Sesuai dengan permintaan dari agan / sista yang ada di lounge music, setelah ane buat Trit tentang drummer pria terbaik yang dimiliki indonesia, para agan/sista minta dibuatin trit tentang drummer wanita yang dimiliki indonesia,
langsung aja gan kita ke TKP :
1. Jeane Phialsa (Dot)
Spoiler for Pict:
Spoiler for Data Diri:
Meskipun usianya masih tergolong sangat muda, tetapi pengalaman dan prestasinya sudah berlimpah. Banyak musisi dan artis top Indonesia pernah merasakan seni permainan drum yang ia bawakan. Sebut saja Dwiki Darmawan yang menjadi otak dari salah satu band jazz etnik terbesar di Indonesia “Krakatau”, penyanyi-penyanyi top seperti Lucy Rahmawati, Gita Gutawa, Rosa dan Anggun, sampai seorang maestro orkestra Erwin Gutawa juga telah bekerja sama dengan jika Drummerline boleh menyebutnya “Indonesian Angel of Drumming” ini.
Dimulai dari ketertarikan seorang anak kecil yang kala itu masih sekolah di tingkat Taman Kanak-kanak dengan fisik drumset yang dirasakan wah, besar dan ramai menjadikan salah satu talenta terbaik Indonesia ini menjatuhkan pilihannya pada alat musik yang menurut Drummerline “The coolest thing in the world” yaitu Drums. Sempat belajar gitar tidak membuat dara manis kelahiran 4 Juni 1993 ini berpaling dari drum. Seni bermain drum yang dirasa “cool” dengan cara bermain yang simple namun atraktif yaitu hanya dengan memukul-mukul bagian drum itulah yang menjadi salah satu sebab mengapa Alsa kecil kala itu sangat menyenanginya. Bahkan semenjak melihat alat tabuh terhebat didunia ini, alat rumah tangga seperti panci atau sekedar sumpit menjadi pelampiasan terhadap rasa penasarannya. Bisa ditebak apa yang terjadi setelah itu, Alsa kecil mulai berani meminta orang tuanya untuk diperbolehkan menjadi pemain drum. Keinginan yang pada saat itu didasari kuat oleh kesenangan dan kebahagiaan murni tanpa ada tekanan dari siapapun disekitarnya.
Dara yang pernah bergabung dengan Eza Yayang di band D.O.T ini mengaku bahwa keseriusannya belajar drum tidak lepas dari kekagumannya terhadap sosok Gilang dari band Wayank. Gilang yang pada saat itu juga tercatat sebagai drummer yang masih anak-anak tetapi sudah eksis di belantika musik Indonesia ini menjadi inspirasi terbesarnya untuk menekuni seni bermain drum secara mendalam. Komentar-komentar seorang kakak juga dirasakan sangat berpengaruh terhadap kemajuan Alsa, paling tidak semangat dan energi untuk belajar drum telah ditularkan kepada gadis yang menyukai bermain playstation dan hang out dengan teman-teman sebayanya ini. Ketika berumur 8 tahun, Alsa mulai mengambil pelajaran drum pertamanya dengan bantuan seorang guru drum bernama Endro di Ritmik Music School milik Sandi Andarusman (Drummer PAS Band). Setelah itu perjalanan pendidikan drumnya sampai pada Farabi Music School milik Dwiki Darmawan.
Analisa Style Alsa
Alsa bermain drum dengan akurasi tempo yang sangat baik, dengan improvisasi yang terangkai rapi sesuai kebutuhan lagu yang diiringinya. Powernya tidak terlalu keras tetapi mantap. Kombinasi open close hi hat yang cepat dengan detak bass drum yang mantap jadi terdengar manis. Improvisasinya terkadang terkesan outside tetapi tetap menjaga keakuratan ketukan. Triplet kanan kiri kiri sering menghiasi permainan solo drumnya. Inti permainannya adalah menjaga harmonisasi band pada waktu bermain.
Terima kasih Alsa karena sudah mewarnai dunia drummer di Indonesia dengan sangat indah. Drummerline menantikan prestasi Alsa selanjutnya.
2. Windi (Samantha)
Spoiler for Foto:
Spoiler for data diri:
Tak banyak grup band perempuan di Indonesia. Kemunculan mereka terhalang oleh budaya patriarkal yang menutup kesempatan para perempuan dalam ruang berkarya. Pertengahan tahun 1960-an bisa dikatakan sebagai awal gebrakan dalam musik tanah air dimana telah melahirkan grup band perempuan yang sempat go international. Namun karena banyak faktor, kehadiran grup band perempuan di Indonesia hanya bertahan hingga awal 1970-an, Setelah setengah abad berlalu, kemunculan band perempuan di Indonesia tetap bisa dihitung dengan jari. Samantha adalah salah satunya. Band yang beranggotakan Milsha (vokal), Keke (bass), Moniq (gitar) dan Windy (drum) ini terbentuk sejak tahun 2007. Seperti halnya band-band yang lain, mojang-mojang asal Bandung tersebut menyisakan banyak cerita mulai dari proses pembentukan hingga bisa bertahan sampai saat in
3. Dewi (Geger)
Spoiler for picture:
Spoiler for data:
Band yang tenar lewat lagunya yang berjudul "Tajir", beranggotakan Wiwik (kibor), Elly (vokal), Cynthia (bass), Dewi (drum) dan Taty Hera (gitar) yang mencoba mengangkat citra band rock perempuan dalam dunia musik Indonesia.
4. Adisty (She)
Spoiler for Pict:
Spoiler for data:
Latar musik yang berbeda-beda dari Melly Herlina (Melly) pada lead vocal, Qotrunnada Fitriana (Qoqo) di electric guitar, Roxanna Rufolda (Riry) pada bass, Asri Dewi Lestari (Achi) di violin, Roxanna Rufolda (Riry) di acoustic guitar dan backing vocal, Ester Yolanda (Yayo) pada keyboard, dan Adisty Sofie Anggia (Adisty) sebagai drummer, membuat 7 perempuan ini sepakat mendirikan sebuah band bernama SHE di Bandung pada 22 Februari 2000, ari perbedaan latar belakang musik, SHE ingin mengemas perbedaan itu menjadi harmonisasi yang indah, maka dipilihlah nama SHE, yang merupakan kepanjangan dari Sound and Harmonic Eclectic.
5. Upit (Harapan Jaya)
Spoiler for pict:
Spoiler for data:
Harapan Jaya berasal dari kota kembang Bandung, terdiri dari Juned (gitar), Ogie (gitar), Alvin (vokal), Edie (vokal), Ape (bass) dan Upiet (drum). Yang menonjol dari Harapan Jaya tentunya Edie Brokoli dengan rambut kribonya. Mereka menyebut musik yang mereka mainkan sebagai 'rock ceria' dengan lirik yang lumayan jenaka, Demi Ibu Pertiwi adalah album pertama Harapan Jaya, dirilis pada tahun 2000. Sebagai band pendatang baru mereka cukup sukses merebut hati pecinta musik Indonesia. Eddi Brokoli dan Upiet, yang ternyata pacaran, memilih keluar dari band dan bersolo karier. Eddi lebih laku jadi bintang iklan dan presenter, sementara Upiet tetap ngeband dengan band baru Boys Are Toys, yang personilnya semua cewek
6. Susi Nander (Dara Puspita)
Spoiler for pict:
Spoiler for data:
Dara Puspita adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur yang dibentuk tahun 1964 dan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring),
7. Ria Juwita (Canizzaro)
Spoiler for Pict:
Kalo ada pict share donk
Spoiler for data:
"Canzo adalah singkatan Canizzaro, dan kini kita kolaborasi dengan tiga musisi muda yang punya potensi besar," kata gitaris Totong Wicaksono dalam jumpa pers peluncuran album Song For You di Jakarta, Kamis (29/11).
Selain Totong dan Derry Iskandar (piano, keyboard), juga personil asli Canizzaro, tiga musisi muda yang mendukung Canzo adalah Dennis Junio (saksofon), Ria Juwita (drum) dan Naya (bass)
8. Ajeng Elora
Spoiler for pict:
Spoiler for Data:
Untuk personil di ELORA tidak asing lagi di telinga kita. Bagi yang belum tahu akan saya kasih info sedikit. Dio, Nora dan Ajeng merupakan pemenang “Dream Band” pada tahun 2005 sedangkan si Vira adalah jebolan dari ajang pencarian bakat di Indonesian Idol pada tahun yang sama. Oh iya, Ajeng dan Klaudia merupakan jebolan dari Flow yang pernah menerbitkan beberapa lagu hit seperti Laki – Laki, Enggak Banget Deh dan Sedih. ELORA berdiri pada tahun 2007 dan pernah berganti – ganti personilnya kemudian pada akhirnya dilamar oleh Big Indie Nagaswara dengan formasi yang pas
9. Ocky (Manglo)
Spoiler for Pict:
Pictnya rada susah dicari, kalo ada yang punya share donk
Spoiler for data:
Band yang digawangi Gea (vokal), Iwan (gitar), Epay (keyboard), Ibel (bass), dan Ocky (drum) ini memilih pop alternatif dalam berkarya
10. Dindy ( The Doctors)
Spoiler for Pict:
Spoiler for data:
Nama The Doctors diambil band ini lantaran personelnya, Alia (vokal -- yang juga atlet menembak nasional), Dindy (drum), Rani (gitar), dan Yuli (bas) berprofesi sebagai dokter gigi