- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Benarkah batik bukanlah warisan budaya asli Nusantara?
TS
iyudhhh
Benarkah batik bukanlah warisan budaya asli Nusantara?
Quote:
Mattiebelle Gittinger berpendapat bahwa batik di jawa mempunyai persamaan dengan Cina dalam bentuk stensil. Prosesnya, desain pertama kali dicetak di atas kertas lalu dipotong-potong yang disusul proses pembekasan bagian yang terangkat dengan jalan perekatan stensil pada kain. Proses stensil bersama-sama dengan perekatan dipergunakan sebagai penutup saat kain dicelup pada larutan pewarna.
Quote:
Peninggalan-peninggalan dari India khususnya motif batik mulai tampak di Jawa pada tahun 1822 (Djajasoebrata, 1972:3), yaitu gambar batik stensilan kertas yang mempunyai persamaan dengan India Selatan yan banyak muncul di batik pesisir daerah Gresik. Hal ini dapat dimengerti karena masyarakat pesisir memang lebih fleksibel menerima pengaruh luar dibanding batik keraton.
Quote:
Pada zaman Islam purba, motif-motif batik diperkaya dengan berbagai bentuk ilmu ukur, motif huruf arab dan motif asing lain yang ikut berperan dalam pembentukan hiasan batik. Pada perkembangan selanjutnya, hubungan Cina dengan Nusantara semakin erat. Hal ini dapat melalui babad tanah Jawa ketika diceritakan bahwa kerajaan Mataram awal utusan majapahit pergi ke negeri Cina dan pulang membawa Puteri Cempo yang selanjutnya menjadi isteri Prabu Brawijaya yang nantinya menghasilkan keturunan Raden Patah(Romawi, 1989:39). Unsur Cina pada batik keraton muncul pada turunan bentuk yang dihasilkan, seperti halnya motif Cemungkiran sebagai turunan bentuk Lotus dan Sembagen Huk sebagai turunan dari bentuk burung phoenix yang mengadopsi budaya Cina. Bukan hanya pada motif, pengaruh Cina juga muncul pada pemilihan warna dan komposisi yang cenderung cerah dan berani seperti merah, kuning dan biru.
Quote:
Dari keterangan di atas terkesan bahwa batik bukanlah warisan budaya asli Nusantara. Namun, jika dianalisis, arca peninggalan zaman Sriwijaya-Syailendra dalam penerapan pakainnya memperlihatkan perkembangan desain batik. Seperti halnya pada patung Syiwa dan Singosari Malang (abad 13) dimana terdapat motif kawung dengan isen yang menyerupai motif ceplok (1980:2). Hal tersebut menegaskan bahwa terlihat keterkaitan antara perkembangan batik dengan rekaman sejarah yang tertoreh pada dinding candi. Hal ini dapat dijadikan parameter bahwa batik telah ada saat candi tersebut dibangun.
Sumber : Analisis Pribadi
Sumber : Analisis Pribadi
SETUJU APA TIDAK ? SILAHKAN KOMENTAR
0
4.5K
Kutip
27
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan