Seekor anjing telah menyelamatkan hidup seekor kucing dengan mentransfusi darahnya kepada kucing malang tersebut, yang menderita sakit akibat makan racun tikus.

“Saya tidak pernah mendengar soal hal itu (transfusi dari anjing ke kucing) atau membacanya dalam buku apa pun sebelumnya,” ujar Vet Kate Heller, seorang dokter hewan dari Tauranga, Selandia Baru, seperti dikutip dalam laman Web Orange, Kamis, 22 Agustus 2013.

Kucing bernama Rory membuat pemiliknya, Kim Edwards, panik. Entah bagaimana lakunya, Rory memakan racun tikus. Hal ini membuatnya langsung terkapar lemah dan membutuhkan transfusi darah secepatnya. Namun sayang, tak ada darah kucing pendonor yang cocok bagi Rory.

Hingga akhirnya Kim menelepon rekannya, Michelle Whitmore. Michelle justru menyarankan agar Macy, anjing labrador berusia 18 bulan miliknya, saja yang menjadi pendonor.

Mendengar usul itu, Heller memutuskan mencoba menyelamatkan Rory yang sudah sekarat dengan transfusi darah dari Macy. Heller tidak pernah melakukan prosedur ini sebelumnya. Namun, ia telah berkonsultasi dengan laboratorium darah hewan. Mereka sepakat, mungkin ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Rory.

Dokter hewan mengambil 120 mililiter darah Macy dan ditransfer kepada si kucing. Ajaibnya, dalam waktu satu jam, Rory sudah kelihatan pulih.

Menurut para ahli, kucing tidak memiliki antibodi yang menolak darah kucing, sehingga ada waktu yang cukup bagi kucing untuk meregenerasi sel-sel darah merahnya sendiri dengan bantuan darah Macy.

Namun demikian, kejadian seperti ini kecil kemungkinannya untuk berhasil. Banyak yang akhirnya gagal dan justru membuat nyawa spesies penerima donor menjadi terancam.

Kim sangat bersyukur. Transfusi darah antar-spesies ini berjalan dengan lancar. Ia menuturkan, Rory telah melalui cobaan ini tanpa cedera dan tanpa efek samping “sifat anjing”.

“Rory sudah kembali normal dan kami tidak memiliki kucing yang bisa menggonggong,” kelakar Kim.