- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Merosot, Maskapai Berpikir Naikkan Tarif
TS
putroephang
Rupiah Merosot, Maskapai Berpikir Naikkan Tarif
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Asociation (INACA), Emirsyah Satar menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini berimbas pada industri penerbangan.
"Kami sedang rapatkan di INACA," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa, 27 Agustus 2013.
Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di atas Rp 10 ribu saat ini, kata Emirsyah, maskapai pun mulai berpikir untuk menaikkan harga tiket. Emirsyah yang juga menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia menuturkan, jika diperlukan, asosiasi akan meminta kenaikan tarif batas atas kepada Kementerian Perhubungan.
"Mungkin kami akan sampaikan kalau sejumlah anggota sepakat," ujarnya. Ia mengungkapkan, nilai tukar dollar AS berpengaruh terhadap biaya sewa pesawat serta pembelian avtur.
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah masih akan berlanjut hingga awal 2014 mendatang. Meski begitu, kata dia pemerintah akan berupaya menjaga agar nilai tukar rupiah tetap sesuai dengan asumsinya.
"Pemerintah masih memiliki optimisme terhadap perkiraan pergerakan rata-rata nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat pada kisaran Rp 9.750 per dolar AS," kata Chatib.
Meurut Chatib, dalam beberapa tahun terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih cenderung stabil, kecuali pada 2011 lalu. Berdasarkan catatan, pada 2009 asumsi nilai tukar ditetapkan sebesar Rp 10.500 per dolar AS, sementara realisasinya Rp 10.408 per dolar AS. Pada 2010, asumsi nilai tukar Rp 9.500 per dolar AS, sedangkan realisasinya Rp 9.087 per dolar AS.
"Pada 2011 nilai tukar berada di atas angka asumsi, yaitu Rp 8.779 sedangkan asumsinya Rp 8.700 per dolar AS. Sementara pada 2012 asumsinya Rp 9.900 dan realisasinya Rp 9.384 per dolar AS dan pada 2013 pemerintah berupaya menjaga nilai tukar dalam kisaran Rp 9.600 per dolar AS," katanya.(sumber)
jengkol, pete, kedelai aja naik,,, apalagi tiket,,, tinggal tunggu aja demo krismon kayak dulu,,,,
"Kami sedang rapatkan di INACA," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa, 27 Agustus 2013.
Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di atas Rp 10 ribu saat ini, kata Emirsyah, maskapai pun mulai berpikir untuk menaikkan harga tiket. Emirsyah yang juga menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia menuturkan, jika diperlukan, asosiasi akan meminta kenaikan tarif batas atas kepada Kementerian Perhubungan.
"Mungkin kami akan sampaikan kalau sejumlah anggota sepakat," ujarnya. Ia mengungkapkan, nilai tukar dollar AS berpengaruh terhadap biaya sewa pesawat serta pembelian avtur.
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah masih akan berlanjut hingga awal 2014 mendatang. Meski begitu, kata dia pemerintah akan berupaya menjaga agar nilai tukar rupiah tetap sesuai dengan asumsinya.
"Pemerintah masih memiliki optimisme terhadap perkiraan pergerakan rata-rata nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat pada kisaran Rp 9.750 per dolar AS," kata Chatib.
Meurut Chatib, dalam beberapa tahun terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih cenderung stabil, kecuali pada 2011 lalu. Berdasarkan catatan, pada 2009 asumsi nilai tukar ditetapkan sebesar Rp 10.500 per dolar AS, sementara realisasinya Rp 10.408 per dolar AS. Pada 2010, asumsi nilai tukar Rp 9.500 per dolar AS, sedangkan realisasinya Rp 9.087 per dolar AS.
"Pada 2011 nilai tukar berada di atas angka asumsi, yaitu Rp 8.779 sedangkan asumsinya Rp 8.700 per dolar AS. Sementara pada 2012 asumsinya Rp 9.900 dan realisasinya Rp 9.384 per dolar AS dan pada 2013 pemerintah berupaya menjaga nilai tukar dalam kisaran Rp 9.600 per dolar AS," katanya.(sumber)
jengkol, pete, kedelai aja naik,,, apalagi tiket,,, tinggal tunggu aja demo krismon kayak dulu,,,,
0
603
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan