rquisertoAvatar border
TS
rquiserto
Pengertian Reksadana yang Sering Disalahpahami
Meskipun jadi salah satu instrumen keuangan yang paling direkomendasikan oleh perencana keuangan, reksadana belum populer di masyarakat. Survei majalah Swa tahun 2013 menunjukkan kurang dari 10% kelas menengah yang menempatkan simpanan dalam reksadana.

Menurut saya, salah satu penyebab rendahnya penetrasi reksadana adalah pengertian reksadana yang masih disalahpahami.

Tulisan ini ingin mengklarifikasi pengertian reksadana yang sering
disalahartikan. Mudah – mudahan penjelasan ini dapat memberikan pencerahan sehingga orang lebih paham produk ini dan mulai mau menempatkan simpanannya di reksadana untuk mendapatkan return investasi yang lebih optimal.

Pengertian Reksadana
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Apa itu portfolio efek? kumpulan efek, yaitu surat berharga seperti saham, obligasi, surat berharga, deposito dan lain - lain, dimana reksadana menempatkan investasi dan merupakan kekayaannya. Dengan portfolio artinya reksadana harus melakukan diversifikasi investasi ke berbagai instrumen, tidak boleh terkonsentrasi. Misalnya reksadana saham harus berinvestasi di berbagai perusahaan dan tidak boleh hanya pada satu saham saja.

Apa itu Manajer Investasi? Mereka adalah pihak yang mengelola portofolio Efek berdasarkan kebijakan investasi yang sudah disepakati dan bertanggungjawab atas kinerja reksadana. Misalnya, manajer investasi memutuskan saham yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Investor membayar biaya jasa ke manajer investasi. Ada standard kualifikasi minimum yang ditetapkan oleh regulator untuk menjadi manajer investasi karena strategisnya peranan manajer investasi.

Kesalahpahaman Pengertian Reksadana
Karena instrumen yang relatif baru dikenal di masyarakat kita, reksadana seringkali disalahpahami yang berujung pada keengganan menempatkan dana pada instrumen ini. Kita akan lihat beberapa kesalahpahaman yang paling sering muncul dan penjelasan untuk meluruskannya.

1. Reksadana adalah instrumen yang keuntungannya berfluktuasi dan berisiko tinggi sehingga sebaiknya dihindari. Lebih baik memilih tabungan atau deposito yang aman dan keuntungannya pasti.

Reksadana adalah instrumen investasi. Setiap Investasi memiliki risiko, ingat adagium ‘high return high risk’. Agar menghasilkan keuntungan, investasi HARUS menyerap risiko. Jika ada pihak yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa risiko, anda harus waspada, karena mustahil ada instrumen semacam itu.

Risiko yang dimiliki oleh reksadana adalah konsekuensi logis dari keuntungan yang diberikan. Nilai investasi di reksadana yang berfluktuasi - kadang naik, kadang turun mengikuti perkembangan nilai efek dalam portfolio - bukanlah kelemahan reksadana. Itu memang nature dari sebuah produk investasi.
Jadi, kalau menghindari risiko, implikasinya anda tidak bisa menikmati keuntungan. Ini yang terjadi dengan tabungan dan deposito. Pemikiran bahwa tabungan atau deposito lebih aman adalah hal yang tidak tepat dan menjerumuskan. Definsi aman harus diperjelas dahulu.

Benar bahwa dengan tabungan anda PASTI menerima tingkat keuntungan yang sudah dijanjikan. Namun, keuntungan tabungan atau deposito sungguh rendah, saat ini berkisar di 3% - 5% per tahun. Dengan tingkat keuntungan sebesar itu, anda menghadapi risiko yang lebih besar, yaitu:

  • Tabungan tidak akan cukup membiayai pendidikan dengan kenaikkan uang sekolah sekitar 15% - 20% tiap tahun.
  • Dana pensiun tidak akan cukup jika ditempatkan di deposito karena keuntungan deposito lebih rendah dari kenaikkan inflasi biaya hidup yang 6% setahun.

2. Proses Investasi Reksdana itu ribet, membutuhkan dana investasi yang besar dan tidak tahu bagaimana memulainya.

Mungkin dahulu reksadana susah diakses. Tetapi tidak lagi sekarang. Sejak, manajer investasi bekerjasama dengan perbankan dalam mendistribusikan reksadana, anda tinggal datang ke kantor cabang bank (yang kerjasama dengan manajer investasi) dan bisa membeli instrumen ini. Hampir semua bank besar menjadi agen penjual reksadana.

Di bank, customer service siap menjelaskan bagaimana proses investasi reksadana. Ketentuan dari regulator bahwa nasabah harus paham risiko produk reksadana sebelum membelinya. Jadi, anda pasti akan dibantu ketika memilih produk ini.

Tidak hanya itu saja. Saat ini, anda bisa membeli dan menjual reksadana secara online. Artinya, anda tidak perlu datang ke bank tetapi cukup dari mana saja, selama ada akses internet banking, bisa membeli dan menjual reksadana. Namun, untuk pembukaan pertama kali, anda harus tetap datang ke kantor cabang bank.

Minimum investasi reksadana juga jauh dari besar. Bisa mulai berinvestasi reksadana dari rp 250 ribu rupiah.Jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan minimum penempatan dana di deposito.

Moga – moga penjelasan soal pengertian reksadana ini bisa meluruskan dan memberikan pencerahan mengenai risiko investasi di reksadana secara lebih akurat dan proporsional.

Sumber: Pengertian Reksadana
0
9.5K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan