Skalanews - Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab, menuding para redaktur media massa seringkali 'memelintir' pemberitaan mengenai sepak terjang anggota FPI.

Akibat 'permainan' pimpinan media, kata dia, hanya pemberitaan negatif FPI saja yang diloloskan untuk diberitakan.

Tudingan itu dilontarkan Rizieq saat menanggapi pernyataan Menteri Agama, Suryadharma Ali yang mengatakan FPI kerap mempertunjukan sikap 'kejawaraannya'.

"Selama ini yang diberitakan hanya sisi yang memojokan FPI. Tapi mana sisi yang meninggikan citra FPI? kok tak pernah diberitakan," ucapnya kesal, saat memimpin milad FPI ke-15 yang digelar di markas besarnya di Petamburan III, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).

Adapun sisi yang dimaksud Rizieq meninggikan FPI yakni, seperti saat mereka melakukan evakuasi terhadap 100 ribu mayat korban tsunami di Aceh, atau saat mereka menolong korban gempa di Yogya. "Tak ada satu pun televisi yang memberitakan."

Namun dia juga mengakui memang ada anggotanya di daerah yang melakukan sweeping disertai aksi pengerusakan. Tapi, ditegaskannya, kalau cara-cara seperti itu bukan standar prosedur FPI. Dengan begitu, terhadap anggotanya yang melakukan cara seperti itu, Rizieq menilai mereka telah melanggar standar prosedur.

Tapi saat ditanya apa saja standar prosedur yang dimiliki FPI dalam melakukan sweeping, Rizieq mengatakan kalau standar itu didapat dari Musyawarah Nasional ke-3 FPI. Dia hanya berjanji akan segera memberikannya ke wartawan.

Meski mengakui ada anggotanya yang melakukan kesalahan, tapi Rizieq tetap saja melempar kesalahan ke media. Dengan nada tinggi dia menyebut media berat sebelah.

"Kalau ada anggota FPI melakukan kesalahan maka disebutnya FPI. Tapi coba kalau ada anggota Polri yang bersalah, disebutnya oknum. Atau kalau ada pejabat negara yang bersalah, juga disebut oknum. Ini mana keadilan jurnalistik kita?"

Tak tanggung-tanggung, sejauh ini Rizieq mengaku sudah melaporkan 8 media elektronik yang dia anggap 'timpang' di pemberitaan ke Dewan Pers. Belum lagi 3 media cetak nasional yang juga dilapornya. (mvw) http://skalanews.com/berita/detail/1...an-Media-Massa