- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jam Belajar SMP Ditambah 6 Jam Per Minggu “Ini untuk menyiapkan generasi Indonesia ya
TS
musli4n
Jam Belajar SMP Ditambah 6 Jam Per Minggu “Ini untuk menyiapkan generasi Indonesia ya
VIVAnews – Ada empat tahap yang harus dilalui dalam mengubah kurikulum pendidikan. Saat ini, perubahan kurikulum akan memasuki tahap ketiga, yaitu uji publik.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad, mengatakan pada tahap pertama, kementeriannya mengembangkan kurikulum dengan melibatkan para pakar pendidikan, kebudayaan, sampai ilmuwan.
Sejauh ini Kemendikbud telah meminta masukan antara lain dari Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, fisikawan dan tokoh pendidikan Yohanes Surya, sejarawan Taufik Abdullah, dan sastrawan serta budayawan Goenawan Muhammad.
Tahap kedua, presentasi di depan Wakil Presiden RI Boediono tanggal 13 November 2012. Tahap ketiga, uji publik selama tiga minggu untuk menghimpun berbagai masukan masyarakat. Tahap keempat, memformulasi ulang masukan masyarakat itu.
“Kurikulum baru ini didesain untuk menyiapkan generasi Indonesia yang lebih optimis, di mana terdapat keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kurikulum disesuaikan dengan zaman,” kata Ibnu kepada VIVAnews, Minggu 2 Desember 2012.
Dalam kurikulum 2013 yang akan diuji publik, pembelajaran di tingkat SD akan dilaksanakan dengan pendekatan sains. Jumlah pelajaran SD akan diubah dari 10 menjadi 6, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian.
Meski jumlah pelajaran berkurang, namun jumlah jam belajar justru bertambah menjadi sekitar empat jam pelajaran per minggu. Untuk kelas 1 SD, jam belajar bertambah dari 26 menjadi 30 jam, kelas 2 SD dari 27 menjadi 32 jam, kelas 3 SD dari 28 menjadi 34 jam, dan kelas 4, 5, 6 SD dari 32 menjadi 36 jam.
Penambahan jam belajar ini juga terjadi di tingkat SMP. Meski mata pelajaran SMP berkurang dari 12 menjadi 10, namun jumlah jam belajar bertambah enam jam per minggu. Jam belajar siswa SMA pun bertambah dua jam per minggu.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad, mengatakan pada tahap pertama, kementeriannya mengembangkan kurikulum dengan melibatkan para pakar pendidikan, kebudayaan, sampai ilmuwan.
Sejauh ini Kemendikbud telah meminta masukan antara lain dari Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, fisikawan dan tokoh pendidikan Yohanes Surya, sejarawan Taufik Abdullah, dan sastrawan serta budayawan Goenawan Muhammad.
Tahap kedua, presentasi di depan Wakil Presiden RI Boediono tanggal 13 November 2012. Tahap ketiga, uji publik selama tiga minggu untuk menghimpun berbagai masukan masyarakat. Tahap keempat, memformulasi ulang masukan masyarakat itu.
“Kurikulum baru ini didesain untuk menyiapkan generasi Indonesia yang lebih optimis, di mana terdapat keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kurikulum disesuaikan dengan zaman,” kata Ibnu kepada VIVAnews, Minggu 2 Desember 2012.
Dalam kurikulum 2013 yang akan diuji publik, pembelajaran di tingkat SD akan dilaksanakan dengan pendekatan sains. Jumlah pelajaran SD akan diubah dari 10 menjadi 6, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian.
Meski jumlah pelajaran berkurang, namun jumlah jam belajar justru bertambah menjadi sekitar empat jam pelajaran per minggu. Untuk kelas 1 SD, jam belajar bertambah dari 26 menjadi 30 jam, kelas 2 SD dari 27 menjadi 32 jam, kelas 3 SD dari 28 menjadi 34 jam, dan kelas 4, 5, 6 SD dari 32 menjadi 36 jam.
Penambahan jam belajar ini juga terjadi di tingkat SMP. Meski mata pelajaran SMP berkurang dari 12 menjadi 10, namun jumlah jam belajar bertambah enam jam per minggu. Jam belajar siswa SMA pun bertambah dua jam per minggu.
0
1.4K
20
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan