- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beda Status Sosial, Alasan Petugas Lapas Sungkan Menegur Napi Korupsi


TS
mototo
Beda Status Sosial, Alasan Petugas Lapas Sungkan Menegur Napi Korupsi
Jakarta - Para Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) mengadakan rapat tertutup dengan Komisi III DPR. Dalam rapat tertutup itu terungkap perasaan sungkan para petugas LP kepada narapidana korupsi.
"Manakala ada penyimpangan seperti masalah kecil, misal dia (napi korupsi) memegang HP mau menegur jadi sungkan," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Bambang Krisbanu di sela-sela rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Masalah ini dilatarbelakangi perbedaan status sosial yang berbeda jauh antara petugas LP dengan napi korupsi. Secara psikologis, para petugas LP menjadi merasa inferior dihadapan para napi korupsi.
"Para koruptor pada umumnya pendidikan rata-rata lebih tinggi, berbeda dengan yang ada di ujung tombak (petugas). Jadi status sosialnya beda, status ekonominya juga beda. Itu berpengaruh terhadap petugas kami," tutur Bambang.
Belum lagi, masih menurut penuturan Bambang, para napi korupsi banyak yang berstatus mantan pejabat pemerintahan. Ini menambah segan para petugas LP untuk menegasi para penjahat kerah putih tersebut.
"Kalau bicara dengan mantan bupati, seolah dia (petugas) bicara dengan bupati. Kalau bicara dengan mantan gubernur seolah-olah dia bicara dengan gubernur. Dan itu tentunya berpengaruh kepada psikologis petugas," pungkasnya.
Sumber : [url]http://news.detik..com/read/2013/08/26/144144/2340641/10/beda-status-sosial-alasan-petugas-lapas-sungkan-menegur-napi-korupsi[/url]
"Manakala ada penyimpangan seperti masalah kecil, misal dia (napi korupsi) memegang HP mau menegur jadi sungkan," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Bambang Krisbanu di sela-sela rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Masalah ini dilatarbelakangi perbedaan status sosial yang berbeda jauh antara petugas LP dengan napi korupsi. Secara psikologis, para petugas LP menjadi merasa inferior dihadapan para napi korupsi.
"Para koruptor pada umumnya pendidikan rata-rata lebih tinggi, berbeda dengan yang ada di ujung tombak (petugas). Jadi status sosialnya beda, status ekonominya juga beda. Itu berpengaruh terhadap petugas kami," tutur Bambang.
Belum lagi, masih menurut penuturan Bambang, para napi korupsi banyak yang berstatus mantan pejabat pemerintahan. Ini menambah segan para petugas LP untuk menegasi para penjahat kerah putih tersebut.
"Kalau bicara dengan mantan bupati, seolah dia (petugas) bicara dengan bupati. Kalau bicara dengan mantan gubernur seolah-olah dia bicara dengan gubernur. Dan itu tentunya berpengaruh kepada psikologis petugas," pungkasnya.
Sumber : [url]http://news.detik..com/read/2013/08/26/144144/2340641/10/beda-status-sosial-alasan-petugas-lapas-sungkan-menegur-napi-korupsi[/url]
0
961
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan