Suatu sore di sela kunjungan dinas di Denpasar, Presiden SBY berjalan sambil berolahraga di pantai. Ketika melihat ayahnya, Ibas yang sedang bermain bola dengan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) mengajak ayahnya bergabung dan menantang Paspampres untuk bertanding. Dalam waktu singkat mereka membentuk 2 tim. Tim Presiden SBY yang jarang bermain futsal, melawan tim Paspampres yang atletis. Melihat Paspampres yang terlihat ragu-ragu melakukan permainan menyerang, Presiden meminta tim lawan bertanding sungguh-sungguh. Setelah 40 menit, tim Presiden SBY kalah telak. Namun tidak ada yang ingat menghitung skor. Sambil tertawa, Presiden menanyakan apakah ada sanksi bagi yang kalah. Komandan Group A Paspampres, Kolonel Agus menjawab tidak ada dan pura-pura lupa, padahal dalam tradisi Paspampres yang kalah harus sportif melakukan push-up. Tiba-tiba tanpa diingatkan, SBY mendahului mengambil posisi push-up dan kemudian diikuti seluruh timnya. Pada hitungan ketiga puluh, Presiden bertanya, “Apakah sudah cukup?”. Kolonel Agus menjawab sambil mesem-mesem sendiri, “Sudah, Bapak Presiden”.