereka menjarah barang kantor, alat-alat rumah tangga, sampai pagar dan pintu rumah juga dijarah.
Salah satu nasabah yang tertipu, Nariem (55), tidak sanggup menahan tangisnya. Ia menjual tanah miliknya untuk mendapatkan hasil dari investasi tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ia menaruh semua uang miliknya sebanyak Rp50 juta, untuk investasi. Baru empat hari ia mencari peruntungan, bukannya berhasil mendapatkan untung, kantor Indotronik diserbu masa.
“Uang saya sudah terlanjur kusetorkan. Saya baru empat hari ini menaruh uang, kenapa jadi begini,” ujarnya sambil menangis tersedu-sedu.
Menurutnya, ia tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyelamatkan uangnya tersebut. Bahkan saat ditanya kepada siapa ia menaruh uangnya, Nariem kebingungan. “Saya menyetor uang ke petugasnya. Saya lupa namanya siapa,” katanya.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian, tidak berdaya menghadapi ratusan warga yang marah. Meskipun bersenjata lengkap, mereka hanya melihat saja massa yang melakukan pengerusakan dan menjarah kantor serta rumah milik CV. Indotronik.
“Kita hanya mencegah agar pengerusakan tidak merambat ke perumahan penduduk. Kita menghindari bentrok dengan massa. Polres OKU Timur menugaskan pasukan Shabara menjaga di sini,” Kata Kapolres OKU Timur AKBP Hengky W, melalui Kapolsek Belitang, AKP Hardan.
Sementara itu, saat ditanya mengenai keberadaan pemilik CV. Indotronik, menurutnya, Albertus Prima Dhani Irawan, sejak lebaran lalu tidak berada di tempat. Sedangkan orang tua terduga penipuan, saat ini diamankan oleh anggota Polres OKU Timur.
Sumber : beritanda.com
Investasi Bodong, Bos Indotronik Kabur Bawa 4,6 T
Quote:
MARTAPURA - Kasus investasi “bodong” kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, giliran sekitar 6 ribuan nasabah CV Indotronik yang bergerak di bidang investasi jasa pulsa, tempat hiburan, dan pembiayaan kendaraan itu, berteriak. Menyusul kaburnya bos perusahaan Albertus Prima Dhani Irawan SE yang membawa lari uang sekitar Rp4,6 triliun.
Reaksi awal, ratusan nasabah mendatangi dan menjarah empat kantor dan rumah pribadi Albertus, di Jalan Tegal Rejo, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, kemarin (26/8). Profesi para nasabah sendiri beragam. Mulai dari kelompok petani, PNS, Polri, TNI,dan termasuk juga kalangan pejabat.
Mereka bukan hanya dari wilayah OKU Timur. Korban juga berasal dari Lampung, Jambi, Palembang, Pulau Jawa, Aceh, bahkan asal Papua. Diduga tertarik investasi lantaran bunga yang diberikan pihak manajemen CV Indotronik menjanjikan.
Rinciannya, minimum invest Rp5 juta bunganya 5 persen. Lalu, investasi Rp5 juta-Rp100 juta bunga 10 persen, dan Rp100 juta-Rp1 miliar dengan bunga 11 persen.
Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres menyebutkan, usaha CV Indotronik yang berdiri tiga tahun lalu, mulai goyang sejak dua bulan terakhir. Puncaknya Sabtu malam (24/8) saat polisi terlihat melakukan pengamanan agar para nasabah tidak anarkis.
Ketika itu, nasabah menjarah barang kantor, alat-alat rumah tangga, sampai pagar dan pintu rumah. Mereka mengangkut semua barang yang ada, agar masih bisa menikmati barang dari CV Indotronik.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian, tidak berdaya menghadapi ratusan warga yang marah. Meskipun bersenjata lengkap, mereka hanya melihat aksi massa yang melakukan perusakan dan menjarah kantor serta rumah milik CV Indotronik.
“Kita hanya mencegah agar perusakan tidak merambat ke perumahan penduduk. Kita menghindari bentrok dengan massa. Polres OKU Timur menugaskan kami dan pasukan Shabara berjaga di sini,” kata Kapolres OKU Timur AKBP Hengki Kurniawan melalui Kapolsek Belitang, AKP Hardan.
Ditanya keberadaan pemilik CV Indotronik, kata Hardan, sejak Idulfitri lalu, Albertus Prima Dhani Irawan tidak berada di tempat. Sedangkan orang tua terduga penipuan, Kurniawan (65) bersama menantunya (istri Dani) bernama Kristin (34) saat ini diamankan oleh anggota Polres OKU Timur.
Menurut Hardan, puncak kekesalan nasabah saat mereka mencoba menghubungi Dani--sapaan Albertus-- tidak aktif. “Warga sudah mencoba menghubungi Dani, tapi tidak bisa tersambung. Kita amankan orang tua dan istri Dani karena takut mereka dihakimi massa yang sudah tidak terkendali,” tutur Hardan.
Sumber : sumeks.co.id
Reaksi awal, ratusan nasabah mendatangi dan menjarah empat kantor dan rumah pribadi Albertus, di Jalan Tegal Rejo, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, kemarin (26/8). Profesi para nasabah sendiri beragam. Mulai dari kelompok petani, PNS, Polri, TNI,dan termasuk juga kalangan pejabat.
Mereka bukan hanya dari wilayah OKU Timur. Korban juga berasal dari Lampung, Jambi, Palembang, Pulau Jawa, Aceh, bahkan asal Papua. Diduga tertarik investasi lantaran bunga yang diberikan pihak manajemen CV Indotronik menjanjikan.
Rinciannya, minimum invest Rp5 juta bunganya 5 persen. Lalu, investasi Rp5 juta-Rp100 juta bunga 10 persen, dan Rp100 juta-Rp1 miliar dengan bunga 11 persen.
Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres menyebutkan, usaha CV Indotronik yang berdiri tiga tahun lalu, mulai goyang sejak dua bulan terakhir. Puncaknya Sabtu malam (24/8) saat polisi terlihat melakukan pengamanan agar para nasabah tidak anarkis.
Ketika itu, nasabah menjarah barang kantor, alat-alat rumah tangga, sampai pagar dan pintu rumah. Mereka mengangkut semua barang yang ada, agar masih bisa menikmati barang dari CV Indotronik.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian, tidak berdaya menghadapi ratusan warga yang marah. Meskipun bersenjata lengkap, mereka hanya melihat aksi massa yang melakukan perusakan dan menjarah kantor serta rumah milik CV Indotronik.
“Kita hanya mencegah agar perusakan tidak merambat ke perumahan penduduk. Kita menghindari bentrok dengan massa. Polres OKU Timur menugaskan kami dan pasukan Shabara berjaga di sini,” kata Kapolres OKU Timur AKBP Hengki Kurniawan melalui Kapolsek Belitang, AKP Hardan.
Ditanya keberadaan pemilik CV Indotronik, kata Hardan, sejak Idulfitri lalu, Albertus Prima Dhani Irawan tidak berada di tempat. Sedangkan orang tua terduga penipuan, Kurniawan (65) bersama menantunya (istri Dani) bernama Kristin (34) saat ini diamankan oleh anggota Polres OKU Timur.
Menurut Hardan, puncak kekesalan nasabah saat mereka mencoba menghubungi Dani--sapaan Albertus-- tidak aktif. “Warga sudah mencoba menghubungi Dani, tapi tidak bisa tersambung. Kita amankan orang tua dan istri Dani karena takut mereka dihakimi massa yang sudah tidak terkendali,” tutur Hardan.
Sumber : sumeks.co.id
3 Orang Ditetapkan jadi Tersangka Terkait Investasi Bodong CV Indotronik
Quote:
Metrotvnews.com, OKU Timur: Kantor CV Indotronik di Desa Tegal Rejo, Belitang, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, masih terus didatangi warga hingga Rabu (28/8) sore. Warga ingin mengetahui kejelasan investasi mereka.
Namun, kedatangan warga nampaknya sia-sia karena mereka hanya mendapati gedung CV Indotronik yang hancur dan berantakan. Di ruangan terlihat berkas-berkas perjanjian surat investasi dan peralatan kantor berceceran.
Sebelumnya, empat buah gedung kantor dan kediaman pribadi milik CV Indotronik dijarah dan dihancurkan nasabah pada Selasa (27/8). Mereka merasa tertipu oleh investasi bodong yang diduga bernilai Rp4,6 triliun.
Saat ini, kepolisian OKU Timur telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka terkait kasus investasi bodong CV Indotronik. Ketiga orang tersebut yaitu Direktur CV Indotronik Albertus Primadani Irawan, Komisaris CV Indotronik Kurniawan yang merupakan ayah Albertus, dan istri Albertus, Kristin.
Ketiganya dijerat dengan pasal berlapis, mengenai penipuan, penggelapan, dan perbuatan kejahatan berulang. CV Indotronik pernah didaftarakan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk perdagangan umum. Namun, CV Indotronik tidak didaftarkan sebagai tempat investasi maupun ijin keuangan.
Nasabah berharap, pihak CV Indotronik bersedia menemui mereka dan mengembalikan dana yang sempat ditanamkan.
Sumber : metrotvnews.com
Namun, kedatangan warga nampaknya sia-sia karena mereka hanya mendapati gedung CV Indotronik yang hancur dan berantakan. Di ruangan terlihat berkas-berkas perjanjian surat investasi dan peralatan kantor berceceran.
Sebelumnya, empat buah gedung kantor dan kediaman pribadi milik CV Indotronik dijarah dan dihancurkan nasabah pada Selasa (27/8). Mereka merasa tertipu oleh investasi bodong yang diduga bernilai Rp4,6 triliun.
Saat ini, kepolisian OKU Timur telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka terkait kasus investasi bodong CV Indotronik. Ketiga orang tersebut yaitu Direktur CV Indotronik Albertus Primadani Irawan, Komisaris CV Indotronik Kurniawan yang merupakan ayah Albertus, dan istri Albertus, Kristin.
Ketiganya dijerat dengan pasal berlapis, mengenai penipuan, penggelapan, dan perbuatan kejahatan berulang. CV Indotronik pernah didaftarakan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk perdagangan umum. Namun, CV Indotronik tidak didaftarkan sebagai tempat investasi maupun ijin keuangan.
Nasabah berharap, pihak CV Indotronik bersedia menemui mereka dan mengembalikan dana yang sempat ditanamkan.
Sumber : metrotvnews.com
Comment :
1. Tidak ada usaha namanya langsung instan bro, mesti kerja dan kerja, dan kerja cerdas
2. Dalam berinvestasi harus ditelusuri lagi yang namanya akar perusahaan
3. Kalau sudah begini, yang mau disalahkan siapa?
Silahkan kaskuser berkomentar nanti ane update beritanya
1. Tidak ada usaha namanya langsung instan bro, mesti kerja dan kerja, dan kerja cerdas
2. Dalam berinvestasi harus ditelusuri lagi yang namanya akar perusahaan
3. Kalau sudah begini, yang mau disalahkan siapa?
Silahkan kaskuser berkomentar nanti ane update beritanya
0
12.4K
Kutip
51
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan